35. Vina & Refan

283 21 0
                                    

Pagi harinya di SMA Jaya Agra benar-benar membuat Vina jengah, pasalnya baru ia menginjakkan kaki masuk ke dalam gerbang ia dan Vira sudah dilemparkan pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya tak mereka tanyakan.

Memang itu tak seharusnya mereka tanyakan 'kan? Hubungannya dengan Alex mereka tak perlu tau hal itu, bahkan itu bisa dibilang privasi tapi kenapa mereka begitu kepo?

Vina yang memang tak perduli dengan sekitarnya pun acuh tanpa menjawab semua pertanyaan dari haters-haters sekolah itu, benar-benar buang waktu jika harus menjawab pertanyaan mereka.

Vina merangkul Vira untuk tetap berjalan menuju kelas tanpa memperdulikan pertanyaan siswa-siswi kepada mereka berdua, bukan apanya itu juga merupakan bagian dari rahasia mereka agar penyamaran keduanya tak terbongkar 'kan?

"Parah tuh siswa nanya-nanya kek gitu," gerutu Vina seraya mendudukkan bokongnya di kursi.

"Kepo semua ternyata," ucap Vira.

"Btw Vir, rencana lo apaan buat bikin si ondel-ondel kapok? Ngapain juga lo ngelarang papah buat keluarin dari sekolah? Enek tau nggak gue," omel Vina.

"Aku yang bakal ngasih pelajaran buat dia, jadi diem ajah."

Vina tak menjawab ucapan Vira lagi, ia terdiam dengan pikirannya begitu juga dengan Vira. Namun seketika lamunan mereka buyar akibat teriakan dari Izah yang membuat keduanya tersentak kaget.

Vira yang memasang wajah kaget dan Vina yang memasang wajah datar menatap gadis di hadapan mereka yang membuat gadis itu cengengesan tanpa rasa bersalah.

"Hehehe kaget yah?" tanya Izah.

"Yaiyalah gue kaget goblok! Pake nanya lagi!" jawab Vina dengan nada tak santai.

"Maaf Vin, gue nggak bermaksud ngagetin lo kok, gue cuman pengen ditemenin antara lo berdua," pinta Izah.

"Hmm kemana?"

"Toilet," jawab Izah.

"Masih pagi loh ini Zah, udah ke toilet ajah," sahut Vira.

Izah hanya membalas dengan menampilkan deretan gigi putihnya kepada si kembar, dengan gerakan tiba-tiba ia langsung menarik Vina untuk keluar kelas tanpa persetujuan sang empu.

Jangan tanyakan Vina, kerutan di wajahnya benar-benar banyak akibat dipaksa keluar seperti itu, andai Izah adalah cowok sudah pasti akan ditendang oleh Vina sampai ke planet mars mungkin.

Vira hanya menggeleng kepala melihat Vina yang dipaksa keluar seperti itu, kemudian gadis itu meraih benda pipih yang bergetar di saku seragamnya, membacanya kemudian tersenyum penuh arti.

'Tunggu pembalasan gue Cherly.'

Seorang siswi yang berpakaian sama dengan Vira tiba-tiba duduk di bangku milik Vina, siswi itu menelan salivanya gugup hanya untuk bicara kepada Vira yang sudah dibully kemarin dengan temannya.

"Emm Vira," panggilannya reflek membuat Vira menoleh.

"Salsa, ada apa?" tanya Vira ramah.

"Sal--sa mi--nt--a ma--af yah," ujar Salsa.

"Nggak apa-apa kok, udah dimaafin," balas Vira.

"Beneran? Vira nggak bakal keluarin Salsa dari sekolah 'kan?" tanya Salsa.

"Emang aku bisa ngeluarin kamu dari sekolah?" tanya Vira balik.

Salsa cengengesan seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Berpikir kenapa dia bisa bertanya seperti itu, seingatnya ada orang yang menyuruhnya minta maaf, tapi siapa? Salsa lupa.

Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang