65. Putus?

575 31 9
                                    

Flashback onn

"Woy Vin! Saudara lo ditampar sama murid baru!" seru seseorang langsung membuat Vina langsung berdiri dari bangkunya, diikuti Rini, Izah, dan Salsa.

"Yang bener lo kalau ngomong!" sentak Rini dengan bakso di mulut nya.

"Ih Rini, baksonya dikunyah dulu baru ngomong," ujar Salsa.

"Di mana?!" tanya Vina tak santai.

"Di belokan ke kelas kalian nggak jauh dari toilet!" teriaknya lagi.

"Sialan!"

Vina akhirnya beranjak dari sana diikuti dengan ketiga temannya untuk menghampiri Vira yang katanya ditampar oleh murid baru yang ditebak Vina itu adalah Seli.

Aryan, Beni, dan Gilang yang baru saja masuk kantin hampir saja ditabrak oleh Vina dan teman-temannya, eh ralat, lebih tepatnya Vina benar-benar menabrak Aryan.

"Sakit njir," ujar Vina.

Aryan meringis, dagunya juga sakit, tapi Vina malah mengumpat padahal yang korban di sini 'kan Aryan.

Tangan kiri Aryan terulur memegang tangan Vina yang terus mengelus dahinya yang kejedot dengan dagu Aryan, lalu tangan kanan cowok itu terulur mengusap dahi Vina yang memerah, membuat gadis yang diperlakukan seperti itu tertegun.

"Sorry," ujar Aryan minta maaf padahal bukan ia yang salah, jelas-jelas Vina yang menabrak nya tapi yasudah lah Aryan tak memikirkan hal itu, pada dasarnya cowok memang harus minta maaf 'kan? Hihihi.

"Woy, jangan uwuuwwuuwu deh lo berdua, nanti ajah, noh si Vira lagi berantem!" sentak Gilang seraya menarik lengan Aryan, cowok itu sudah tahu saat Izah baru saja memberi tahunya.

"Lah iya, ayok ke sana!" pinta Vina diangguki teman-temannya.

Teman-teman Vina pun berlari lebih dulu meninggalkan Vina termaksud Aryan karena cowok itu ditarik oleh Gilang.

Tiba-tiba seseorang langsung menarik Vina, reflek karena gadis itu tak siap Vina terhuyung langsung menabrak dada bidang seseorang, dalam hati Vina mengumpat, baru saja menabrak Aryan sekarang siapa lagi.

Vina langsung membenarkan berdirinya lalu mendongak menatap seseorang yang seenaknya langsung menarik nya. Vina memutar bola mata malas setelah mengetahui siapa cowok itu, seharusnya dari awal Vina sudah bisa menebak siapa yang biasa berlaku seenaknya kepadanya.

Vina ingin berlalu begitu saja, akan tetapi karena Refan menarik kerah baju cewek itu dari belakang membuat Vina melirik tajam ke arah Refan, sebenarnya apa yang diinginkan cowok itu?

"Mau lo apa sih?" tanya Vina jengah.

"Gue mau lo," jawab Refan enteng.

Vina memutar bola mata malas mendengar jawaban cowok itu, bagi Vina itu bukanlah percakapan yang penting.

"Nggak jelas lo," cetus Vina lalu ingin pergi.

"Etss."

Lagi-lagi Refan menghentikan langkahnya, ingin sekali Vina menendang cowok itu sekarang sampai di planet Mars sekalian agar tak mengusik nya lagi.

"Ngomong bangsat dosa nggak sih Fan?" tanya Vina masih sabar.

Refan terkekeh geli mendengar ucapan Vina barusan, padahal sudah biasa Vina mengumpatinya lalu kenapa kali ini minta izin coba? Pikir Refan

"Fan, kalau lo mau ngomong buru! Saudara gue lagi berantem noh, gue nggak punya waktu lama ngeladenin lo tahu nggak?!" ujar Vina seraya ingin melepaskan pegangan Refan.

Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang