20. Pemberian Aldo

335 19 0
                                    

Vira memilih melupakan ucapan Angga barusan, kemudian gadis itu berlari kecil menuju gerbang, lagi-lagi ada yang mencegatnya untuk segera menghampiri Vina, itupun jika saudaranya itu menunggunya.

Vira menghentikan langkahnya, sungguh ingin sekali ia mencakar wajah orang yang menghentikannya kali ini.

Vira membali lalu mengerut heran, pasalnya orang yang menghentikannya kali ini ia tak mengenalnya sama sekali, namun seragam yang cowok itu kenakan adalah seragam SMA Jaya Agra.

"Siapa yah?" tanya Vira.

"Kenalin gue Aldo anak kelas X IPA 2," ucapnya seraya mengulur tangannya untuk menjabat tangan.

Vira sebagai gadis yang baik hati dan tidak sombong menerima uluran tangan cowok itu sambil tersenyum, walaupun senyumannya itu adalah paksaan.

"Vira," ucap Vira lalu melepas jabatan tangannnya.

"Btw ini, ada yang ngasih buat lo katannya," ucap Aldo.

Kening Vira lagi-lagi mengerut seraya menerima sebuah amplop berwarna merah muda dan juga gantungan kunci berbentuk pony berwarna biru yang di berikan oleh Aldo.

"Dari siapa nih?" tanya Vira namun tak menatap lawan bicara, melainkan amplop dan gantungan tersebut.

"Dia larang gue buat kasih tau lo, yang jelasnya dia bilang kalau lo kenal sama orangnya bahkan lo perna ngejalin hubungan," ucap Aldo lalu berjalan pergi begitu saja.

Mendengar perkataan cowok itu, Vira menerjabkan matanya berkali-kali pasalnya ia langsung mengenali pemberian dari siapa amplop dan gantungan itu.

Vira segera membuka amplop tersebut untuk memastikan kalau istingnya benar, dibukannya amplop itu yang ternyata berisi surat dan satu lembar foto.

Mata Vira membelalak membaca surat tersebut, belum lagi foto yang diberikannaya itu adalah fotonya saat memeluk cowok yang pernah mengis hatinya waktu itu.

'𝖲𝖾𝗌𝗎𝖺𝗂 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝗀𝗎𝖾 𝖻𝗂𝗅𝖺𝗇𝗀 𝖵𝗂𝗋, 𝗀𝗎𝖾 𝖻𝖺𝗄𝖺𝗅 𝖻𝖾𝗋𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗅𝗈 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗀𝗎𝖾, 𝗍𝖾𝗋𝗆𝖺𝗄𝗌𝗎𝖽 𝗅𝗈 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋 𝗇𝖾𝗀𝗋𝗂 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂𝗉𝗎𝗇.'

Vira mematung, tak dapat menggambarkan perasaannya sekarang seperti apa setelah membaca kalimat di surat tersebut, untuk apa cowok itu datang sampai ke Indonesia hanya untuk mengusik Vira lagi?

Apa belum cukup Vira sudah mengatakan kalau ia sudah memaafkan cowok itu? Lalu untuk apa lagi? Kalau hanya untuk balik kepada Vira lagi, sampai kapan pun Vira tidak akan mau.

Vira yang melamun tersentak kaget, pasalnya tiba-tiba seseorang menepuk bahunya, sama yang dilakukan Refan tadi.

"Astagfirulah," ucap Vira sambil mengelus-elus dadanya tanpa sadar kalau yang ia pegang tadi terjatuh karena kaget.

Vina membungkuk, mengambil benda yang di jatuhkan oleh Kakaknya itu, Vira heran saat mengamati lamat-lamat gantungan kunci pony yang berwarna biru itu.

"Bukannya udah lo buang gantungan ini Vir?" tanya Vina heran.

Vira yang sadar langsung merebut benda yang berada di tangan Vina membuat sang empu tersentak kaget.

"Gue masih mau liat Vir!" pinta Vina sambil merebut kertas yang seperti foto? Atau entahlah Vina tidak tau apa itu yang jelas saat ini ia penasaran.

Belum lagi gantungan kunci berbentuk pony itu, Vina ingat jelas kalau gantungan itu adalah gantungan kesayangan Vira dulu yang tak pernah lepas dari ranselnya.

Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang