46. ROLLER COASTER KEHIDUPAN

870 136 6
                                    

46. ROLLER COASTER KEHIDUPAN

Aku akan selalu menjadi tempatmu bersandar. Kumohon jangan menyerah apapun yang sedang kamu hadapi.

"Eh Billi, tante pikir siapa tumben rumah tante ada tamu selain klien," sapa Amanda begitu membuka pintu pagar rumah. Beginilah kalau tidak ada pembantu atau penjaga rumah yang lain, Amanda harus menyetel alarm rumah dan bel sampai di ruang kerjanya.

Billi membalas dengan senyuman, kemudian matanya tiba-tiba membulat begitu melihat mobil Robert terparkir di depan teras rumah itu.

"Om Robert sudah pulang, Tan?" tanya Billi memastikan.

"Iya, baru aja nyampe."

Amanda mempersilakan Billi masuk, mengikutinya dari belakang.

"Mau minum apa Bil?" tanya Amanda saat Billi duduk di ruang tamu.

"Gak perlu repot-repot tante," sungkan Billi.

"Gak lah, kamu kan sudah tante anggap anak sendiri."

"Em... air putih aja, Tan."

"Siapa tamunya Mom?" ucap Robert berjalan menghampiri Amanda dan Billi. "Oh Billi ternyata, om kira siapa."

Billi berdiri hendak menyalami Robert namun Robert malah menepuk pundaknya pelan. "Santai saja, kamu sudah sehat?" tanya Robert. "Mom, daddy kopi yah sekalian," pintah Robert seraya memberikan senyuman penuh cinta.

"Iya sudah Om," jawab Billi.

Entah kenapa tiba-tiba suasana sedikit canggung, Billi tidak menyangka bahwa Robert sudah pulang pada jam ini. Rencananya hanya ingin bertemu Amanda saja, tapi sepertinya semesta memang tidak ingin Robert ketinggalan berita penting ini.

"Baguslah. Ayah sama Bunda kamu gimana?"

"Ayah dan Bunda sehat. Ayah lagi di luar kota sekarang."

"Oh gitu. Jadi kamu gimana? Mau lanjutin perusahaan Ayah atau Bunda?"

"Dasar bapak-bapak, bicaranya bisnis terus. Billi ini masih SMA dad, masih panjang perjalanan mereka," timpal Amanda datang dengan minuman untuk dua pria ini. Sedangkan Billi hanya tersenyum seadanya.

"Atau lanjutin perusahaan om aja gimana?" goda Robert.

"Eh?"

"Dad..."

"Becanda mom. Om becanda gak apa-apa kan, Bil?"

"Iya om gak apa-apa." Dasar anak dan Bapak sama-sama absurd.

"Tante panggilin Clara dulu yah," kata Amanda bersiap pergi.

"Gak usah, Tan. Billi sengaja datang buat ketemu sama tante," ucap Billi membuat Amanda kembali duduk.

"Jadi om gak boleh dengar nih?"

Deg, mampus. Billi salah bicara kah?

"Tadinya Billi pikir om pulangnya malam," ucap Billi jujur.

"Dad sudah deh jangan mulai lagi." Amanda memperingatkan suaminya yang senang sekali menggoda orang.

Robert hanya cengengesan sambil meminum kopi kemasan yang Amanda buat. Sedangkan Billi semakin canggung.

Billi merapatkan kakinya seraya berdeham mengatur suaranya, bersiap untuk memulai pembicaraan yang akan cukup serius baginya.

"Memangnya ada apa Bil kamu mau ketemu sama tante?" tanya Amanda mulai penasaran.

BECOME BEAUTY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang