"Menurut kalian, kalau gue bocorin tentang rahasia kalian, apa yang bakalan terjadi?"
Vina tersenyum miring, gadis itu maju selangkah menatap gadis di hadapannya itu dari ujung kaki sampai ujung rambut diakhiri senyum remeh yang terdapat di wajah gadis itu.
"Lo yakin mau ngebocorin?" tanya Vina balik.
"Kenapa nggak?"
"Cih! Sebelum lo mau bongkar, gue kasih tahu dulu posisi lo sama gue apa, gue inget kalau saham perusahaan bokap lo masih ada di tangan keluarga gue, gue rasa lo masih takut jatuh miskin 'kan?" tanya Vina membuat gadis di hadapannya itu terdiam seribu bahasa.
"Lo ngancem gue?" tanya gadis itu.
"Apa bedanya sama yang lo lakuin?"
Bukan Vina yang menjawab melainkan Vira, gadis itu menatap gadis di hadapan Vina dengan tatapan tidak suka di balik kacamata bulatnya, lagi pula orang itu sudah tahu semuanya, buat apa ia sembunyikan?
Dan juga koridor tempat mereka sekarang bisa dikatakan lumayan sepi, karena memang sudah waktunya istirahat otomatis semua siswa berada di Kantin sekarang.
"Sifat aslinya keluar," ucap perempuan itu remeh menatap Vira.
Vira hanya tersenyum simpul mendengar ucapan gadis itu lalu melangkah berdiri di samping Vina dan berekspresi sama dengan saudari kembarnya itu.
"Ternyata selain suka caper sama Angga lo juga tukang nguping yah," ujar Vira membuat gadis di hadapan si kembar menelan salivanya sulit.
Benar, firasatnya tadi memang tidak salah kalau halnya sewaktu mereka berada di UKS ada yang menguping pembicaraan nya dengan Vina, dan tentu saja ia sudah tahu kalau mereka adalah anak dari keluarga Agra saat Vira memanggil Vina dengan sebutan 'Nona muda keluarga Agra'.
"Gue kasih saran, kalau masih mau hidup enak mending mulut lo tutup rapat-rapat, nggak perlu ngurusin urusan orang lain, lagi pula kayaknya lo butuh beli baju baru deh, baju loh kekecilan tuh," ujar Vina meremehkan seraya memperhatikan lekukan tubuh gadis itu akibat seragamnya yang begitu ketat.
"Yang mau lo omongin cuman itu doang 'kan?" tanya Vina seraya meraih tangan Vira.
"Cabut Vin."
Setelah mengucapkan hal itu, Vira berbalik menarik Vina kemudian melangkah menjauh, namun baru beberapa langkah gadis itu menghentikan langkahnya kemudian sedikit menoleh kebelakang tanpa membalikkan tubuhnya.
"Kalau lo mau bongkar rahasia gue sama Vina itu terserah lo, tapi jangan salahin keluarga gue kalau sampe perusahaan keluarga lo itu bangkrut!" ucap Vira penuh penekanan.
"Gue sama sodara gue nggak suka ngeliat orang susah, tapi kalau orang itu yang nyari gara-gara mereka juga harus dapet ganjaran yang setimpal, lo ingat yang terjadi sama Cherly? Dia udah main-main sama gue, jadi dia juga harus nerima akibatnya," sambung Vira lalu berlalu seraya menarik Vina.
***
Vira dan memilih kembali ke kelas, keduanya mendudukkan bokongnya di kursi masing-masing. Vina menelungkup wajahnya di antara lipatan tanganya yang berada di atas meja. Vina memejamkan matanya, baginya hari ini benar-benar melelahkan ... belum lagi kemarin ia kurang istirahat, hari ini? Setelah olaraga yang seharusnya menikmati makanan di Kantin malah membuat mood nya hancur dengan ocehan-ocehan mulut sampah beberapa siswa yang suka mengklaim sesuatu yang bahkan mereka tidak tahu kebenarannya.
Dan juga, gadis yang sempat mengancam Vira dan Vina untuk membongkar rahasianya, benar-benar menyebalkan, entah kenapa beberapa orang saat ini sangat suka mencampuri urusan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)
Teen Fiction"Gue pikir adanya lo bisa buat luka gue sembuh, tapi nyatanya kehadiran lo di hidup gue justru buat luka gue yang seharusnya sudah mengering tambah basah karena perlakuan lo yang nggak jauh bedanya sama dia." •Vira Alviani Agra "Bukannya gue nggak m...