52. KEBOHONGAN

838 119 23
                                    

Pas bagian-bagian akhir part ini, lebih enak lagi kalo sambil dengarin lagu di mulmed yaw wkwk

Selamat membaca, semoga feelnya dapat 🙏

♡♡♡

52. KEBOHONGAN

Kebohongan tetaplah menyakitkan. Yang berbohong bisa berdalih demi kebaikan. Tapi untuk yang menerima sebuah kebohongan, itu adalah kekecewaan.

"Hei gendut!"

"Gendut!"

"Gajah!"

"Bukannya gajah kupingnya gede yah, kok budeg sih?"

"Gendut jelek... gendut jelek..."

"Tau gak lo mirip apa? Mirip monster. HAHAHA."

"Udah matanya sipit, wajah lemak semua. Hidung sama mata si gendut ketutup lemak. HAHAHA."

Gelak tawa terus muncul mengiringi kalimat-kalimat hinaan itu.

"Eh gendut! Lo nembak Angga kemarin?" sergah salah satu dari sekumpulan cewek yang menghampiri Clara.

Clara memegang kuat rok birunya seraya menggeleng.

"Halah udah jelek, gendut, tukang bohong juga lo?"

"JAWAB! LO KEMARIN NEMBAK ANGGA?" kelakar salah satu dari mereka, mulai mencengkeram wajah Clara.

"Clara gak nembak Angga. Clara cuma bilang kalau Clara suka sama Angga, karena dia baik ke Clara," ujar Clara jujur.

Clara memang tidak pernah mengharapkan untuk pacaran dengan Angga. Bagi seorang anak SMP seperti Clara, perasaan itu hanyalah sebatas kekaguman karena dari sekian banyak orang yang menghinanya, berkali-kali Angga lah yang membela dan tidak mengejeknya. Namun ternyata Clara terlalu polos mengira itu semua bentuk kebaikan, yang nyatanya sebuah hinaan halus untuknya.

"Lo bego? Bilang suka sama nembak yah sama aja!! Katanya anak pintar tapi bego ternyata!"

"Udah tarik aja."

Mereka menarik kasar tangan Clara yang tidak berdaya. Membawanya sampai di toilet sekolah kemudian menguncinya rapat-rapat.

"Tolong bukain, Clara salah apa sama kalian?" Dalam isakan tangisnya Clara terus menggedor-gedor pintu itu. Sedangkan yang Clara terima hanyalah gelak tawa puas dari mereka.

Lagi-lagi, Clara harus terkunci di toilet ini. Menunggu sampai satpam atau siapapun menolongnya. Atau bahkan tidak ada seorang pun, karena sekolah sudah kosong.

Clara terus terisak sambil memeluk kakinya. Clara tidak menyangka mereka akan setega itu, terus menerus memperlakukan Clara bahkan lebih buruk dari perlakuan mereka kepada hewan.

Angga, orang yang dulu pernah menolong dan mengeluarkannya dari toilet ini, ternyata adalah orang yang ikut merencakan hal tersebut. Dan sekarang, karena kebodohannya Clara harus menerima hal lebih buruk lagi dari sebelumnya.

Saat di sekolah dasar Clara masih bisa menahan hal menyakitkan yang dia dapatkan. Sampai beranjak SMP pun Clara mencoba untuk terus bertahan dan berusaha baik-baik saja. Tapi perlakuan mereka makin hari semakin buruk. Sejak saat itu, kekuatan Clara hilang, kepercayaannya kepada orang lain mulai pudar. Rasa percaya diri yang selama ini selalu dia pertahankan pun runtuh. Bahkan terhadap Billi, satu-satunya orang yang tulus dengannya, Clara sembunyikan.

"Gendut jelek!"

"Hei gumpalan lemak mau ke mana?"

"Lo gak pantas banget tahu jadi sahabatnya Billi!"

BECOME BEAUTY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang