51. LIVING WITH DEPRESSION

834 127 15
                                    

Ada trailer yang aku buat, bisa kalian tonton di mulmed hehe

Bijaklah dalam membaca yah...

Selamat membaca...

♡♡♡


51. LIVING WITH DEPRESSION.

Duniaku bagaikan lembah curam yang gelap. Hidupku sesak, hanya terisi suara-suara mencekik. Napasku tersengal walaupun aku hanya diam. Duniaku gelap, sekalipun ada berkas cahaya, tidak bisa menerangi pekatnya hitam di hidupku. Tidak bisa aku merasakan kehidupan yang benar-benar hidup. Aku lelah, aku tidak baik-baik saja.

-Clara Yamamoto

Sabrina bersedikap sambil menyeringai sinis menatap kedatangan seseorang yang sangat tidak dia sukai.

Dari kejahuan Sabrina mendengar ringisan kesakitan orang itu, karena ditarik paksa oleh empat temannya.

Clara sama sekali tidak berdaya, berkali-kali dia memberontak namun kekuatan empat orang tidak mungkin bisa dia lawan seorang diri. Clara tidak berdaya untuk melepaskan cekalan mereka, mulutnya telah ditutup. Sekalipun tidak ditutup, Clara tetap tidak berani berteriak.

Tepat di depan Sabrina mereka menghempas kasar Clara hingga terkulai di tanah. Clara mengernyit, lututnya berhasil mengenai sebuah batu kasar.

Detik setelahnya Sabrina langsung berjongkok, dia menarik kasar wajah Clara dan melepaskan kain yang menutup mulut Clara.

Sabrina semakin menyeringai puas melihat wajah cewek di depannya yang sedang menahan tangis.

"Bulan lalu lo ulang tahun kan?" tanya Sabrina penuh arti, satu tangan dia angkat memberikan kode kepada teman-temannya.

Clara tidak menjawab, lantas Sabrina langsung mencengkram kuat wajah Clara. "Kalo gue tanya itu dijawab! Atau mulut lo cuman bisa dipake buat godain cowok-cowok di sekolah ini? Huh?" teriak Sabrina.

Dengan kasar Sabrina mengoyak kepala Clara seperti orang yang sedang mengangguk. Mata Clara mulai memanas, tapi dia tidak boleh menangis, tidak ada air mata yang boleh keluar tepat di depan orang-orang ini.

"Karena gue baik, hari ini lo bakalan gue kasih hadiah ulang tahun," ucap Sabrina kemudian menghempas kuat wajah Clara dan berdiri.

"Oh ya. Lo ingat gak foto lo yang di mading waktu itu? Masalalu lo sebelum lo sedot lemak di Jepang?" hina Sabrina disambut gelak tawa teman-temannya.

"Lo operasi plastik juga kali yah?" lontar Amel.

"Suntik putih juga kan?" timpal Kaila.

Mereka semua tertawa atas apa yang mereka ucapkan. Menertawakan Clara, sebagai bahan hinaan paling menyenangkan bagi mereka.

Clara hanya bisa menggeleng pelan mendengar hinaan mereka. Clara sama sekali tidak pernah melakukan semua yang mereka ucapkan itu. Dia bahkan harus melewati dua tahun dengan hanya memakan smoothies, pagi, siang bahkan malam hanya smoothies atau salad sayur yang Clara konsumsi. Susu rendah lemak jajanannya. Setiap hari Clara olahraga berjam-jam, mengubur kecintaannya terhadap cokelat.

Tapi dengan teganya mereka mengatakan hal sejahat itu? Clara meringis dalam hati, layaknya jarum yang ditusukan, terlihat kecil memang. Namun sangat menyakitkan sekali mendapat hinaan seperti ini.

"Lo dulu gendut banget kan yah? Pasti doyan cokelat dong?" sindir Sabrina masih terkekeh, "oke hari ini kita bakalan buatin kue ulang tahun rasa cokelat paling istimewa seumur hidup lo! Lo sahabatan sama si gendut Nayla yang jago masak, kan? Pasti lo tau caranya bikin brownies dong," terang Sabrina seraya memberikan kode kepada teman-temannya. Sedangkan Clara sudah tertunduk pasrah.

BECOME BEAUTY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang