Part 16

3.4K 154 0
                                    

Matahari mulai menampakkan sinarnya sehingga seorang gadis yang tengah tertidur pulas di atas kasur terusik oleh nya,dia menggeliat dan langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai dan memakai baju seragam sekolahnya dia menuju ke meja rias

"Aduh luka sudut bibir gue masih keliatan lagi"Ucap nya.

"Ahh gue tutupin aja pake bedak deh sama lipbam"kemudian dia mengoleskan nya

Dia berpenampilan rapi dan cantik hari ini tidak seperti biasa nya cuma memakai lipbam

"Ihh ini apa coba ko gue jadi gini sih,kaya ada yang gimana gitu bodo ah"ucap Kinan tapi dia tidak menghiraukan nya dan langsung memakai Hoodie warna hitam nya dengan rambut yang dibiarkan tergerai indah.

Kaki jenjangnya menuruni anak tangga dengan wajah datar tapi sangat begitu cantik dan mempesona.

Semua anggota keluarga nya sudah ada di meja makan,saat Kinan duduk semua orang menatapnya.Terutama Kevin ,tapi kevin merasa geram kenapa dia berpenampilan menarik seperti ini dia tidak suka.

"Wahh Nan Lo cantik banget hari ini"

"Oh jadi selama ini gue jelek gitu?"ucap kinan dingin

"Enggak gitu cuma makin cantik kalau.lo berpenampilan kaya gini,jadi gue berasa ada kembaran"

"Lo ngeledek gue ya"Ucap nya

"Ennggak kok nan"

"Di kasih hati malah minta jantung"Ucap Kania

Semua orang terdiam dengan ucapan Kania terutama Kinan

"Maaf"cicitnya

Tiba-tiba Bi surty datang dengan membawa bubur.

"Non bubur nya"ucap nya

"Makasih banyak bi"ucap nya tersenyum manis hingga menampilkan lesung pipi .

"Nan Lo makan yang kaya gini gak salah Lo?"tanya Kinara

"Hm"

Setelah selesai makan Kinan memutus kan untuk pergi ke sekolah saja.

Kinan bangkit dan dengan gugup nya dia berjalan kearah papa nya

"Pa Kinan boleh cium tangan papa kan kali ini aja ya pa"

Tanpa basa-basi Dendra menjulurkan tangannya nya walaupun dengan malasnya.

Kinan tersenyum bahagia betapa bahagia nya dan Kinan langsung mencium tangan papa nya.

"Pa do'a in Kinan yah supaya Kinan bisa melewati ini dengan ikhlas"batinya

Dia berjalan kearah mama nya

"Boleh gak ma?"tanya Kinan

"Gak boleh cepet kamu pergi saja saya tidak mau tangan saya ini di sentuh sama pembunuh kaya kamu"

"MA"ucap kinara

"Cukup Kinara jangan belain anak kurang ajar ini"bentak Kania

"Ma dia anak mama"

"Dia pembunuh"

Dengan susah payahnya Kinan menahan tangisnya dan menggigit bibir bawahnya.

"Mending Lo pergi aja deh nyusahin tau gak, buat keluar gue hancur"Ucap Kevin dingin

"Assalamualaikum"ucap Kinan

"Nan tunggu"

"Cukup Kinara biar kan saja dia"

K I N A N √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang