60. Peringatan dari Vina dan Mely

235 15 1
                                    

Pagi ini Vira dan Vina baru saja melangkah masuk ke area SMA Jaya Agra, Vira tersenyum hangat melihat Damar dan teman-temannya yang sudah berada di parkiran menunggu Vira tentunya.

Sesuai yang dikatakan cowok itu saat di telpon pagi tadi, yah Damar menelpon Vira masih pagi-pagi sekali hanya untuk menanyakan apa Vira ingin dijemput berangkat ke Sekolah bersama atau tidak.

Akan tetapi Vira menolaknya, walaupun Damar bersikukuh tetap saja akhirnya cowok itu mengalah dan mengatakan akan menunggu Vira di parkiran, dan yah ... sesuai yang dikatakan cowok itu, ia dan teman-temannya sedang ada di sanah sekarang.

Lain dengan Vira, Vina justru memasang wajah datar tidak bersahabat, bukannya Vina tidak mendukung hubungan Vira dengan Damar, hanya saja ia sedikit terkejut saat Vira memberitahu kan nya tentang hubungannya tadi malam.

Namun, bukan itu alasan Vina, gadis itu hanya tidak mau Vira akan mengalami hal yang sama untuk kedua kalinya, ia takut keputusan Vira kali ini terlalu gegabah untuk menjalin hubungan baru, tapi lain dari itu Vina juga lega karena pada akhirnya Vira memilih untuk benar-benar melupakan Samuel.

Melihat kedatangan gadisnya, Damar tersenyum lalu melangkah meninggalkan teman-temannya, namun bukannya Vira yang menghampiri cowok itu, malahan Vina yang melangkah menuju Damar.

"Biarin gue ngomong bentar sama dia Vir," pinta Vina.

Vira mengangguk mengiyakan, gadis itu memperlambat langkahnya membiarkan Vina untuk berbicara sebentar kepada Damar, yang sudah jelas Vira tahu apa yang akan dikatakan Vina.

Vina berhenti tepat di samping Damar saat berpapasan dengan cowok itu, Vina melirik Damar sekilas seraya menahan lengannya saat ingin menghampiri Vira.

"Apa?" tanya Damar.

"Gue cuman mau kasih tahu, lo ngejalin hubungan sama saudara gue dan gue minta karena itu lo nggak ngecewain dia, jangan sampe dia nangis gara-gara lo, jangan sampe dia terpuruk gara-gara lo Mar, gue percayain dia sama lo, kalau sampe Vira sakit hati karena ulah lo, gue yang bakal turun tangan ngejauhin Vira dari lo. Mungkin selama ini lo ngeliat dia seneng, ceria, ramah, tapi saat dia sendiri kadang dia nangis dalam diam dan lo tahu gimana sakitnya itu? Gue sering mergokin dia, tapi sekuat tenaga dia ngelak bohong sama gue, dan gue minta jangan sampe dia kayak gitu buat kedua kalinya, Vira sakit gue juga bakalan ngerasain," tutur Vina panjang lebar kemudian berlalu begitu saja.

Damar sedikit terkejut dengan yang dikatakan Vina barusan, jika memang seperti itu ... ia akan berusaha akan menjadi yang terbaik untuk Vira, sampai kapanpun.

Vina melirik ke arah teman-teman Damar yang menatapnya, Aryan yang juga ada di antara ketiganya pun ikut menyamakan langkahnya dengan Vina.

"Ditekuk amat tu muka," celetuk Beni.

"Iya, heran gue sama si Aryan bisa-bisanya suka sama dia," timpal Gilang membenarkan ucapan Beni.

Reflek Aryan dan Vina menoleh ke belakang, Vira yang menatap kedua cowok itu tajam dan Aryan yang menatap kedua teman biadap nya kesal, menjengkelkan sekali temannya itu.

"Kalau Aryan suka sama gue urusan lo berdua apaan emang? Lagi pula gue nggak pernah nyuruh dia buat suka sama gue 'kan?" tanya Vina sinis lalu berlalu.

"Mampus!" ujar Beni.

Aryan yang kesal pun berbalik lalu memberi jitakan untuk Beni dan menendang tulang kering Gilang, kedua teman not akhlak yang suka ceplas-ceplos itu benar-benar membuat Aryan kesal.

"Sialan lo berdua!"

"Bukan gue Yan, si Beni yang mulai," sahut Gilang tak mau disalahkan.

"Tapi tetep ajah lo nambah-nambahin juga!" seru Beni kesal masih mengusap-usap kepalanya yang terasa nyut-nyutan akibat jitakan Aryan.

Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang