part 43

2.2K 107 8
                                    

Sekuat hati ini bertahan
Tapi tetap saja rasa sakit
Ini ada.












"Saya bilang diam"

"Ma dengerin penjel....."

BYURR

Belum sempat Kinan menyelesaikan pembicaraan Kania lebih mengguyur Kinan dengan cokelat panas yang menerpa kulit putih lehernya,Kinan memejamkan mata nya dengan air mata yang menetes perih?tentu,panas?pasti nya,sakit hati? Jangan ditanya tentu sakit hati mana ada sih ada.ibu yang tega dengan anak nya yang di perlakukan seperti itu.

PRANG

Kania melempar gelas yang ada ditangan nya tepat di depan mata Kinan dan tak jauh beberapa centi dari Kinan,Bi surty yang mendengar itu pun berjalan kearah mereka dan melihat Kinan dengan keadaan basah dengan cokelat di lehernya.Bi Surty tidak bisa apa-apa dia hanya menatap sendu kerah Kinan dan memberikan kode bahwa dirinya itu benar-benar bingung harus melakukan apa?dan Kinan seperti biasa tidak ingin ada orang yang ikut campur dalam urusan yang menyangkut tentang dirinya dan keluarganya apalagi dirinya hanya dianggap seorang benalu dalam keluarganya sendiri.

"Saya bilang diam"bentak Kania

"Ma tapi hikss Kinan pengen di peluk mama"ucap Kinan,biarkan saja jika dia disebut alay,lebay atau gimana.

"Saya tidak Sudi di peluk pembunuh"

"MAMA"teriak Kinara,dari atas kamar Kinara terdengar suara pecahan seperti kaca dan akhirnya mereka bertiga pun memutuskan untuk menghampiri suara tersebut mereka terkejut atas apa yang di lakukan Kania kepada Kinan.

"Buat onar apa lagi  kamu?"sinis Dendra

"Aku cuma ingin di peluk mama pa"

"Pembawa sial"ucap Kevin dengan sinis dan penuh penekanan

"Aku bukan pembawa sial kakak aku bukan pembawa sial"

PLAKK

"Non Kinan"

"Kinan"

Suara teriakan dan tamparan yang sangat keras bercampur diiringi dengan darah segar mengalir dari sudut bibir.

"Diam kamu,kamu itu pembawa sial anak kurang diuntungkan,gak tau malu, pembunuh"tunjuk Kania kepada Kinan

"Mama gak seharusnya melakukan itu ma"ucap Kinara

"Biarkan dia kinara dia memang pantas mendapatkan itu"ucap Dendra.

"Pa,ma Kinan pengen di peluk cuma dipeluk sesulit apa sih kalian sampai gak mau peluk Kinan,Kinan juga ingin di sayang"

"Kamu itu pembunuh dan akan jadi pembunuh, seharusnya dulu saya buang kamu,kamu hanya beban keluarga kami"

"Mama dia itu adik Kinara apa beda nya dengan Kinara,jika Kinara di posisi Kinan apa mama bakal bersikap seperti itu sama kinara?"Tanya Kinara

Hening tidak ada jawaban,tidak ada yang menjawab atas ucap kinara

"Gak dijawab kan?jadi kinara mohon jangan pernah siksa Kinan,dia adik aku Sarah daging mama dan papa"

"Tidak semudah itu kinara"

"udah Kinan cape, Kinan mau tidur maafin Kinan ma"Ucap Kinan dan pergi meninggalkan mereka dengan air mata yang terus-menerus mengalir.

Kinan menutup pintu kamar nya mengunci rapat-rapat dan duduk di lantai yang dingin ucapan mama nya masih terngiang-ngiang di benak nya

"kamu itu pembawa sial anak kurang diuntungkan,gak tau malu, pembunuh"

K I N A N √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang