Hujan tak pernah tau untuk siapa ia jatuh,tapi air mata selalu tau untuk siapa ia jatuh.
Kevin melihat di tangan Kinan biru dan berdarah,lantas Kevin membenarkan posisi Kinan supaya Kinan nyaman,Kevin kemudian bangkit untuk ke dapur untuk mengambil es batu untuk mengobati luka Kinan.
•••
Setelah membawa es batu dan alat kompres Kevin masuk kedalam kamar kinan,dia masih melihat Kinan yang masih tak sadar kan diri,rambut yang acak-acakan,sudut bibir yang berdarah, tangan yang biru dan berdarah atas ulah nya dia hanya tersenyum kecut melihat keadaan Kinan yang mengenaskan.
Kevin berjalan menghampiri Kinan yang tengah terbaring lemah tak sadar kan diri"kenapa sih kamu mesti jadi adik saya"ucap Kevin"kenapa bukan orang lain yang datang dalam hidup ku untuk menjadi milikku"ucap nya"dan saya benci karena kamu seorang pembunuh".
Kevin duduk di pinggir kasur dia membawa tangan Kinan untuk dia obati setelah di kompres dengan es batu Kevin mengoleskan salep ke tangan Kinan dengan hati-hati"saya tidak suka kamu dekat sama laki-laki manapun kecuali saya"ucap Kevin,Kevin mengembuskan napas nya kasar karena rasa cinta ini seharusnya tidak boleh ada dia kemudian mengecup kening Kinan cukup lama dan dia pergi meninggalkan Kinan.
•••
Dita, Nadia,Juan,dan Alfin sedang berada di kantin sekolah.
"Eh Nad gue masih penasaran deh Kinan kemana yah nomor nya gak bisa di hubungi lagi"ucap Dita
"Gue takut dia Kenapa-napa"ucap Nadia
"Lah si Bos juga sama kagak masuk sekolah"ucap Alfin
"Kesiangan lagi tuh anak paling"ucap Juan
"Ben juga sih,tapi dia kan suka masuk sekolah lewat belakang"
"Jangan-jangan Kinan juga kesiangan"ucap Dita
"Bener juga Lo"ucap Nadia
Tiba-tiba dua orang perempuan mendekat kearah mereka
"Alfin,Juan dimana Aldo?"tanya Sintia
Sedangkan mereka yang di tanya malah memutar bola matanya malas
"Mana gue tau"ucap Juan
"Kan Lo temen nya masa gak tau sih"
"Gue emang temen nya tapi gue bukan baby sitter nya"balas Juan sinis
"Eh eh tunggu dulu temen Lo yang penyakit an itu juga gak ada"ucap Ratna
"Bener juga Lo, palingan mati"ucap Sintia
Dita bangkit dari duduknya"jaga ucapan Lo"ucap Dita menunjukkan Sintia dan Ratna
"Lah kita mah ngomong fakta ya gak Rat"ucap Sintia tersenyum sinis dan di balas anggukan oleh Ratna
"Kalau Lo gak tau permasalahan nya jangan ceplas-ceplos tu mulut monyong Lo"ucap Dita
"Mending Lo pergi deh ganggu suasana aja tau gak"ucap Nadia
"Gak di suruh juga kita mau pergi ngapain disini gak selevel"ucap Sintia
"Iya karena Lo itu Sam.pah jadi gak pantes buat duduk disini bareng kita"ucap Dita
"Jaga omongan Lo"ucap Sintia
"Aduh sorry sorry temen gue salah ngomong yah tapi apa Dit?"tanya Nadia
"Ups gue salah ngomong ni,bukan Sam.pah sih tapi Ja.lang"ucap Dita sambil tersenyum remeh
"Tunggu pembalasan gue"ucap Sintia
"Gue tunggu mau apa Lo"ucap Dita
"Liat aja nanti,siapa yang bakal menang dan siapa yang bakal kalah"ucap Sintia
KAMU SEDANG MEMBACA
K I N A N √
RandomREVISI KALAU LAGI MOOD, BANYAK TYPO MAAF YA GUYS! Siapa aku? Apakah aku bukan bagian dari mereka? apakah aku hanya benalu diantara mereka? Semenjak dia pergi,mereka selalu menyalahkanku,mereka benci pada ku.Mereka menacaci ku,padahal aku adalah anak...