57. PENUH RASA IRI

683 116 42
                                    

Harap bijak dalam membaca 💙

♡♡♡

57. PENUH RASA IRI

Tidak semua orang semudah yang kita bayangkan dalam menjalani kehidupan mereka. Jangan melihat terlalu jauh, kamu hanya akan semakin iri dan tidak akan pernah cukup membuatmu bersyukur. Lihatlah di sekitarmu, banyak kasih sayang dan cinta yang tidak ternoticed karena kamu sudah terlalu jauh melihat.

"Bina, gue mohon jangan."

"APAAN SIH LO! LEPASIN TANGAN GUE!" Sabrina menghempas kasar tangan Ketrin, tapi kembali tangannya diraih oleh Ketrin.

"Gue bilang lepas!! Jangan sok jadi cewek baik deh lo!" Sabrina menepis tangan Ketrin dan kali ini Sabrina mendorong Ketrin, hingga temannya itu terkulai di lantai kelas mereka.

"Bina jangan lakuin itu. The Beauty sama The Wild udah dibubarkan, inti The Wild juga sempat kena skors. Dean sama Thalia bahkan pindah sekolah," lirih Ketrin.

Sabrina memutar bola matanya kemudian tertawa kecil. "Ngapain lo bawah-bawah nama Thalia! Lo mau salahin gue atas apa yang udah kita lakuin ke Nayla dan Thalia pindah sekolah?" bentak Sabrina membuat Ketrin bergidik.

Ketrin terus menggeleng. "Bukan gitu maksud gue, Bina. Gue gak mau nyalahin siapa-siapa. Kita lakuin itu sama-sama. Gue cuma mau kita berhenti nyakitin orang lain, apalagi kalau udah sampe ngelukain fisik. Cukup Nayla yang hampir mati gara-gara kita," jelas Nayla. Tangannya mulai gemetaran, setiap kali mengingat apa yang terjadi kepada Nayla, Ketrin selalu ketakutan.

"Halah, bacot lo panjang juga!" ketus Sabrina lantas memutar badannya dan kembali berjalan. Tapi Ketrin segera berdiri di depan Sabrina, menghadang jalan temannya itu.

"Stop, Bina. Gue mohon. Sebentar lagi ujian akhir semester, gue gak mau lo dan teman-teman yang lain kena D.O gara-gara ini." Ketrin terus memohon kepada Sabrina, berharap temannya itu mendapatkan kembali kesadarannya.

Sedangkan Sabrina, wajahnya mulai memerah, menahan emosi. "Minggir dari jalan gue! Lo mau kan belain cewek ganjen itu? Oke, sekarang lo berhenti jadi sahabat gue!!!" Sabrina kembali mendorong kasar Ketrin agar menjauh dari hadapannya, Ketrin bahkan jatuh mengenai tempat duduk teman kelas mereka. Banyak yang mulai berdecak heran dengan sikap kasar Sabrina, terhadap seseorang yang mereka ketahui sangat dekat dengannya.

Tidak ingin menyerah, Ketrin langsung bangkit dan keluar mengejar Sabrina, tapi keberadaan cewek itu sudah tidak bisa dilihat olehnya. Jantung Ketrin berpacuh sangat cepat, semenjak kejadian yang menimpa Nayla, Ketrin yang sifatnya adalah pengikut menjadi takut setiap ikut membuli seseorang. Apalagi ketika salah satu orang yang dia anggap sahabat, yaitu Thalia, telah pindah dan tidak ingin lagi bergaul dengan dirinya.

Ketrin terus berlari dengan perasaan campur aduk. Kelas mereka berada di lantai dua, sedangkan kelas Clara ada di lantai dasar bersama dengan kelas Binsus lainnya.

Tidak ada, keberadaan Billi, seseorang yang menurut Ketrin bisa menghentikan niat gila Sabrina tidak dia temukan di kelas. Ketrin terus berdoa semoga saja saat ini Clara sedang bersama Billi atau siapa saja temannya.

Kantin, ya, tempat itu langsung terbesit di pikiran Ketrin. Dia berlari sekuat tenaga, entah sudah berapa banyak orang yang dia tabrak, Ketrin tidak peduli.

"Clara-sama-Billi-di-mana?" tanya Ketrin dengan napas tersengal kepada Nayla, dia sedang duduk sendirian, hal itu semakin membuat Ketrin takut.

Nayla langsung menelan nasi goreng yang bahkan belum sempat dikunya olehnya, membuat Nayla sedikit tersedak. Matanya terbelalak, melihat kedatangan Ketrin dengan penampilan yang acak-acakan ini sangat tidak terduga.

BECOME BEAUTY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang