Dukung aku lewat vote dan komen kalian yah...
Selamat membaca ❤
♡♡♡
40. ISI PIKIRAN
Musuh terbesar adalah pikiran sendiri. Kamu tahu itu salah, kamu ingin melawannya, tapi itu akan terus menjadi musuhmu. Jalan satu-satunya adalah mengatasi, jika suatu saat musuh terbesar itu datang lagi.
Duduk di bawah pohon yang rindang, bersama dengan semilir angin memang sangat menyegarkan untuk sekadar melepas sedikit penat, sebelum melanjutkan proses belajar mengajar.
Tapi, bukannya senang Clara malah menekuk wajahnya dan bersidekap. Sementara seseorang di sampingnya hanya sibuk membaca buku. Clara semakin kesal tentunya.
"Clara balik deh!" ketus Clara.
Clara melirik ke arah Billi, alih-alih ditahan, respon dari Billi saja tidak ada. Clara mendengus, "Dasar Aishoka!" Clara dengan kasar berdiri hendak pergi. Detik kemudian barulah tangan mungilnya diraih oleh Billi.
"Mau ke mana?" tanya Billi lembut, lantas Clara menghempas kasar tangannya.
"Kelas!" jawab Clara dingin.
"Duduk."
Clara meletakkan tangannya di depan dada. "Ngapain? Jadi obat nyamuk buat Billi yang lagi sibuk pacaran sama buku?" cetus Clara dalam satu tarikan napas.
Dua sudut bibir Billi terangkat mendengar omelan Clara yang sangat menggemaskan, dan langsung menarik Clara duduk. "Maaf," ucap Billi lembut dengan suara beratnya kemudian mengusap pelan puncak kepala Clara.
Clara menyunggingkan senyum malu, mengangguk pelan setelahnya. Membuat Billi pun ikut tersenyum.
Tiba-tiba Clara teringat sesuatu dan langsung menarik tubuhnya menjauh dari Billi. "Belum Clara maafin," ujarnya.
"Kenapa? Masih marah? Bukunya kan udah aku tutup," tanya Billi bingung.
"Pikir aja sendiri kenapa Clara marah!"
Ah sial. Pertanyaan paling sulit. Kenapa perempuan selalu maunya dimengerti, padahal laki-laki bukan seorang cenayang atau apapun yang bisa membaca pikiran orang.
"Hm... Oke," balas Billi singkat.
"Udah tahu kenapa Clara marah?" tebaknya.
"Belum," jawab Billi jujur.
Astaga Aishokaaaaaaaa.
"Ya udah," ucap Clara malas.
Selang beberapa saat kemudian Clara melirik Billi, tidak ada usaha dari cowok itu untuk bertanya apa salahnya atau membujuk Clara. Astaga manusia kutub ini!!!
"Udah tahu salah Billi apa?" tanya Clara yang sudah gemas sendiri.
"Belum." Billi masih dengan jawaban yang sama. Ya mau bagaimana lagi, Billi memang tidak tahu apa salahnya sekarang.
"Gak ada usaha cari tahu gitu?"
Billi terdiam, bibir Clara kini sudah maju beberapa senti. Kapan peka sih Billi ini!!
Clara menarik napasnya berat seraya menutup matanya. Kesabaran Clara sudah habis. "Clara tuh berasa kayak gak dianggap tahu! Diakuin pacar ke sahabat sendiri aja enggak, sama pengawal bilangnya teman. Sekalian aja sama fans-fans Clara nanti Clara bilangnya jomblo!!!" cerocos Clara, sedikit menyombongkan para pengagumnya, namun itu sangatlah menggemaskan bagi Billi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME BEAUTY (END)
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Ini bukan hanya tentang cerita kisah cinta klasik antara sahabat. Tapi ini adalah kisah persahabatan, kekeluargaan dan Self Love. Pernah menjadi korban pembulian, membuat Clara si gadis periang dan pembawa kebahagiaan d...