part 4

4K 240 0
                                    

Happy reading all 💙

Disisi lain,seorang pria sedang uring-uringan diruang tamu sedangkan yang lain sudah tertidur pulas di kamarnya masing-masing, sebenarnya Kinara tadi menunggu Kinan pulang tapi dia tertidur pulas di sofa,Lalu Kevin membawanya ke kamar.

Sebenarnya Kevin tau jika Kinan belum pulang, kenapa dia sangat khawatir seperti ini sama dia,rasa khawatir yang dulu,kembali lagi sekarang.Sebenarnya tadi Kevin sudah menanyakan kepada Kinara Kenapa dia masih di sofa sendirian,kan udah malam,tapi Kinara menjawab cuma kesel.Gak mungkin,adiknya tidak pintar berbohong terlihat dari gerak gerik nya.Mungkin Kinara sengaja berbohong agar Kinan tidak disiksa lagi oleh kakaknya

Saat Kinara tertidur,dia membawanya kekamar.
Dilihatnya jam sudah,sudah sangat malam sekali,tidak biasa dia pulang seperti ini,biasanya jika Kevin sudah pulang Kinan selalu ada dibalkon kamarnya.lalu Sekarang tidak.

"AkHhhh"Kevin prustasi menjambak rambutnya

"Kak"Ucap Kinan"kakak kenapa?"
Suara yang familiar ditelinga Kevin,Kevin mendonggakan kepalanya

"Darimana kamu?"Ucap nya dingin

DEGG
Kakaknya nya menanyakan dari mana dirinya
Ada rasa bahagia saat Kevin menanyakan hal itu,ada juga rasa takut yang menghantuinya.

"Akk...."

"Habis ngelayanin om-om"Jawab Kevin

"Kak aku abis dari rumm..."

PLAKK
Satu tamparan lagi-lagi mendarat dipipi mulus Kinan,Kinan meringis memegang pipinya yang habis ditampar keras oleh kakaknya.

Tanpa basa-basi Kevin menarik tangan Kinan dengan keras

"Kak sakit"Ringis Kinan

"Leppasssin kak sakkkit"Ucapnya lagi

Sedangkan Kevin tidak peduli dengan ucapan Kinan, justru Kevin malah semakin kuat mencengkram tangan Kinan dengan kuat

Sesampainya ditempat tujuan,Kevin menghempas kn tubuh Kinan ke lantai dengan kasar.

BRuKk

Kevin berjalan menghampiri Kinan,dan berjongkok,kalau mencengkram kuat dagu Kinan.

"Kamu dari mana Kinan?!"

"Akuu dari rumah saakit"

"Kenapa kamu pulang malam heuh"

"Kinan ngejagainn temen Kinnan kak"

"Kamu malam,ini tidur disini dan jangan berani keluar sebelum saya masuk"

"Tapi kak Kinan,takut disini gelap Kaka tau kan Kinan takut gelap"

"Saya tidak peduli sama kamu"

"Kak,Kinan mau tidur disini asal kak Kevin temenin Kinan yah Kinan takut"

"Manja,dan tak tau malu"

"Kak Kinan takut"

"Saya tidak pernah peduli lagi sama kamu,dan tidak akan pernah"Ucapnya tegas

"Kak Kinan mohon"Ucap Kinan sambil memeluk kaki Kevin dan menangis"jangan tinggalin Kinan sendiri Kinan takut,kak hikss..hikss aku mohon."

"Lepaskan saya"Teriak Kevin sambil menendang Kinan

"Kak setidaknya beri Kinan tikar untuk tidur"Teriak Kinan

Yap Kevin tidak peduli itu,dengan angkuh Kevin menutup pintu gudang itu dengan keras

BRUKKK

Kinan nangis sejadi-jadinya,sambil memeluk kedua lututnya,dingin?tentu saja dia sangat kedinginan sekali.Suasana yang begitu sunyi,udara yang sangat dingin disini,tak ada ada cahaya yang menerangi Kinan.

Tuhan bawa Kinan pergi batinya

Kemudian Kinan membawa ponselnya,dan menghidupkan senter yang ada di ponselnya.

Kemudian dia membuat pesan suara semoga kakanya,membukanya.

"Kak Kinan takut"

"Kinan sendirian disini kak"

"Kak Kinan sakit"

"Pah selamat malam,Kinan mau deh dipeluk papah"

"Mamah selamat malam,Kinan kangen mamah besok Kinan mau makan masakan mamah,dan tidur dipangkuan mamah"

Kinan berniat untuk minta tolong Kinara,tapi Kinara mungkin. Sudah tidur jadi dia lebih memilih untuk tidur dengan tas sekolah menjadi bantalnya.

•••

Matahari mulai menampakkan sinarnya,seorang laki-laki tampan dengan balutan jas kantornya sudah siap,dia mulai berjalan menuju gudang.
Dia mulai membukakan pintu itu dan yang dilihatnya hanyalah gadis yang terbaring dengan wajah pucatnya.

Kevin menempelkan punggung tangan nya diatas dahi Kinan.dan

"Panas"batinya

"Kak Kevin"Ucap Kinan

Sontak Kevin kaget dan menjauhkan tangannya dari dahi Kinan.

"Maaf"cicit Kinan

Tanpa basa-basi Kevin pergi meninggalkan Kinan di gudang,dan menuju ke meja makan untuk makan bersama Susan sudah terlihat,orang tua,dan adiknya.

"Dari mana kamu Kevin?"Tanya Dendra

"Habis hukum Kinan"Jawabnya santai

"Uhuk..uhukk"Kinara kaget mendengar ucapan kevin,

"Minum sayang"Ucap Kania sambil menyodorkan segelas air putih

"Kenap dia?"

"Pulang malam"

"Kenapa?"

"Nemenin temannya"

"Dimana?"

"Rumah sakit"

"Katanya papah,sama kak Kevin gak peduli sama Kinan,kenapa ditanyain terus"Ucap Kinara

"Enggak sama sekali sayang"

"Pah kalau peduli sama Kinan Jangan ditutupi Kinara bahagia"

"Dia itu pembunuh sayang,gak mungkin kita bisa peduli ssama dia"Ucap Kania

"Ma Kinan bukan pembunuh"ucap Kinara

"Jangan bela dia"

Kinara bangkit dari duduknya dan berniat untuk menuju kamar Kinan

"Kinan Lo gapapa?"

"Hmmm"

"Gue sakit kinar,gue sakit"batinya

"Muka Lo pucet,gak usah sekolah yah"

"Gue mau sekolah,lagi pula gak ada yang peduli sama gue"

"Gue peduli sama Lo"

"Gue berangkat"

"Kinan"Teriak.Kinara

Kinan pergi,melewati papah,mamah dan Kakanya

"Non makan"Bi surty nyamperin Kinan yang disela-sela berlarinya

"Gak usah Bi,Kinan udah telat,lagi pula ini salah satu cara nyakan biar Kinan cepet meninggalkan dunia ini"jawab Kinan

Deggg

Semua diam,atas apa yang diucapkan kinan.
Mereka merasa tidak rela jika Kinan mengucapkan kata-kata tak senonoh itu.

"Bi nanti Kinan pulang nya agak sorean"ucapnya lagi

Bi surty cuma mengangguk karena tidak enak,sebab percakapan nya ini dilihat oleh Kevin,dan didengarkan oh kedua orang tuanya.

"Terus Bu nanti malam ke kamar Kinan yah,Kinan mau cerita banyak malam ini.Asslamuaalikum"

"Waaikumsalam"




Hai semua aku harap kalian vote yah seusai membaca, karena vote berpengaruh banget buat aku

K I N A N √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang