4. TEMAN BARU BILLI

3.4K 433 147
                                    

Hai my luv. Terima kasih yang sudah support aku. Semoga ceritaku ini bisa menghibur kalian ya.

Kalau kalain suka ceritaku terus dukung aku ya, gampang banget kok caranya, tinggal vote dan komen yang banyak untuk kasih kritik dan masukkan yang membangun 🥰

Kalau ada typo kasih tahu ya luv.

Aku nulisnya ini 2000 kata lebih dikit ya 🤗

Happy reading....

-Ini Bagas bersama motor kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ini Bagas bersama motor kesayangannya

Sore hingga malam dua sahabat itu masih tetap diam di kamar. Mereka hanya turun makan saat waktunya makan. Kondisi rumah Bagas memang selalu begini, sepi. Hanya ada tiga orang pembantu dan dua satpam yang selalu menjadi pengisi rumah mewah ini. Bahkan terkadang Bagas merasa tidak ada siapa-siapa di rumah mewahnya karena para pembantu dan satpam sungkan untuk membuat kegaduhan. Mama dan Papa Bagas adalah orang yang sangat sibuk.

Billi mengetahui keadaan rumah Bagas sejak pertama kalinya Billi menerima cowok pecicilan itu menjadi sahabatnya. Saat itu Bagas mengajak Billi untuk main ke rumah sebagai perayaan karena telah bersahabat, dan di situlah Billi melihat sendiri bagaimana perlakuan kasar yang diterima Bagas. Setelah dia menceritakan tentang keadaan keluarganya dan apa yang dia rasakan membuat Billi tergugah.

Akhrinya Billi pun juga berusaha membuka dirinya dan jujur dengan apa pun yang dia rasakan untuk pertama kalinya. Bahkan ada kejadian penting dalam hidup Billi yang tidak diketahui Clara tetapi Bagas mengetahuinya.

***

Masih asik dengan bermain PS, tiba-tiba ponsel milik Bagas berdering namun dia abaikan. Pertarungan sengit melawan Billi harus bisa dimenangkan. Harga dirinya bisa-bisa tercoreng. Sejak tadi dia kalah terus melawan Billi. Walaupun itu memang sudah sering terjadi.

"Ah ribet banget sih, siapa juga ini nelpon ngegas amat kagak brenti-brenti," omel Bagas yang tidak tahan lagi mendengar ponselnya yang terus berdering.

Setelah dilihatnya tidak ada nama tertera yang menandakan bahwa dia tidak tahu siapa sang penelpon ngegas itu. "Yaelah pasti tukang nawarin pinjaman nih, gua udah kaya!"

"Angkat aja bisa kan. Berisik tau gak," tukas Billi yang masih serius bermain.

"Siap pemilik rumah!!!" ledek Bagas.

"Mohon maaf mbak gua udah kaya nih jadi gak perlu pinjaman," kata Bagas saat mengangkat telpon yang dikiranya dari tukang pinjaman.

"Maaf ini Bagas Tjandra kan?" ucap lembut gadis dibalik telpon membuat Bagas menghentikan jarinya yang ingin mengakhiri panggilan tersebut.

"Eh iya, siapa ya lembut banget suaranya." Bagas segera mengubah nada bicaranya menjadi cowok genit.

"Aku Clara. Bisa ngomong sebentar gak?"

BECOME BEAUTY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang