49. Refan berkata jujur

214 21 2
                                    

Hii hai, balik lagi.

Aku gk mau bnyak basa basi, kta langsung ajah. Jangan lupa comment and vote kalian yah ... so, itu berharga banget buat author. 🙂

Happy reading!

______________________________

Refan menatap ketiga sahabatnya dengan tatapan datar, percayalah baru kali ini ia menampilkan raut wajah seperti itu kepada ketiga sahabat nya terutama adalah Angga.

Pukul 19 : 06 PM saat ini, keempatnya berada di tempat di mana mereka sering menghabiskan waktu bersama, baik hanya untuk nongkrong ataupun berkumpul seperti biasanya.

"Kita harus minta maaf sama Damar," ucap Refan to the poin yang langsung membuat perubahan pada raut wajah teman-teman.

"Maksud lo apa sih hah?! Lo ngebelain mereka?!" bentak Angga.

"Fan, mending jelasin lebih rinci sebelum gua gebukin lo sekarang," balas Bisma.

"Gue nggak belain mereka, tapi bagaimana pun tempatnya salah ada sama kita," ucap Refan kepada Angga.

Bughh

Satu bogeman mentah mendarat tepat di rahang Refan, yang mampu membuat cowok itu sedikit terhuyung ke belakang karenanya.

"Jelasin semuanya bangsat! Ngomong jangan setengah-setengah!" umpat Aldo jengah.

Refan tersenyum remeh, cowok itu kembali mentap teman-teman nya dengan tatapan sulit diartikan. "Kalia mau denger semuanya? Dengerin baik-baik yang gue omongin."

"Tanpa kalian tahu waktu itu semua yang terjadi antara kita sama Damar bareng anggota basket yang laen itu semua rencana orang yang lo percayain itu! Dia kan yang bilang kalau Seli putus sama Damar? Padahal pada dasarnya nggak sama sekali, dan lo ... bisa-bisanya kejebak permainan Farel waktu itu!" bentak Refan mengeluarkan semua yang ia pendam selama ini sendiri.

Mendengar hal itu membuat Angga, Aldo, dan Bisma bungkam, terlihat jelas dari raut wajah ketiganya terutama adalah Angga yang shock mendengar kebenarannya.

"Apa? Lo bertiga kaget? Sekali-kali lo pada mikir pake logika! Terutama lo Ngga, lo pinter 'kan? Lo juara umum nomor satu dari tingkatan kelas X, seharusnya lo nyadar!"

"Mikir! Kenapa waktu persahabatan kita hancur sama team basket waktu itu juga Farel keluar dari team futsal! Terus sekarang? Dia belum puas hancurin persahabatan kita sama team basket dia juga mau ngehancurin persahabatan antara gue dan lo bertiga, terus lo bertiga percaya omongan dia? Kalian mikir kagak sih!"

"Gue yang jelas-jelas tahu kebenarannya milih kalian, karena apa? Gue ngehargain persahabatan kita walau gue tahu korban sebenarnya itu Damar, tapi gue milih lo bangsat! Sekarang lo malah ngatain gue nge hianatin lo pada!"

"Mikir baik-baik, tarik ucapan lo sama gue sebelum gue berpaling ke Damar akibat kegoblokan lo bertiga!"

Setelah mengucapkan hal itu, Refan berlalu begitu saja meninggalkan ketiga temannya yang bungkam karena pelantunan dari cowok itu, sungguh benar-benar membuat ketiganya merasa bersalah dengan hal itu.

Angga? Cowok itu menelan salivanya sulit, ia ber inisiatif akan meminta maaf kepada Damar cs, walaupun ia sendiri tidak tahu, kapan ia berani untuk mengucapkan kata 'maaf' kepada Damar DKK.

"Anjing!" umpat Angga.

Bughh

Bughh

Bughh

Angga memukul tembok berkali-kali guna mengurangi amarahnya, tak peduli dengan tangannya yang memerah bahkan sudah mengeluarkan darah karenanya, kali ini ia akan memberi pelajaran untuk Farel yang entah kenapa melakukan hal seperti ini.

Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang