part 72

2.6K 130 16
                                    

Tangisan, itu semakin keras saat tubuh tak bernyawa itu memasuki liang lahat.Banyak yang tidak menyangka jika orang itu pergi secepat ini rasa sakit itu terus menjadi-jadi tidak rela tentu tapi ini sudah takdir Tuhan yang di garis kan untuknya.

"Bahkan badan Lo aja sekarang kecil Al."lirih Juan,Alfin menatap Juan yang sudah mengalir kan air matanya sesudah Aldo pergi Juan jadi semakin cengeng.

"Udah Juan,ini takdir."ucap Alfin menepuk bahu Juan.

"Lo gak sedih?"Tanya Juan.

"Gak....sedih lah ini gue nangis hikss..."ucap Alfin.

"Buaya."cibir Dita.

"Sutttt."ucap Anton.

"Kenapa Om takut Aldo bangun?"Tanya Alfin, bodoh emang ingin sekali Dita mengubur Alfin dalam-dalam sampai tidak ada orang yang menemukan kebodohannya.

"Inget tempat."ucap Dita sinis.

Pemakaman Aldo hanya di ikuti oleh beberapa rekan kerja Anton,keluarga Kinan, sahabat-sahabat nya,anggota geng motor,dan beberapa perwakilan dan almuni sekolah nya.

"Gue mau liat wajah Aldo,tapi kenapa Om larang aku?"Tanya Juan.

"Karena om tidak mau kamu teringat terus sama Aldo biarkan Aldo hidup dengan tenang disana."ucap Anton.

"Disana dimana om?"Tanya Alfin.

"Alfin gak ada otak."ucap Dita.

"Di alam yang berbeda dengan kita semoga dia bisa bahagia."ucap Anton.

"Beda alamat maksud om."ucap Alfin.

"Gak jelas."Sinis Juan.

"Kenapa jadi gini sih,harus nya karena kita sedih."ucap Nadia.

"Iya kita sedih kok banget."ucap Alfin.

Keluarga Dendra menghampiri Anton."Pak saya turut berdukacita atas kepergian anak bapak maafkan kami."ucap Dendra dan dibalas anggukan oleh Anton.

"Terimakasih."ucap Anton.

"Setelah ini kalian bakal tinggal di Indonesia?"Tanya Dendra.

"Tidak,kami bakal tingali di luar negeri."ucap Aldi.

"Oh semoga kalian betah disana."ucap Dendra.

"Tentu."balas nya.

Pemakaman itu selesai satu persatu semua orang mulai meninggalkan makam Aldo,Taku tidak dengan Juan di masih menangis mengusap nisan itu."Adl maafin gue."lirih nya.

"Juan ayo pulang,udah mau hujan."ucap Alfin.

"Gue gak mau pulang."ucap Juan membuat Alfin memutar bola matanya malas jengah dengan kelakuan Juan,Aldo udah meninggal yang perlu kita lakuin sekarang itu cuma do'a buat dia bukan tangisan.

"Aldo bisa jawab pertanyaan malaikat gak ya?"Tanya Juan.

"Bodoh!dia bisa jawab sekarang pulang lagi pula malaikat nya juga bakal balik lagi."ucap Alfin sambil menarik tangan Juan untuk pulang.

"Aldoo maafin gue.."ucap Juan.

"Udah Juan, biarkan Aldo tenang."ucap Alfin.

"Al sekarang gue ikhlas,tapi gue benci sama Kinan karena dia Lo mati."ucap Juan.

•••

9 bulan kemudian...

Hidup harus dijalani dengan ikhlas,tidak boleh mengeluh tetap semangat.Sembilan bulan sudah berlalu tapi tidak ada tanda-tanda kalau Kinan bakal bangun kenapa gadis ini selalu saja menutup matanya.

K I N A N √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang