"BYUUR"
Seseorang dengan sengaja menyiram Vira dengan minuman yang berwarna kuning, ralat lebih tepatnya jus jeruk yang membuat noda di baju putih milik Vira, bahkan sekarang ia menjadi pusat perhatian dikantin.
Vira mendongak melihat siapa yang dengan sengaja atau tidak di sengaja menyiramnya dengan minuman yang kini menodai bajunya.
"Cherly," gumam Vira.
"Gue peringatin sama lo yah cupu, jangan perna lo deketin Damar lagi ... lo paham nggak! Damar itu cuman punya gue," ucap Cherly dengan tatapan sinis nya kearah Vira.
"Maksud kamu apa? Aku sama sekali nggak pernah ngerasa deketin Damar atau apapun yang kamu bilang itu," jawab Vira berani, tentu saja ia berani andai penampilan nya tidak seperti sekarang ingin rasanya ia mencakar wajah gadis yang ada di samping mejanya.
"Hellow, lo cupu sok polos banget yah," timpal Yola.
Vira menghela nafasnya dalam-dalam lalu beranjak berdiri dari tempat duduknya, ia tak mau membuat keributan, bahkan saat ia hanya bicara satu kali saja sudah menjadi tontonan apalagi saat ia melawan.
"Mau kemana lo hah?" ujar Cherly menarik tangan Vira dengan kasar.
"Dasar cabe," umpat Vina yang baru saja datang.
"Apa lo bi--"
"BYURR"
Belum sempat Cherly melanjutkan perkataannya Vina langsung menyiram nya juga dengan minuman yang baru saja ia beli.
"OMJ Cherly" teriak Salsa histeris.
"Cher, lo jadi basah semua yaampunn," ucap Yola lebbay.
"Lo berani banget yah nyiram gue kayak gini hah? Lo bener-bener pengen angkat kaki dari sekolah? Iyah? Dasar nggak yang cupu nggak yang sok cantik, sukanya nyari perhatian mulu sama cowok- cowok populer plus ganteng yang ada di sekolah ini," ujar Cherly emosi sambil melipat kedua tangannya di depan dada tersenyum remeh.
"Why? Cuman itu yang lo pengen ngomong? Sekarang dengerin gue ... kalo nggak salah lo bilang sodara gue yang deketin Damar? Hellow mata lo buta yah? Yang lo bilang itu kena sama diri lo sendiri, lo yang selalu deketin Damar kalau pun bukan damar yang lo deketin itu Angga cowok populer nomor 1 and 2 yang ada di sekolah ini, bahkan antara Damar dan Angga sama sekali nggak ada yang pernah ngerespon lo, nggak malu yah?" ucap Vina panjang lebar.
Seisi kantin melongo dengan perkataan Vina barusan, mereka semua baru tau kalau primadona sekolah mereka bahkan anak dari kepala sekolah bersikap seperti itu.
Sedangkan Cherly? Ia shock ditambah heran, dari mana Vina mengetahui semuanya bahkan para siswa tidak pernah ada yang tau kecuali kedua sahabatnya, tapi Vina? Ia bahkan baru menginjakkan kakinya di SMA JAYA AGRA sudah mengetahui semuanya.
"Gue pastiin hari ini terakhir lo injakin kaki lo disini," ancam Cherly kepada Vina lalu berjalan meninggalkan kantin diikuti kedua sahabatnya, namun gadis itu lagi-lagi tersenyum remeh.
"Bakalan gue tunggu, kalau gue tetep disini besok gue yang pastiin lo di jemur setelah istirahat ini!" teriak Vina yang membuat Cherly semakin kesal.
"Vin," lirih Vira.
"Kita ke toilet sekarang," ucap Vina menarik tangan kembaranya itu membawanya ke toilet khusus untuk guru karena ia tau kalau Cherly saat ini juga ada di toilet untuk membersihkan bajunya juga, namun ia malas jika harus berhadapan dengan gadis itu.
"Kok kesini sih Vin, ini 'kan toilet guru," ujar Vira saat mereka sampai di depan pintu.
"Udalah, masuk ajah buat papah itu pemilik sekolah ini mau kita kemana pun bahkan buat make toilet guru juga nggak bakal ada yang marah, lagian kalau kita ke toilet buat siswa bakalan ribet juga buat ketemu sama si Cherly lagi," ucap Vina panjang lembar yang di balas anggukan dari Vira lalu masuk kedalam toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)
Jugendliteratur"Gue pikir adanya lo bisa buat luka gue sembuh, tapi nyatanya kehadiran lo di hidup gue justru buat luka gue yang seharusnya sudah mengering tambah basah karena perlakuan lo yang nggak jauh bedanya sama dia." •Vira Alviani Agra "Bukannya gue nggak m...