15. CLARA-DEAN, THALIA-BILLI

1.7K 237 13
                                    

Hai semua.

Satu vote dan komen dari kalian sangat berarti banget buat aku :) dukung aku dengan vote komen kalian ya 🥰❤

Happy reading teman-teman :)
.
.

Ku tak percaya kau ada di sini
Menemaniku di saat dia pergi
Sungguh bahagia kau ada di sini
Menghapus semua sakit yang kurasa

Mungkinkah kau merasakan
Semua yang ku pasrahkan
Kenanglah kasih..

Ku suka dirinya, mungkin aku sayang
Namun apakah mungkin, kau menjadi milikku
Kau pernah menjadi , menjadi miliknya
Namun salahlah aku, bila ku pendam rasa ini

● Rasa Ini - Vierra

♡♡♡

Deretan mobil mewah dan motor gede dengan warna putih senada tengah memasuki gerbang sekolah dan mulai menjejeri area parkiran. Tidak hanya kantin saja yang sudah ada tempat khusus untuk kumpulan itu, bahkan mereka juga memiliki area khusus di parkiran sekolah.

Gerombolan siswa-siswi yang menggunakan jaket baseball berwarna biru dongker dan pink itu semakin mencuri perhatian saat mereka mulai keluar dan turun dari kendaraan masing-masing. Banyak pasang mata yang seolah tersihir dengan paras dan kemewahan yang terpancar dari dalam diri gerombolan itu.

Tapi ada sesuatu yang menjanggal, ketua The Wild yang juga bisa dikatakan sebagai penguasa sekolah selama beberapa tahun terakhir ini belum juga turun dari mobilnya. Sedangkan Leo, Anwar dan Rehan inti The Wild yang biasanya selalu di mobil yang sama dengan Dean tampak menaiki kendaraan mereka masing-masing.

Sesaat kemudian Dean turun dari mobilnya, kacamata hitam beserta jaket baseball yang dia kenakan sungguh membuat penampilannya semakin menarik. Teriakan pun turut menggema menyambut keluarnya cowok itu dari mobil. Namun suara mereka terdiam ketika Dean membuka pintu penumpang di depan. Sosok perempuan dengan rambut oval sebahu yang tergerai semakin indah saat diterpah angin kecil, turun saat pintu di buka oleh Dean.

"Dean, Clara malu," bisik Clara yang mencoba menyembunyikan dirinya dibalik tubuh kekar Dean.

Cowok itu hanya tersenyum melihat tingkah Clara yang berusaha sembunyi saat orang-orang sudah melihatnya.

"Tenang aja, percaya sama gue," ujar Dean lembut seraya mengacak puncak kepala Clara yang wajahnya semakin memerah. Hal itu sangat membuat heboh semua yang menyaksikan perlakuan Dean kepada Clara.

"WOI!! DENGERIN GUE!" Teriakan Dean begitu menggelegar hingga semua mata tetap tertuju kepadanya. Banyak yang penasaran dengan apa yang hendak dikatakan cowok itu.

Dean melepas jaket baseball yang adalah lambang kejayaan The Wild. Dia menarik lembut tangan Clara memindakan cewek itu tepat di sampingnya, kemudian memakaikan jaket itu di punggung Clara. Mata cewek itu membulat, tubuhnya mengeras, tidak menduga Dean akan melakukan hal seperti sekarang ini dan terlebih banyak pasang mata yang menyaksikan.

Hal itu sukses menggemparkan seluruh siswa, jaket sakral yang selalu dijaga baik oleh Dean tidak pernah dia izinkan siapapun memakainya. Bahkan pernah ada kejadian saat ada anggota The Wild yang baru bergabung hampir dikeluarkan, karena meminjamkan jaket sakral itu kepada pacarnya yang berada di sekolah yang sama. Bagi Dean jaket itu sakral karena menandakan siapapun yang memakainya adalah miliknya.

"Gue peringatin sekali lagi sama kalian semua. Jangan pernah lagi ada yang berani gangguin dia! Gue gak pernah main-main sama perkataan gue!" tegas Dean dengan sorot mata tajamnya.

BECOME BEAUTY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang