41. Kenapa sama Aryan?

279 24 4
                                    

Chapter adegan Vina and Aryan.

Pada setuju nggak, kalau Vina nya sama Aryan?

Atau bagusnya sama Refan ajah?

Entahlah, begitu banyak pertanyaan di kepala Aryan melihat kedua remaja itu, penasaran? Sangat, dan terlebih nya Aryan tak suka melihat cowok itu tidak tau karena apa.

"Vin, please ... biarin gue ketemu sama Vira, gue kangen sama dia," ucap Samuel dengan nada lirih.

"Cih! Kangen lo bilang? Vira nggak butuh kangen lo itu, yang dia butuhin sekarang lo jauh-jauh dari kehidupannya dia, jangan tunjukin muka brengsek lo itu!" bentak Vina menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya.

"Gue nggak bisa!" bentak Samuel seraya menarik paksa Vina.

Vina tersentak akibat bentakan cowok itu, namun ia berusaha menetralkan ekspresi nya, ia sama sekali tidak takut dengan cowok yang ada di hadapannya ini, hanya saja ia benar-benar muak melihat wajah cowok itu.

"Lepasin bajingan!" Vina meronta merusaha melepaskan cengkraman tangan cowok itu, namun bukannya melepaskan, cowok itu malah semakin mengeratkan cengkeramannya.

"Kasih tau Vira di mana!"

"Sampai kapan pun gue nggak bakal kasih tau Vira di mana, selama ada gue di deket saudara gue, nggak bakal gue biarin lo ketemu sama dia! Paham?!"

"Cukup malam itu gue nggak ada waktu dia mau ketemu cowok brengsek kayak lo! Dan satu yang harus lo tau, demi apapun gua nyesel biarin lo ngejalanin hubungan sama saudara gue dulu!" bentak Vina meluapkan emosinya.

"Lepas!" perintah Vina berusaha melepas cengkeraman cowok itu, jangan tanyakan rasanya benar-benar sakit, Vina tidak heran kenapa Vira bisa trauma jika pernah ditarik seperti ini.

Bughh

Dengan gerakan tiba-tiba, Aryan langsung menendang pinggang samping Samuel hingga cowok itu tersungkur, otomatis ikut menarik Vina.

Namun tubuh gadis itu ditahan oleh sesuatu hingga tak ikut tersungkur mencium aspal bersama Samuel. Perlahan Vina membuka matanya yang ia tutup tadi, hal pertama yang ia lihat adalah wajah Aryan yang menatapnya begitu lekat.

"Lo nggak apa-apa?" tanya Aryan saat Vina menjauh dengannya.

"Nggak, thanks."

Bughh

"Aryan!" pekik Vina.

Salah satu dari cowok yang tersungkur tadi memukul leher Aryan dari belakang saat Aryan menatap Vina yang membuatnya langsung tersungkur.

Vina ingin menolong Aryan, namun gerakan cowok yang memukul Aryan tadi lebih gesit daripada Vina, cowok itu menarik Vina kuat lalu mencekiknya dengan lengan besarnya itu.

"Cantik malam ini main sama gue yuk," bisik cowok itu tepat di telinga Vina yang membuat merinding mendengarnya.

'Sialan ni cowok."

Cowok itu menyeret Vina menuju motornya dengan paksa, Vina meronta mencoba melepaskan diri, namun pandangannya terfokus pada Aryan yang meringis seraya menatapnya juga.

'Aryan lo nggak apa-apa 'kan?'

"Lepas!" ujar Vina.

"Nggak, sebelum kita senang-senang malam ini," ucapnya dengan wajah yang menjijikkan menurut Vina.

Vina terdiam, otaknya berputar mencari cara agar bisa lepas dari seretan cowok itu, kalau biasanya gadis lain diperlakukan seperti ini tentu saja akan menangis dan berteriak histeris mendengar ucapan cowok itu tadi.

Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang