49. LEMBAR JAWABAN

749 123 13
                                    

Ada trailer yang bisa kalian tonton di Mulmed hehe ❤

Selamat membaca...

♡♡♡

49. LEMBAR JAWABAN

Tidak ada yang pernah benar-benar siap dengan sebuah kehilangan.

"Thanks, Bil," ucap Thalia dibalas anggukan oleh Billi. "Anak baik masuk sekolah dulu," pamit Thalia kepada Clara dan Nayla.

"Belajar yang baik, Lia. Bentar lagi ujian semester loh," sahut Nayla.

"Kan semalam kita belajar."

"Belajar apaan? Thalia sama Nayla main Jenga terus," timpal Clara.

"Kan biar gue bisa nginep lagi. Untung lo berdua jenius. Bokap gue kan jadi percaya," lontar Thalia, nampak sangat bangga memiliki alasan untuk keluar dari rumahnya.

"Ya udah lo masuk, gih."

"Kalian ngusir nih?"

"Bukan gitu, Lia. Nanti Thalia bisa terlambat apelnya," jelas Clara.

Thalia terkekeh. "Becanda, Ra," sela Thalia. "Kalian buruan pergi, nanti terlambat. Gue mah tinggal masuk gerbang udah sampe."

"Bye, Lia."

Thalia melambaikan tangannya, mengantar kepergian sahabat-sahabat yang sangat dia sayangi.

***

Bagi Clara datang ke sekolah selalu menjadi hal yang menegangkan. Dulu saat pertama kali dia datang ke sekolah ini, semua melihat ke arahnya dengan sorot mata kagum. Sekarang hanya tatapan kebencian yang dia terima, membuat Clara terus menundukan kepalanya.

Dulu Clara sering mendapatkan surat cinta. Karena para murid cowok tidak berani terang-terangan mendekati Clara yang sedang di dekati Dean. Saat Clara ulang tahun pun, masih ada yang memberikan hadiah kepadanya. Walaupun didominasi oleh para murid cowok. Kini hanya ada surat kebencian yang Clara terima.

"Ra," panggil Nayla – lantas Clara terperanjat segera menutup lokernya.

"Ke-kenapa, Nay?"

"Lo kenapa? Lo sembunyiin apa sih itu? Surat cinta lagi?" tanya Nayla curiga melihat tingkah Clara yang gelagapan.

"Bukan, kok." Clara mengelak. "Yuk, Nay, balik."

Nayla melepaskan genggaman Clara. "Gue gak bakalan bilang ke Billi kok. Lagian dia gak mungkin marah, kan wajar-wajar aja ada yang kagum sama lo."

Nayla memang selalu kepo, apalagi sikap Clara yang gelagapan seperti ini membuat Nayla makin penasaran. Sedangkan Clara membelakangi lokernya agar Nayla tidak dapat membukanya.

"Ya udah deh, iya, gue gak bakalan liat," lirih Nayla membuat Clara merasa tidak enak hati.

"Maaf ya, Nay. Clara cuman gak mau Billi salah paham." Clara berbohong lagi.

Nayla mengembangkan senyumannya. "Gak lah, ngapain lo minta maaf, itu kan privasi lo. Tapi masih ada juga ya yang berani dekatin lo, padahal satu sekolahan udah tahu lo pacaran sama Billi."

"Serius satu sekolahan, Nay?" kaget Clara.

"Kan gue udah bilang, para TIPERS itu banyak. Berita dating cowok populer kayak Billi pastilah cepat nyebar," jelas Nayla.

Sebegitu dramanya kah sekolah ini? Clara sama sekali tidak menyangka. Baru berapa bulan di sekolah ini memang tidak bisa membuat Clara mengetahui setiap kebiasaan para murid. Yang Clara tahu pasti, sekarang hampir satu sekolah mulai menyerangnya secara verbal.

BECOME BEAUTY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang