54. THE GIRL WHO NEVER STOPPED SMILING

881 136 27
                                    

Mohon bijak dalam membaca 🙏
Trigger : Suicide.
Yang dalam keadaan down atau takut terpacu tindakan yang berbahaya harap jangan dibaca 🙏

Aku bikin video trailer untuk part ini. Bisa di tonton di mulmed yaw ❤

♡♡♡

54. THE GIRL WHO NEVER STOPPED SMILING

She's hurt mentally and emotionally. But everyday, she walks with a smile, 'cause that's just who she is: the girl who never stopped smiling.

-Unknown

Billi memilih untuk pulang, tidak tahan lagi dengan ocehan Bagas. Setelah memasukan mobilnya ke dalam bagasi, Billi pun berjalan menyusuri kompleks perumahannya. Tangan Billi sibuk mengusap layar di tangannya, sedangkan matanya terus menatap lekat panggilan-panggilan tidak terjawab serta pesan-pesan dari Clara.

Clara : Bil, telepon Clara diangkat dong, boleh?

Clara : Bil, Billi marah banget yah?

Clara : Bil boleh gak telepon Clara dijawab? Clara udah seratus kali loh telepon Billi.

Clara : Maaf yah Clara spam telepon. Kalau Billi udah megang hp lagi tolong telepon balik yah, Bil, Clara mau ngomong sesuatu.

Clara : Billi udah pulang dari rumah Bagas?

Clara : Clara minta maaf.

Billi ingin sekali membalas pesan-pesan itu dan juga menelepon Clara, tapi dia juga tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Apalagi setelah foto-foto yang dikirim Sabrina, kekecewaan Billi makin bertambah.

Billi lantas memasukan kembali ponselnya di dalam saku celana, karena kini dia sudah sampai di taman. Saat Billi semakin mendekat di rumah pohon, tiba-tiba dia mendengar isakan tangis, membuat Billi sedikit tersentak kaget.

Awalnya Billi pikir dia salah dengar, tapi suara isakan itu semakin kuat dan terdengar lebih jelas lagi. Karena penasaran, Billi kemudian menaiki tangga rumah pohon itu. Sampai di anak tangga ke tiga, terlihat olehnya sosok cewek yang tengah menangis dengan kantong plastik di wajahnya.

Billi menatap nanar punggung Clara, ada apa dengan cewek itu hingga harus mengembuskan napasnya ke dalam kantong plastic? Ingin sekali Billi memeluk dan juga menghapus jejak air mata di pipinya. Billi memang paling tidak bisa melihat Clara menangis, dia harus selalu ada di sampingnya, tapi niat itu Billi urungkan.

Cowok itu lantas turun kembali, duduk di bawah rumah pohon. Billi mendongak, sedangkan Clara masih terisak dalam tangisnya di atas sana.

"Aku gak marah, Clara. Mana bisa aku marah sama kamu. Tapi aku kecewa, karena kebohongan selamanya akan tetap menyakitkan," lirih Billi pelan.

"Aku cuma khawatir kalau terjadi sesuatu kepadamu yang tidak aku ketahui. Apa aku terlalu asing untuk menjadi tempatmu bercerita?"

Billi terus menunggu Clara. Sekalipun dia tidak berada tepat di sampingnya, tapi Billi akan tetap ada untuknya.

Beberapa saat kemudian derap langkah kaki Clara terdengar. Dengan sigap Billi langsung bersembunyi.

Billi tidak melihat sepeda Clara, itu berarti Clara akan pulang jalan kaki.

Punggung Clara sudah cukup jauh dari tempat Billi berdiri sekarang. Billi melambatkan langkahnya bahkan lebih lambat dari Clara.

Clara terus tertunduk lemas, bahkan sesekali Clara hampir jatuh tersandung sesuatu di jalan, tersandung kakinya sendiri dan sesekali hampir menabrak tiang karena hanya menunduk, tidak fokus.

BECOME BEAUTY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang