part 14

3.3K 158 1
                                    


Matahari mulai menampakkan sinar nya seorang gadis yang tengah terbaring diatas lantai yang dingin sambil memeluk tubuhnya sendiri merasa terganggu olehnya.

"Euhh"

"Aww...Badan gue sakit semua"Ucapnya memegang punggung nya.

Tap Tap Tap

Suara langkah kaki sedang menuju kearahnya,seorang pemuda tampan dengan balutan jas kantornya sudah melekat ditubuh atletisnya

KREKK.

Pria itu membuka gudang itu dengan perlahan dia melihat seorang gadis yang semalam dia siksa tanpa ampun tengah memegang punggungnya.

"Sakit?"Tanya nya

Kinan tidak menjawabnya,toh dia juga pasti tau rasa nya sakit,sakit banget malah..

"Gak bisa bangun hmm?"Tanya nya lagi.

Kinan berusaha bangun namun tidak bisa sudah beberapa kali dia mencoba untuk berdiri tapi selalu terjatuh.

"Punya mulut tidak?"

Kinan menatap sinis kearah Kevin,dia enggan sekali banyak bicara karena mulutnya sakit bekas tamparan yang keras itu.

Kevin yang merasa geram karena tidak dapat jawab dari Kinan menarik rambut Kinan.

Kinan hanya pasrah rasa sakit di perut,punggung,pipi, bibir,ahh sudah lah dia tidak menghiraukan nya lagi mungkin ini ajal nya kinan menutup kedua matanya.
Dia berusaha berbicara

"Lepas"ucapnya dengan nada lemah

Kevin lagi-lagi menghempas kan nya.

"Kak tolong Kinan,badan Kinan sakit semua"Ucapnya mulai berbicara walaupun sudut bibir nya terasa sangat sakti.

Tanpa basa-basi Kevin langsung membawa Kinan ala bridal style untuk pergi ke kamar Kinan. Saat melewati ruang makan Disana ada papa dan mama nya yang sedang duduk untuk menunggu anak-anaknya untuk makan bersama.

Kania yang melihat keadaan kinan merasa iba tapi pikirannya lagi-lagi ia hentikan dia mengingat kejadian itu dimana Kinan membunuh Kenan.

Kinara keluarga dengan seragam sekolah yang sudah melekat ditubuh ramping nya dengan jepit rambut yang bertengger manis di sebelah kiri.Kinara sontak melotot melihat kondisi saudara kembar nya.

"Kakak Kinan kenapa?"

"Syutt Kinara mending kamu kebawah udah ditunggu sama papa dan mama"

"Tapi kak Kinan kenapa hiks hiks "Ucap Kinara menangis dengan kondisi Kinan

"Anak ini baik-baik saja jangan khawatir"

Dengan cepat Kevin membuka pintu kamra dan langsung menguncinya.

BRAK

BRAK

"Kak buka hiks hiks"

"PERGI KINARA"

Kinara yang mendengar itu pun langsung pergi menuruni anak tangga dia minat orang tuanya dengan wajah tanpa dosa nya

"Pa,ma hiks Kinan hikss ayo kita ke kamar kinan"

"Biarkan dia kinara dia memang pantas mendapatkan nya"Ucap Dendra

"Ayo sayang makan"Ucap Kania

"Bahkan disaat anak kalian lagi sekarat pun kalian tidak khawatir,lalu apa kabar dengan Kinara jika berada diposisi seperti kinan"

"Itu beda cerita sayang,kami sayang Kinara"

"Pa,ma wajah kita sama kenapa papa dan mama tidak Sayang sama Kinan,kita lahir di rahim yang sama hikss kalian jahat"

"Dia pembunuh kinara"Ucap Dendra

"Pa Kinan bukan pembunuh nya hikss kalian salah paham pasti"

"Jelas-jelas dia membunuh kakak mu Kenan"Ucap Kania

"Ma..kenapa kalian gak cari tau dulu kebenaran nya"

"Cukup Kinara sekarang kamu makan"Ucap Kania

"Enggak aku gak mau makan sebelum ngeliat keadaan kinan "

Kinara berlari menaiki anak tangga dan berdiri didepan pintu kamar Kinan.

"KINARA"Teriak Dendra

•••

Samar-samar Kinan mendengar perkataan Keuda orang tuanya dengan saudari kembarnya, lagi-lagi mata menangis.

Untuk apa dia hidup?
Jika keadaannya seperti ini

Kevin membaringkan tubuh Kinan lemas diatas kasur dan mulai membuka dress yang Kinan kenakan,Kinan menggeleng kan kepalanya

"Diam biar saya obati luka kamu"

"Jangan Kinan bisa sendiri"Ucapnya lemah

"Ck.dasar keras kepala"

"Kakak keluar yah"Ucap nya

Kevin tidak mendengar kan ucapan Kinan, dia justru membuka dress gunakan dan melepaskan dengan hati-hati hingga menyisakan tangtop dan bra nya.

Kevin mengangkat tangtop dia melihat kulit mulus adiknya yang sekarang sudah berdarah membiru akibat ulahnya.

"Tengkurap"

Kinan hanya menurut.
Kevin mengoleskan salep ke punggung Kinan dengan hati-hati

"Aww"Ringis Kinan"pelan-pelan kak"

"Ck ini udah pelan"

"Kakak gak ikhlas yah bantuin Kinan,Kinan udah bilang jangan bantuin Kinan"

"Diam saya tidak suka dibantah"

Kinan merasa jantung nya ingin copot dari tempatnya,setiap berdekatan dengan Kevin dia selalu merasakan hal yang aneh begitu juga dengan Kevin dia udah tau kalau dia ingin memiliki Kinan seutuhnya dengan kata lain kevin mencintai Kinan tapi mereka saudara dan Kevin semakin benci dengan Kinan karena telah membunuh Kenan adiknya.

"Gak boleh Lo gak boleh kaya dulu lagi"batin Kevin.

"Cl nan mana mungkin sih loh jatuh cinta sama kakak Lo sendiri"batin Kinan.

Setelah selesai mengobati luka Kinan,Kevin berdiri hendak meninggalkan Kinan

"Kak"

"Hm"

"Boleh minta tolong gak?tolong ambilkan tas Kinan di atas meja belajar"

"Saya belum jawab mau tau tidak"

"Hehe sorry"Ucap Kinan tersenyum manis

"Manis banget sih"batin Kevin

""Nyusahin tau gak".

Dasar bodoh dia yang sudah melakukan ini terhadap Kinan.TERLALU.

Kevin menyodorkan tas milik Kinan kearahnya.

"Terimakasih"Ucap Kinan gugup

"Hm"

Setelah itu Kevin keluar kamar dengan tangan yang dimasukan ke dalam celananya,tatapan dingin,horor, sangat menyeramkan.

Setelah Kinan melihat Kevin sudah bear benar pergi Kinan membuka tas nya dan mengambil obat biasa nya.Dia mengambil air diatas nakas yang sudah di siap kan oleh Bi Surty,setelah meminum obatnya dia langsung merogoh handphone nya.saar membuka betapa terkejutnya saat ada banyak pesan dari sahabat nya terutama dari Aldo.Ternyata masih ada yang sayang sama dia.seulas senyum terbit dibibir nya.

Nadia:Nadia hari ini gue gak masuk sekolah
Gue izin yah! Maaf yah udah bikin
Khawatir, gue gak papa.

Dia memberitahu izin karena dia tak mau sahabat nya itu khawatir.

K I N A N √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang