Tiga minggu kemudian.
Sudah sebulan Vira dan Vina pindah ke Indonesia, dan tentu saja sampai saat ini mereka berdua beradaptasi dengan baik dan aman selama Cherly tidak masuk sekolah selama itu.
Jangan tanyakan soal hubungan, sampai saat ini Angga masih sungkan untuk meminta maaf kepada Damar CS yang kadang membuat ketiga temannya jengah.
Tentang Aryan yang waktu itu marah kepada teman-teman nya tentu saja sudah berbaikan, walaupun saat ia tahu kebenarannya Aryan harus menahan malu karna itu, namun satu hal yang ia ketahui, kalau halnya ia benar-benar sudah mencintai Vina.
Si kembar? Sampai saat ini masih sama dengan penyamaran mereka yng tentu saja belum ada yang mengetahuinya sedikitpun, soal siswi yang pernah mengancam keduanya juga tak berani menampakkan diri di hadapan Vira maupun Vina, karena apa? Sekali siswi itu membuka mulut, maka perusahaan orang tuanya lah yang akan dibangkrutkan hari itu juga.
Soal Alex, samapai saat ini cowok itu belum pindah ke Sekolah si kembar, entah kenapa cowok itu selalu menunda-nunda untuk pindah, bahkan ia lebih memilih untuk tinggal sendiri di Amerika dan pulang balik sekali seminggu setiap weekend, benar-benar boros.
***
Vina memutar bola matanya jengah, pasalnya Cherly yang hari ini baru saja dibiarkan untuk masuk Sekolah kembali kini sudah membuat kerusuhan.
Sekarang sudah menunjukkan pukul 09 : 15 AM, anggota Cheerleader, Basket, maupun Futsal berada di lapangan indoor SMA Jaya Agra sekarang.
Sejak seminggu yang lalu, ketiga team kebanggaan Sekolah itu mulai berlatih, tahu karna apa? Sehari lagi seperti kegiatan yang sering dilakukan SMA Jaya Agra yang mengundang beberapa Sekolah unggul yang lain untuk hadir di lokasi SMA Jaya Agra untuk lomba yang tak lain adalah Basket dan Futsal sebagai acara yang paling pertama dan beberapa perlombaan lainnya.
Dan hari ini, Cherly yang kembali masuk sekolah malah membantah saat Vina yang dijadikan sebagai flyer untuk variasi Cheerleader yang diadakan sebagai pembukaan perlombaan nanti, benar-benar merepotkan.
"Lo nggak perlu masuk deh Sal, Rini udah gantiin lo sebagai anggota cheers," ujar Yola.
"Kenapa harus Salsa?" tanya Salsa.
"Yah kalau bukan lo siapa, lagian lo juga nggak terlalu lincah kalau soal cheers, nggak sama kayak Cherly sama gue," ujar Yola.
Salsa menghela nafas nya pelan, selalu seperti ini, selalu dia yang terus mengalah kepada Cherly dan Yola. Gadis itu melangkah pergi dari lapangan dengan perasaan kecewa, lain dengan Vina yang menatap kepergian Salsa dengan tatapan iba.
"Vin," panggil seseorang seraya menepuk bahu Vina pelan, namun membuat gadis itu terlunjak kaget.
"Sampe kaget segitunya lo," ujar Izah seraya terkekeh.
"Ngapain bengong lo?" tanya Rini.
Yah, sesuai yang dikatakan Yola tadi kalau halnya Rini yang masuk dalam anggota cheers, pada awalnya Rini menolak namun karena anggota cheers kekurangan anggota maka dengan terpaksa ia masuk. Dalam sebulan pun, si kembar, Rini dan Izah bersahabat baik sampai sekarang.
"Nggak usah bengong deh, mending noh liat Aryan atau Refan yang lagi latihan, makin cakep loh Vin," ujar Izah menggebu-gebu.
Tentu saja semua orang sudah tahu kalau baik Aryan maupun Refan sama-sama menyukai Vina, terlihat jelas saat kedua cowok itu mendekati Vina, namun gadis itu sama sekali tidak peduli hal itu.
"Males, mending lo yang natap Beni kalo lo mau," ucap Vina acuh namun pandangannya tertuju pada Aryan dengan kening yang bercucuran keringat.
'Baby face, cakep juga,' batin Vina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)
Teen Fiction"Gue pikir adanya lo bisa buat luka gue sembuh, tapi nyatanya kehadiran lo di hidup gue justru buat luka gue yang seharusnya sudah mengering tambah basah karena perlakuan lo yang nggak jauh bedanya sama dia." •Vira Alviani Agra "Bukannya gue nggak m...