Hai. How's life? Udah lama banget gak update ya hehe
Masih ada yang nungguin gak ya cerita ini 😂Selamat membaca... hope you enjoy 🙏
♡♡♡
Clara berjalan sambil menunduk, tidak tahan dengan pasang mata yang terus memperhatikannya karena baru saja berbincang hangat dengan para inti The Wild. Kini rumor tentang Clara pacaran dengan sang ketua The Wild memang semakin hangat dibicarakan. Apalagi selama tidak adanya Nayla, Dean selalu terlihat bersama Clara.
"Eh ada cewek absurd," sapa Bagas. Sementara di sampingnya ada Billi yang menatap tajam Bagas karena berhenti tiba-tiba.
"Bagas!" seru Clara tanpa menatap atau menyapa Billi.
"Mau ke mana lo?"
"Ke UKS, nyamperin Nayla."
"Oh dia udah masuk? Gimana keadaannya?" tanya Bagas.
"Eh mau ke mana lo?" sergah Bagas saat Billi pergi begitu saja meninggalkan dia dan Clara. Bagas menatap lekat punggung cowok itu dan juga Clara secara bergantian.
Selama ini Clara memang masih terus menjauhi Billi. Sedangkan Billi malah terlihat biasa saja. Terakhir Bagas melihat keduanya bersama yaitu di rumah sakit. Billi malah nampak tenang dengan kedekatan Clara dan Dean yang makin hari semakin lengket saja. Dia hanya menghabiskan waktu dengan latihan boxing dan main PS di rumah Bagas. Membuat Bagas terheran.
"Eh, si cewek aneh gimana? Udah masuk?" tanya Bagas kembali menyadarkan Clara dari lamunannya.
"Cewek aneh? Siapa?"
"Thalia."
"Bagas kok setiap hari nanyain Thalia terus, emang Clara satpamnya Thalia gitu?" sahut Clara seraya berkacak pinggang. Dia sudah sangat bosan mendengar pertanyaan itu setiap hari dari Bagas. Kalian tahu rasanya menjadi satu-satunya narasumber yang akan dikerumuni wartawan? Seperti itulah kehidupan Clara seminggu belakangan ini, selalu diteror oleh banyak pertanyaan dari para siswa.
"Lo kok jadi ngegas? Gue kan cuman nanya doang, ribet amat hidup lo," ketus Bagas.
"Gini ya Bagas, ribetnya hidup Clara kan gak ada hubungannya sama Bagas. Clara tuh udah bosen tahu gak sih setiap hari Bagas tanyain itu terus."
"Idih siapa juga yang mau tahu seribet apa hidup lo!"
Tanpa disadari oleh keduanya, banyak pasang mata yang mulai menatap ke arah dua orang yang sedang asik berdebat di luar forum yang seharunya.
"Bagas ngajak ribut nih?" tantang Clara yang sudah mulai kesal dengan cowok di depannya ini.
"Lo nantangin gue nih?" sahut Bagas tak mau kalah.
Clara menatap tajam wajah mulus Bagas, menelisik ke manik cokelat milik cowok itu yang kini mulai bergerak tidak beraturan gelisah karena ditatap oleh seorang cewek.
Bagas mulai tidak nyaman dengan tatapan aneh Clara. "Apa? Mau ngapain lo? Mau hipnotis gue?"
Clara malah menyeringai sambil menyilangkan tangannya ke depan dengan tatapan yang belum dia lepaskan dari Bagas. "Clara tahu," ucap Clara menggantungkan kalimatnya.
"Apa sih, dasar lo ya absurd!"
"Bagas suka sama Thalia kan?" ungkap Clara tiba-tiba membuat Bagas sontak menutup mulut Clara yang langsung ditepis olehnya.
Clara sibuk menyeka mulut dan dagu wajahnya yang dipegang oleh Bagas tadi. "Tangan Bagas bau! Jorok banget ... ngeselin!
"Lo tuh ya jangan sembarangan, kalo yang lain denger gimana? Lo mau tanggung jawab kalo gue digosipin kayak lo? Gue cuman pengen ngambil jaket gue ke tu cewek," sergah Bagas seraya menerawang ke sekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME BEAUTY (END)
Roman pour Adolescents[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Ini bukan hanya tentang cerita kisah cinta klasik antara sahabat. Tapi ini adalah kisah persahabatan, kekeluargaan dan Self Love. Pernah menjadi korban pembulian, membuat Clara si gadis periang dan pembawa kebahagiaan d...