Halohaaaa maaf yah selalu update jam segini wkwkwkBtw ini 2000 kata loh 😂
Semoga tulisanku bisa menghibur kalian semua.
Kalau kalian suka ceritaku tolong terus dukung aku dan karyaku ya. Siapa tahu karena suka kalian mau vote ceritaku ini hihi itu sangat berarti loh buat aku.
Jangan boomvote ya luv 🤗
Ohya aku tunggu komen2 kalian ya 🤗🥰
Tandain ya kalau ada typo 🥰
Happy reading luv....
.
.
.Di tempat parkir kini sudah ada Billi yang tengah berdiri di depan mobilnya. Tapi Clara terus berjalan walau menyadari keberadaan Billi. Sampai tangan cowok itu menarik lembut tangannya.
"Gue anterin pulang," ucapnya tapi segera ditepis oleh Clara.
"Clara bisa sendiri."
Tiba-tiba sebuah mobil sport berhenti tepat di depan mereka.
"Clara, mau pulang bareng nggak?" tanya Dean sambil membuka kacamata hitam yang sedang dipakainya.
Clara tertegun, ia lupa bahwa tadi di kantin Dean memang mengajaknya pulang bareng. Dia ingin menghindari dua cowok itu. Clara pun melangkahkan kakinya hendak pergi namun di tahan oleh Billi.
"Gue anter lo pulang," tandasnya.
Melihat tangan Billi yang sedang menggenggam tangan milik Clara membuat Dean memutuskan keluar dari mobilnya.
"Lepasin tangan lo," ucap Dean.
Wajah Billi memerah, mendengar kalimat itu keluar dari mulut Dean menghasilkan kepalan tangan yang siap memukulnya.
Billi menarik Clara untuk masuk ke dalam mobilnya, tidak mempedulikan bahwa cewek itu tengah kesakitan karena ditarik secara kasar.
"Lepasin Bil, sakit," lirih Clara.
"Lo udah budeg ya? Denger gak dia bilang lepasin." Dean segera menyusul mereka kemudian meraih tangan kanan Clara yang tidak dipegang Billi.
Wah gila, adegan macam apa ini. Dua orang cowok tengah memperebutkan satu cewek dengan saling menarik tangan cewek tersebut. Adegan klise yang sering Clara lihat dalam drama remaja.
Banyak pasang mata menyaksikan adegan klise itu. Siswa-siswi yang tadinya sibuk untuk segera keluar dari sekolah malah hampir memenuhi tempat parkir untuk menyaksikan adegan tersebut.
Clara menarik paksa tangannya, wajahnya memerah, panas. Antara marah, kesal, dan juga malu bercampur aduk menjadi satu.
"Wohoo ada apa ini rame-rame," tanya Bagas kepada kerumunan orang di tempat parkir. Kini matanya terbuka sangat lebar melihat hal yang dapat dia tebak adalah penyebab adanya kerumunan orang ini.
"Lo ngapain dah!" sapa Bagas kepada Billi namun orang yang disapanya malah diam. Cowok itu dapat merasakan ada sesuatu yang sedang terjadi dan sepertinya kedatangan dia saat itu kurang tepat.
Clara beranjak pergi meninggalkan tempat itu namun tangannya kembali diraih oleh Dean.
"Gue anter lo pulang. Gue cariin lo di kelas udah gak ada," ucapnya.
"Clara bisa sendiri," balasnya sembari melepaskan genggaman Dean.
Bagas dapat melihat kepalan tangan yang dibentuk Billi. "Ra, lo bareng gue aja, mau gak?" kata Bagas sontak segera mendapatkan tatapan dingin dari dua cowok tersebut. Namun tidak dipedulikan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME BEAUTY (END)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Ini bukan hanya tentang cerita kisah cinta klasik antara sahabat. Tapi ini adalah kisah persahabatan, kekeluargaan dan Self Love. Pernah menjadi korban pembulian, membuat Clara si gadis periang dan pembawa kebahagiaan d...