23. COMPLICATED

1.3K 184 7
                                    

Hai teman-teman.

Gimana kabar hari ini?

Semoga gak ngebosenin yah hehe

Selamat membacaaaaaaa
Oh iya, satu vote kalian sangat berarti loh buat aku hehe

♡♡♡

Sudah hampir setengah jam Bagas menunggu, tapi Thalia tak kunjung datang. Clara dan Nayla juga sudah menyerah. Pikir mereka tidak mungkin Thalia akan berhasil keluar dari tempat yang selama hampir seminggu lebih ini mengurungnya.

Bagas lantas menyalakan mesin si Banteng yang juga sudah lelah menunggu. Terlebih para cacing di perut Bagas sudah tidak bisa lagi diajak kompromi.

"BAGAS!"

"BAGAS!" teriak seseorang tapi yang dipanggil sama sekali tidak bisa mendengarnya karena tertutup helm besar miliknya.

Plak

Bagas memekik kesakitan setelah sebuah benda berhasil mengenai helm yang terpasang pada kepalanya. "Woi gila siapa tuh!"

Cowok itu membuka helm seraya menoleh kebelakang mencari pelaku yang membuat kepalanya sakit.

Kaget Bagas melihat sosok cewek yang tengah berjalan mengendap-ngendap ke arahnya. Wajahnya tampak lusuh, cewek paling ditakuti dan disegani oleh banyak siswa Permata kini sangat jauh berbeda. Kacau, satu kata yang menggambarkan penampilannya sekarang. Bagas bisa merasakan itu.

"Lo tuh ya gue telepon gak diangkat. Gue panggil gak denger!" omel Thalia sambil memakai kembali sepatu yang tadi dia lemparkan.

"Mana bisa gue denger pelan banget suara lo! Kalau gue sampe geger otak tanggung jawab lo ya!" balas Bagas kesal.

Thalia mengulurkan tangannya, mengembalikan jaket dan handphone milik Bagas. "Ni ambil, makasih."

Bagas mengambil handphone miliknya dan bersiap pergi. "Pake jaketnya."

"Ngapain?"

"Lo susah payah keluar dari rumah terkutuk ini, terus mau langsung masuk lagi?"

"Maksud lo apa bilang rumah terkutuk!"

Bagas terdiam, mulutnya yang terkutuk tidak mengerti sama sekali dengan situasi yang sedang terjadi. "Maaf. Buruan naik."

"Mau ke mana? Lo gak lihat penampilan gue? Udah gak dandan, cuman pake baju rumah lagi."

"Bawel! Lo gak dandan juga cantik," kata Bagas yang bahkan tidak sadar dengan kalimat yang baru saja keluar dari mulutnya. Memang Bagas mengakui kecantikan alami Thalia yang tidak perlu ditambah make up lagi.

Sudut bibir Thalia terangkat mendengar pujian dari Bagas. "Oh gitu, jadi lo mengakui juga nih kecantikan gue," goda Thalia.

"Gue tinggal nih!"

Dengan penuh keraguan Thalia segera menaiki si Banteng, sebelum para pengawal rumah ini akan keluar dan menangkap mereka berdua.

***

"Ihh kesel!"

"Kenapa Ra?" tanya Nayla bingung dengan Clara yang tiba-tiba berteriak setelah selesai bicara dengan seseorang di telepon.

"Bagas!"

"Kenapa lagi lo berdua? Udah kayak Tom and Jerry versi manusia tau gak." Nayla tidak habis pikir lagi dengan dua orang ini. Bagas satu-satunya orang yang Nayla ketahui bisa membuat Clara si cewek paling ramah ini menjadi kesal.

BECOME BEAUTY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang