Ruangan bernuansa putih itu, dengan obat yang menyengat masuk ke dalam indera penciuman,siapa yang mau lama-lama tinggal di rumah sakit pasti semua enggan untuk berlama-lama.
Kinara hari ini sudah di perbolehkan untuk pulang karena keadaan nya sudah membaik,dia ingin cepat-cepat bertemu dengan adik nya Kinan,karena semenjak dia terbangun dari koma nya dia tidak melihat wajah kinan.
Padahal dia berharap kalau Kinan ada di samping menyambut nya,Kinara menghembuskan nafas nya panjang,tapi dia juga tahu pasti orang tua nya yang sudah menyuruh nya agar tidak usah menjenguk nya.
"Sayang,kamu kenapa jangan ngelamun"ucap Kania mengusap rambut Kinara lembut dan penuh sayang.
"Ma, perlakukan Kinan seperti mama perlakuan Kinara"jawab Kinara.
"Maaf sayang tapi mama tidak bisa"ucap Kania.
"Kenapa mama begitu benci sama Kinan,Kinan itu bukan pembunuh ma, Kinara yakin itu"
"Cukup sayang kamu baru sembuh"jawab Kania."tidur yah,nanti mama bangunin kalau mau pulang."
"Ma,gak usah mencari topik pembicaraan yang lain"jawab Kinara.
"Sayang mama,sayang Kinara"ucap Kania berkaca-kaca menatap nanar Kinara.
"Dan mama gak sayang Kinan,mama jahat apa beda nya Kinara sama Kinan,dia itu adik aku, saudara kembar aku"jawab Kinara.
"Apa mama harus membunuh anak sialan itu,biar kamu gak ada kembaran?"Tanya Kania mengusap air mata nya.
Ucapan Kania membuat Kinara menetes kan air mata nya,kenapa ibu nya begitu kejam,ibu nya gila"ma!dia itu anak mama."tegas Kinara."dengan mama membunuh Kinan sama aja tau gak? sama-sama pembunuh, tapi bedanya mama ngelakuin dengan sengaja tapi Kinan,dia tidak pernah melakukan itu"lanjut nya dan penuh penekanan.
"Cukup,Kinara"jawab Kania.
"Ma,aku harap mama bisa menerima Kinan kembali seperti dulu,jangan sampai mama menyesal"ucap Kinara dan menutup badan mungil nya dengan selimut.
•••
Kini Kinan,Aldo, Nadia,Dita,dan Juan tengah berada di kantin surga dunia bagi para siswa/i yang kelaparan siapa,yang tidak suka berlama-lama di tempat ini.
Jam istirahat sudah berdering sekitar lima menit yang lalu,membuat semua siswa/i berhamburan keluar kelas nya masing-masing menuju kantin.Membuat tempat ini menjadi ramai, banyak siswa/i yang membeli jajan, gosip,yah begitulah.
"Nan kaki kamu gak papa?"Tanya Aldo khawatir.
"Gak papa ko Al,lihat aku mendingan"jawab Kinan samabil menggerakkan kakinya.
"Nanti kamu jangan ikut olahraga"ucap Aldo.
"Lah gak papa Al"jawab Kinan.
"Nan Lo gak.usah.ikut.olahraga."ucap Nadia penuh penekanan.
"Nad,gue gak papa."jawab Kinan.
"Eeh,temen Lo berdua kemana?"Tanya Dita,sambil mengaduk-aduk jus nya.
"Lah, gengsi amat lu neng tinggal sebut namanya nya aja susah bener"jawab Juan.
"Gengsi? gengsi Lo bilang,maaf gue gak ada gengsi"ucap Dita percaya diri.
"Gak gengsi,tapi malu"ucap Nadia.
"Sama kaya benci dan cinta beda tipis"ucap Kinan.
"Terserah Lo pada dah"jawab Dita kesal.
"Tuh si Alfin"Tunjuk Aldo kepada satu orang laki-laki yang tengah menari kearah nya, tarian nya bisa di perkirakan mirip dengan tari bang jali.
"Lah kenapa tuh anak, kesurupan apa?"cengo Juan.
KAMU SEDANG MEMBACA
K I N A N √
RandomREVISI KALAU LAGI MOOD, BANYAK TYPO MAAF YA GUYS! Siapa aku? Apakah aku bukan bagian dari mereka? apakah aku hanya benalu diantara mereka? Semenjak dia pergi,mereka selalu menyalahkanku,mereka benci pada ku.Mereka menacaci ku,padahal aku adalah anak...