Part 77

2.4K 104 13
                                    

"Teriak aja,semua orang yang ada disini gak bakal dengerin kamu aku udah sekap semuanya,dan Kematian semua orang terdekat kamu ada di tangan kamu,kecuali kamu nurutin semua apa yang aku mau."ucap Sintia dengan senyum tipis nya.

"Mau lo apa?"tanya Aldo menatap Sintia datar.

"Kamu yakin bakal turutin semua yang aku mau?"tanya Sintia.

Aldo menghela nafasnya panjang tidak ada pilihan lain dia harus melakukan itu."iya."jawab Aldo.

Sintia tersenyum bahagia dengan jawaban yang di ucapkan Aldo padanya."Bagus,syarat pertama,kamu harus nikah sama aku lusa,kedua kamu bilang sama Kinan kalau kamu gak cinta selama ini dan bilang kalau cuma manfaatin dia,ke tiga bilang sama dia kalau kamu cinta Sintia bukan Kinan, bikin dia hancur sehancur-hancur nya mudah cuma tiga syarat yang harus kamu penuhi"ucap Sintia dengan begitu santai.

Mudah bagi Sintia tidak untuk Aldo, ketiga syarat itu sangat berat untuk Aldo."Gak ada syarat lain?"tanya Aldo membuat Sintia menggelengkan kepalanya.

"Kalau kamu bakal penuhi ketiga syarat ini kamu boleh tolongin Kinan dan bawa Kinan kesini tapi saat dia bangun bilang sama dia apa yang tadi aku bilang sama kamu."ucap Sintia.

"Tapi Lo harus bebasin papah sama kakak Gue!"pinta Aldo.

"Gak semudah itu baby aku gak bakal lepasin papah sama kakak sebelum kita sah menjadi suami istri."jawab Sintia dan membuat Aldo semakin kesal dibuatnya."Gimana setuju?"tanya Sintia.

"Tapi kalau kamu gak setuju juga gak papa, akhirnya kita bakal tetep nikah hanya saja mungkin Kinan bakal sedikit terluka."ucap Sintia.

"Oke Gue terima syaratnya."ucap Aldo.

"Oke, sekarang kamu bisa tolongin Kinan."ucap Kinan."Aldo aku-kamu bukan lo-gue."ucap Sintia.

Tanpa basa-basi Aldo langung membuka kunci pintu itu dan langsung berlari menuruni anak tangga, dengan cepat Sintia juga mengikuti Aldo untuk ke bawah menemui Kinan.

Sampai Aldo di depan pintu dia melihat Kinan yang sudah terbaring di bawah derasnya air hujan,Aldo berlari menghampiri Kinan tanpa perduli dengan air hujan yang membasahi.

"Jangan tembak mereka!"teriak Sintia di depan pintu membuat laki-laki berbaju hitam melempar kan pistol itu dan berjalan menghampiri Aldo dan Kinan.

Sayup-sayup mata Kinan bisa melihat Aldo,Kinan menangis melihat Aldo."aku percaya kamu pasti datang buat aku.."lirihnya dan menutup matanya.

"Harusnya tadi itu Kinan mati."ucapnya datar.

Aldo mengepal kan erat tangan saat dia mendengar suara yang sangat ia kenali.Aldo mendongakkan kepalanya menatap pria itu ternyata benar dugaannya laki-laki itu Bara,Aldo pikir Sintia dan Bara benar-benar berubah tapi nyatanya mereka tetap sama dan sekarang mereka bersatu untuk menghancurkan hidupnya.

Tak ingin membalas Aldo langung mengangakat tubuh Kinan ala bridal style,Bara yang melihat itu pun hanya tersenyum kecut dan berjalan menuju rumah besar itu.

Aldo berjalan melewati Sintia yang tengah menatapnya,"harusnya tadi gue bunuh Kinan."ucap Bara sambil membuka jaket nya.

"Gak usah bunuh dia,pada akhirnya dia juga bakal pergi."ucap Sintia tersenyum bahagia.

"Sia-sia dong gue hujan-hujanan."balas Bara kesal.

Aldo membaringkan tubuh Kinan di atas kasur milik nya,menatap wajah nya gadis ini begitu pucat tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Sintia dan Bara yang tengah menatapnya.Aldo memutar bola matanya malas dia berjalan menuju lemari nya mencari hoodie yang bisa dipake Kinan.

K I N A N √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang