62. Kembali bersahabat

224 18 7
                                    

Seminggu sudah berjalan nya hubungan Damar dan Vira, sampai saat ini hubungan keduanya baik-baik saja, bahkan bisa dikatakan jauh lebih humoris dari sebelumnya, membuat siapa saja yang melihat hal itu merasa iri karena nya.

Namun, bukan itu yang dipikirkan Vira saat ini, yang ada di pikiran gadis itu adalah tentang Angga. Selama seminggu terkahir, cowok itu terus menghindari Vira, bahkan hanya untuk menatap wajah Vira saja cowok itu sepertinya tidak mau.

Sikap Angga yang terus menghindarinya cukup membuat Vira uring-uringan, Vira hanya merasa ada yang berbeda karena sikap cowok itu, setiap punya sedikit waktu saja Angga menatapnya, yang tangkap Vira hanya tatapan kecewa yang dilemparkan Angga untuknya.

Vira cukup peka kenapa cowok itu bersikap seperti itu kepadanya, tapi di sisi lain Vira juga tidak dapat memaksakan perasaan nya untuk menyukai Angga bukan?

Vira mengedarkan pandangannya ke penjuru Kantin mencari sosok seseorang yang tak pernah mengajaknya berbicara selama seminggu belakangan ini, karena hanya di tempat inilah Vira dapat melihat cowok itu.

Pandangan Vira terkunci pada sosok yang ia cari sejak tadi, cowok dengan kulit putih bersih itu tengah melangkah masuk ke dalam kantin bersama teman-temannya, akan tetapi Vira tidak melihat kehadiran Refan di sana.

Entah kemana cowok yang satu itu hingga tidak kelihatan dari teman-teman nya yang lain, lagi pula jika Refan ada di salah satu dari mereka tentu saja akan menggunakan Vina saat ini, tapi tentang hal itu Vira tak mengurusi nya, ia ia urus hanya persoalan sikap Angga.

Angga yang seperti nya sadar sedang diperhatikan seseorang pun reflek menoleh ke arah Vira, pandangan keduanya beradu namun sedetik kemudian Angga kembali membuang mukanya.

'Segitu kecewanya lo sama gue Ngga?'

Vira menghembuskan nafas pelan, sorot mata Angga masih sama, seperti saat terakhir mereka ngobrol untuk ke ruang guru waktu itu, jujur ... Vira tidak suka seperti ini ia sudah terbiasa dengan kehadiran Angga di sekitar nya, tapi jika sudah seperti ini apa yang bisa ia lakukan?

Lamunan Vira terbuyar saat tangan seseorang menepuk pundaknya pelan. Ahk, Vira lupa kalau halnya ia tidak sendiri saat ini, Vira DKK dan Damar DKK berada pada satu meja yang sama, sejak berpacaran dengan Damar sejak saat itu juga mereka terus makan di meja yang sama saat jam istirahat.

"Kamu mikirin apaan sih?" tanya Damar.

"Ngelamun ajah lo Vir," ujar Gilang.

"Awas lo kesambet," ujar Izah.

"Bukan apa-apa kok," jawab Vira memaksakan senyumnya.

"Hmm yaudah kalau gitu, ini nasi goreng cepetan dimakan, keburu dingin jadi nggak enak 'kan kamu sendiri yang minta dipesenin tadi," pinta Damar.

"Aku nggak laper Mar," tolak Vira entah untuk ke sekian kalinya.

"Boong dosa, Vina bilang sendiri tadi, pas sarapan kamu juga nggak ikutan," ucap Damar seraya menjawili hidung Vira.

Vira melirik ke arah saudarinya yang tengah asik melahap makanya di samping Aryan, ternyata bisa ngadu juga tu anak.

"Tapi Damar aku ngg--"

"Makan," tintah Damar.

"Mar," rengek Vira memelas.

"Aku suapin sayang," putus Damar lalu menyendokkan nasi goreng di sendok.

"Buka mulut," pinta Damar seraya mengakat sendok yang berisi tumpukan nasi goreng ke depan mulut Vira. Gadis itu mencabik namun tetap membuka mulut, menerima suapan Damar lalu mengunyah nya dengan malas.

Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang