part 19

2.9K 157 0
                                    


Seorang gadis tengah terbaring lemah diatas lantai berair yang begitu dingin wajah pucat nya semakin terlihat jelas,bibir yang biasa nya terlihat merah alami kini menjadi pucat sudut bibirnya yang berdarah, kepala nya yang terluka,rambut yang acak-acakan.Berharap ada seseorang yang bisa membuat nya bahagia.

Dia mulai lelah dengan semua ini keluarga yang tidak peduli akan kehadiran nya lalu untuk apa dia hidup?dia hanya menunggu kapan dan dimana ajal menjemput nya.
Dia adalah Kinanti Razella Husein yang masih berharap akan datangnya kebahagiaan kepada nya.

Tak terasa cairan bening berhasil mendarat di pipi pucat nya dia menangis kapan dia harus bahagia?dan dengan siapa dia harus bahagia?Apakah dia harus bunuh diri di sela-sela penyakit yang terus menggerogoti tubuh nya tapi untuk apa dia harus bunuh diri mungkin sebentar lagi da tidak akan bertemu keluarga nya lagi dan mungkin hal ini yang bisa membuat keluarga nya bahagia.

Kinan mendengar suara seseorang yang berjalan kearahnya dia tersenyum kecut.
Pintu kamar mandi itu terbuka menampilkan seorang pria tegap dengan jas kantornya.

"Bangun jangan manja"ucap nya dingin

Kinan tidak ingin terlihat lemah dia langsung berusaha untuk berdiri tapi sayang dia salu jatuh

"Lemah"cibir nya

Kevin langsung membawa Kinan ala bridal style menuju tempat tidur nya,Kinan menatap wajah Kevin yang sangat tampan,Dangan wajah pucatnya,mata nya yang sayu, tubuh nya lemas sekali.Kevin menurun kan Kinan tanpa perasaan sama sekali.

"Terimakasih"

"Hm"

Kevin pergi meninggalkan Kinan tanpa minta maaf atas apa yang dilakukan nya kemarin malam.Saat dia keluar Kevin berpapasan dengan adiknya Kinara.

"Mau kemana Kinara?"tanya Kevin

"Aku..ma..u ketemu Kinan"

"Gak usah"

"Ta..Pi kak Aku mau ketemu Kinan"

"Dia gak papa"

"Kak"

"Mau kakak hukum"

Kinara bungkam apa yang dibicarakan oleh kevin.

"Sekarang kita sarapan aja biarkan dia sendiri saja"

Kinan hanya mengangguk patuh walapun hati nya ingin sekali bertemu dengan adik kembarnya.

Setelah Samapi di ruang makan Kevin dan Kinara langsung duduk dan sarapan

"Apakah dia sudah pulang?",tanya Dendra..

"Sudah"jawab Kevin

"Apa yang kamu lakukan sama dia ?"Tanya Dendra

"Kevin menghukum nya"

"Kak"ucap Kinara, Kinara langsung berdiri untuk menghampiri Kinan, tapi usaha nya lagi-lagi gagal karena tangan nya di cekal oleh Kevin.

"Cukup Kinara"ucap Kania

"Ma Kinan itu anak mama"

"Dia pembunuh kinara"

"Kenapa mah,wajah Kinara sama Kinan sama tali kenapa mama gak benci sama kinara kalin tidak pernah mengerti"

"Cukup Kinara"ucap Dendra.

"Dia anak papa"

"Jangan buat mama marah sama kamu Kinara"

"Kenapa marah aja sama kinara biar kalian semua berlaku adil sama Kinan,Ma pa coba buka pintu hati kalian buat Kinan"

"Tidak bisa"

"Dia udah bunuh anak mama"

"Ma itu masa lalu,lagi pula aku yakin kalau Kinan bukan orang yang udah bunuh ke kennan"

"Terus siapa,lagu pula kamu liat dengan mata kami sendiri"

"Iya aku liat, tapi kita enggak liat kinan yang udah nusuk pisau itu sama KA Kennan"

Kinan yang melihat anggota keluarga nya berdebat karena masa lalu nya,dai tersenyum kecut dan menghampiri mereka.

"Cukup Kinara Lo gak usah bela gue"ucap Kinan dingin.

"Kinan Lo gak papa"ucap Kinara khawatir"mending Lo gak usah sekolah muka Lo pucet ini lagi"ucap nya smabil menyentuh kepalanya

"Aww"Ringis kinan

"Sorry gak sengaja"

"Hmmm"

"Ini pasti ulah kakak yah"

"Hmm"

"Dia pantas mendapatkan nya Kinara"ucap Dendra

"Jangan belain dia terus Kinara dan jangn dekat dengan nya dia itu pembunuh"ucap Kania.

"Cukup ma"

"Kalian ingin aku pergi dari rumah ini?"

"Tepat sekali"

"Tunggu aku akan segera pergi dari sini mungkin lebih tepatnya dari dunia ini"

"Bagus"ucap Kania.

Kinan benar-benar merasa kait saat ini jya mengucapkan hal itu.

"Tunggu ya ma Kinan bakal cepat-cepat pergi ko,tapi suatu saat nanti jika Kinan benar-benar pergi dari dunia ini aku minta mama peluk Kinan untuk terakhir kali nya dan berbisik di telinga Kinan kalau mama sayang sama kinan.Mungkjn setidaknya akta itu bisa membuat Kinan lebih tenang"ucap Kinan

Semua terdiam apa yang diucap kan kinan itu berhasil membungkam mulut mereka.

"Dan saya akan menunggu waktu itu tiba,dan jangan harap saya akan memeluk kamu dan membisikkan sesuatu oh mungkin saya akan melakukan tapi dengan kata selamat tinggal pembunuh"

"Ma jangan bicara kaya gitu,Kinan gak bakal pergi kemana-mana"ucap nya

"Gue bilang jangan belain gue"ucap Kinan

Dendra sangat terkejut atas pa yang diucapkan istrinya terhadap anak nya.

"Kalau gitu Kinan permisi Asslamuaalikum"Kinan pergi meninggalkan mereka dengan perut yabg keroncongan.

"NAN"Teriak kinara

"Cukup Kinara sekarang kamu duduk"perintah Kevin

Kinara dengan Kesal menurut apa yang diperintahkan oleh kakaknya.

K I N A N √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang