Hai. Maaf baru sempat update. Dua hari belakangan ini listrik padam terus di daerahku hehe jadi wifi mati juga, laptop buat ngetik pun sama.
Selamat membaca yah ❤
♡♡♡
56. DIBALIK KATA "BERCANDA"
Apakah bisa disebut 'bercanda' kalau tangisan dan penderitaanlah yang dirasakan? Apakah semua hal itu lantas memaklumkan sakit hati dan meniadakan permintaan maaf?
Di sinilah Billi berada sekarang, ruang tamu rumah Clara. Usai mengantar Clara pulang ke rumahnya, Billi pulang dan menunggu hingga waktu malam. Sampai kira-kira Robert sudah berada di rumah barulah Billi kembali berkunjung ke kediaman Clara.
"Kamu mau ngomongin apa sama om dan tante?" tanya Amanda.
Robert datang dari kamarnya setelah berganti pakaian. "Kata tante Amanda kamu mau bicara serius? Kamu mau lamar Clara?" timpal Robert dibalas cubitan kecil dari Amanda.
Billi menelan salivanya, situasi canggung apa ini. Bisa-bisanya dirinya berinisiatif untuk menceritakan sendiri hal yang terjadi di sekolah kepada orangtua Clara. Duduk lama sambil mengobrol dengan orangtua sendiri saja rasanya sangat jarang terjadi dalam kehidupan Billi, dan sekarang, apa ini?
"Bercanda, Bil," ucap Robert seraya memukul pelan pundak Billi yang nampak gugup.
Billi hanya tersenyum kecil, detik kemudian dia mengambil nafas dalam untuk memulai ceritanya. Tentang bagaimana Clara yang hampir melompat dari rooftop sekolah.
Tidak tanggung-tanggung, Billi menceritakan semua hal yang dia tahu kepada Amanda dan Robert. Mulai dari robeknya lembar ujian kelas sepuluh yang Clara periksa, hilangnya buku tugas Clara, tersebarnya foto-foto Clara di mading beberapa bulan lalu termasuk hari ini. Dan juga surat-surat kebencian yang Clara terima. Namun hanya itu, karena Billi tidak mengetahui semua pembulian secara verbal dan non-verbal yang Clara alami.
"Tapi om dan tante tenang saja. Rekaman cctv di kelas sudah Billi minta ke wali kelas kami beberapa hari yang lalu," tutup Billi diakhir ceritanya.
Sejak hilangnya buku tugas Clara, kecurigaan Billi semakin bertambah dan Billi pun melaporkan semuanya kepada Bu Ratna. Dan sesuai perkataan Bu Ratna, hari ini rekaman cctv yang Billi minta bisa didapatkan.
Tentu saja Amanda dan Robert tidak akan bisa tenang seperti permintaan Billi tadi. Billi bisa menangkap air di balik mata teduh milik Amanda, mendengar apa yang terjadi kepada putrinya, tentu saja, orangtua mana yang bisa baik-baik saja.
"Dad, kenapa Clara tidak pernah cerita? Apa mommy kurang baik sebagai ibu untuk Clara? Kenapa anak seusianya harus menanggung banyak hal seorang diri?" lirih Amanda yang kini tidak bisa lagi menahan air matanya.
Robert langsung melepaskan kaca mata yang dia pakai, tanpa banyak bicara, dia hanya mengelus pelan punggung isteri tercinta.
"Billi minta maaf, om, tante. Maaf karena gak bisa jaga Clara dengan baik." Billi menunduk, sebagai sahabat laki-laki sekaligus pacar Clara, Billi merasa tidak bisa menjaga Clara.
"Sudah sudah, jangan menyalahkan diri kalian. Yang terpenting sekarang itu kondisi Clara," ucap Robert.
"Bil, seperti yang tante cerita waktu itu. Tante dan om sama sekali tidak tahu apa yang selama ini Clara alami, padahal Clara itu anak satu-satunya kami, tapi—" kalimat Amanda terhenti, tangisannya membuat Amanda sedikit kesulitan untuk bercerita. Sedangkan Robert masih mengelus punggung Amanda, juga memegang erat tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME BEAUTY (END)
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Ini bukan hanya tentang cerita kisah cinta klasik antara sahabat. Tapi ini adalah kisah persahabatan, kekeluargaan dan Self Love. Pernah menjadi korban pembulian, membuat Clara si gadis periang dan pembawa kebahagiaan d...