Kinara sudah sampai di sekolah nya dia langsung pergi untuk ke kelas Aldo IPS 1 yang sangat lumayan jauh dari kelas Kinan.
Dia berjalan dengan wajah datar tampan menghiraukan sekelilingnya."KINAN"teriak seorang perempuan yang mampu membuat Kinan menoleh ke arahnya,Kinan menoleh kearah sana ternyata kedua teman nya sudah ada di sekolah Dita dan Nadia teman yang tak akan pernah tergantikan. Mereka berlari menghampiri Kinan.
"Nan Lo bawa apa?"tanya Nadia
"sarapan"
"Tumben?"
"Enggak dare kemarin"
"Cie-cie"
"Apa sih"
"Lo mau kelas Aldo kan"ucap Dita dibalas anggukan oleh Kinanti."oke gue ikut"
"Boleh"
"Lah palingan juga ni anak mau pdkt sama si Alfin"
"Emhh bisa jadi hahaa"
"Apa sih ayo lah nanti keburu bel"
"Yu"
Mereka lun berjalan dengan beriringan menuju kelas IPS 1 sama,saat melewati koridor mereka berpapasan dengan Sintia dan Ratna.
Sintia pun yang melihat mereka berhenti di sela-sela berjalan nya dan menghampiri Kinan.
"Awas Lo"ucap Sintia penuh dengan kebencian tercetak jelas di wajahnya.Sedangkan Kinan hanya menatap nya datar.
"Eh Lo lonte mau adu bogem Lo sama gue"ajak Dita"sini maju Lo "
"Dasar cewe bar-bar"ledek Ratna dan dibalas senyuman oleh Sintia
"He Lo gak papa kalau gue bar-bar dari pada kalian bisa cuma nge lonte"ucap Dita tak kalah tajam
"Iya bener Lo mending Lo minggat aja deh dari sekolah ini Lo gak penting"ucap Nadia
"Mending temen lo yang penyakitan ini minggat"ucap Sintia sambil menunjuk Kinan
"Gak usah tunjuk-tunjuk Lo gila"ucap Dita sambil menghempas kan tangan Sintia.
"Jaga ucapan Lo ya"Nadia geram
"Udah lah Nad,Dit gak usah di ladenin"
"Dia kelewatan tau gak"
"Ehh ngomong-ngomong Lo tau dari mana gue penyakit an jangan-jangan Lo paparazi ya"ucap Kinan diiringi dengan senyuman.
"Karena Lo itu suka pingsan, muka Lo pucet kaya mayat hidup"ucap Sintia
"Anjing gue muak sama Lo"ucap Dita mau ngelawan Sintia tapi ditahan oleh Kinan
"Emang nya kalau gue pingsan atau muka gue pucet banget kaya mayat hidup emang Lo bisa ngumpulin kalau gue penyakit an gak ada bukti Lo bitch"ucap Kinan"lain kali kalau ngomong jangan ceplas-ceplos di saring dulu apa perlu gue kasih saringan di dalam mulut Lo"ucap Kinan dengan smrik nya.
"Udah lah Nad, Dit mending kita ke kelas Aldo makanan nya keburu dingin nih udah gue cape-cape buat eh malah gak dimakan"ucap Kinan penuh penekanan seolah ingin bikin cemburu Sintia.
"Bener juga Lo Nan waktu kita ke buang cuma gara cewek kaya mereka"ucap Dita
Dan mereka lun berjalan melewati mereka berdua."Awas Lo Kinan tunggu aja pembalasan gue"batin Sintia.Sintia mengepal kan tangan nya.
•••
"Eh ada cewek-cewek cantik nih"ucap Alfin
"Apa sih Lo kaya baru pertama kali liat"ucap Juan
"Eeh baru liat hari ini maksud gue"ucap Alfin
Kinan menghampiri Aldo yang tengah duduk di kursinya
"Nih"ucap Kinan menyodorkan tas nya
"Thanks"balas Aldo lansung membuka tasny"ini buatan Lo?"tanya Aldo sambil memakan nasi goreng nya
"Iya lah,tapi dibantu sih sama Bi surty"
"Enak banget nan gue suka"ucap Aldo
"Syukur deh jadi gue gak sia-sia deh"
"Ngomong Lo belum makan kan"ucap Aldo
Dan balas anggukan oleh Kinan"nih"Aldo menyodorkan satu sendok nasi goreng tak lupa dengan telur"Ehh emang boleh nih?"tanya Kinan dan Aldo pun mengangukan kepalanya sambil tersenyum,tanpa basa-basi Kinan pun langsung melahap makanan nya.
Mereka tertawa bahagia tanpa memperdulikan sahabat mereka yang sedang memandangi mereka.
"Dunia secara milik berdua nih"sindir Alfin
"Sirik aja Lo"ucap Aldo
"Gue kan juga mau uwuwu"ucap Alfin
"Kan ada Dita"ucap Juan
"Najis"ucap Dita
"Jangan gitu lah elo Dit"ucap Nadia
"Tuh Dita dengerin ucapan temen Lo"ucap Alfin
"Hmm"
TET....TET
Bel berbunyi semua siswa masuk kedalam kelas nya"Eeh kita ke kelas dulu yah"ucap Nadia dan di balas anggukan oleh mereka.
•••
"Sayang"
"Hmm"
"Ko kita jarang jalan sih"
"Gu..aku sibuk"ucap Kevin
"Yah besok sibuk gak?"tanya Sarah sambil bergelayut manja ditangan kekar Kevin, sebenarnya Kevin males jika dia sudah datang tapi mau bagaimana lagi.
"Gak tau"
"Iih yang bener dong sayang"
"Besok engga deh"
"Yaudah jam besok pagi-pagi temenin aku shoping yah"ucap Sarah dan di balas anggukan oleh Kevin.
•••
Kania tengah berjalan di atas melewati kamar anak-anaknya di sana ada empat kamar dari kecil emang anak-anak nya sudah diajarkan untuk mandiri.
Dia menatap satu persatu kamar itu.Hingga kenang Ngan masa lalu keingat nya kembali."Ma kennan kamar nya mau disini"ucap Kennan
"Loh kenapa?"
"Karena biar Kinan gak takut kan aku ada di sebelahnya aku akan jagain dia terus"ucap Kennan
Saat itu mereka baru pertama kali pindah rumah saat sebelum satu hari kejadian yang menimpa kennan belum terjadi.
"Oke sayang mama setuju jagain Kinan terus yah"
"Siap"ucap nya sambil memeluk tubuh Kania
"Ma kennan bakal pergi loh ketempat yang indah banget"
"Kemana emang oh besok kan kita liburan yah"
"Pokoknya kennan bakal bahagia Disana mama jangan sedih yah apalagi kennan bakal bahagia dan jangan pernah menyalahkan siapapun jika nanti kennan bakal pergi"
"Ngomong apa sih kamu nak mama gak ngerti kamu masih kecil udah mending kamu bobo yah"
"Tapi aku mau bobo sama mama"ucap Kennan
"Kata kamu gak boleh manja"
"Terakhir kali ini aja aku minta aku gak bakalan lagi ko aku janji"ucap nya
Cairan bening berhasil lolos dari mata Kania dia berusaha untuk tidak mengingat kembali masa lalu tentang anak nya tapi kejadian saat Kinan membunuh kennan tercetak jelas diingatan nya saat Kinan memegang pisau.
"Kamu nepatin janji kamu kennan kamu gak bakalan lagi minta mama buat tidur sama kamu lagi,tapi mama gak suka kenapa kamu pergi secepat ini.Andaikan bukan dia pembunuh nya mungkin mama gak pernah benci sama dia,dan mama akan berusaha untuk tidak menyalakan siapapun untuk kejadian ini,tapi disini alurnya berbeda"lirih Kania mengusap air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K I N A N √
RandomREVISI KALAU LAGI MOOD, BANYAK TYPO MAAF YA GUYS! Siapa aku? Apakah aku bukan bagian dari mereka? apakah aku hanya benalu diantara mereka? Semenjak dia pergi,mereka selalu menyalahkanku,mereka benci pada ku.Mereka menacaci ku,padahal aku adalah anak...