4

5.4K 420 14
                                    

Akhirnya hari keberangkatan Ana, Zara dan Dalvin tiba.
Dalvin dan Zara sudah menunggu Ana dimobil. Sedangkan Ana masih berpamitan dengan keluarganya.

" Ana bakal berusaha buat ga ngerepotin papa sama bunda. Ana pergi ya " pamit Ana
" jaga kesehatan ya An. Jaga diri baik-baik. " ucap bunda lalu memeluk Ana
" kalo butuh apa-apa, langsung bilang papa." Ucap papa lalu mengelus kepala anaknya
" Kak Ana sering-sering telepon Reno ya " rengek Reno yang tak ingin ditinggal Ana
" jangan nangis dong. Nanti kak Ana bakal sering telpon kok " hibur Ana

Saat Ana mulai berjalan menuju mobil Dalvin, tiba-tiba Kenzo menahan tangan Ana dan berbisik " be careful "

Ana merinding saat mendengar Kenzo berbisik. Ana seperti merasakan ada sesuatu yang tidak menyenangkan dalam intonasi Kenzo.

Ana akhirnya pergi meninggalkan rumah.
' oke Ana. Kita mulai lagi semua dari awal. Semangat!' bathin Ana menyemangati dirinya sendiri.

Selama perjalanan tidak ada yang menarik, selain obrolan Zara dan Dalvin yang membuat Ana merasa mengantuk.

" An, kalo capek bilang ya. Kita bisa istirahat di rest area kok. " ucap Zara
" iya An. Kalo ada apa-apa bilang aja ke kita. Jangan sampe waktu sampe semarang lo sakit. " tambah Dalvin
" iya iya. Kalo ada apa-apa gue pasti bilang kok " jawab Ana

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 jam, akhirnya mereka sampai dirunah yang mereka sewa.
Mereka langsung memasukkan barang-barang mereka ke dalam rumah. Ana dan Zara menempati kamar yang ada dilantai dua, sedangkan Dalvin dilantai satu.

" gila capek banget! " keluh Dalvin
" iyalah capek. Bawa mobil jakarta -semarang ga gantian. " timpal Ana
" iya by. Kamu sok-sok an gamau gantian sih. Jadi kecapekan kan tuh. " ucap Zara sambil mengelus pundak Dalvin.
" iyalah gamau gantian. Pertama, masa iya cowok jadi penumpang? Kedua, kalian tuh gampang ngantuk. Bikin takut aja" jelas Dalvin.
" ya kan kalo ngantuk bisa gantian lagi. Ah yaudah lah. Udah sampe juga. Gue capek. Gue istirahat duluan ya. Bye " pamit Ana dan meninggalkan ruang tamu.

Keesokan harinya tidak ada yang spesial. Mereka merapikan barang bawaannya, keluar mencari makan, dan mengobrol ringan tentang kampusnya.

" besok mau kekampus jam berapa nih? " tanya Dalvin
" diberita acara sih, jam 10 pagi " jawab Ana
" berangkat jam 9 aja gimana? Sekalian liat-liat kampus gitu." Saran Zara, Ana dan Dalvin pun menyetujuinya.

Mereka memutuskan untuk tidur lebih awal agar besok tidak kesiangan.

' ma, ga kerasa ya, besok Ana udah jadi mahasiswa. Mama bangga ga sama Ana? Ana masuk universitas ini jalur prestasi lho ma. Ana kangen mama ' tak terasa air mata Ana mulai membasahi pipinya. Akhir-akhir ini rasa rindu Ana terhadap mamanya semakin nyata. Seolah-olah saat memutuskan pergi dari jakarta membuatnya meninggalkan kenangan manis bersama mamanya dirumah itu.

Pagi harinya mereka telah bersiap. Setelah sarapan mereka memutuskan untuk berangkat kekampus..

" semangat maba nih, acara jam 10, bilang mau berangkat jam 9 eh ternyata jam 8.30 aja udah dimobil haha. " ucap Dalvin
" kita liat aja. Bakal bertahan sampe mana nih semangat " timpal Zara sambil tertawa
" semoga aja sih sampe wisuda. Tapi mustahil banget ga sih?" Ucap Ana yang membuat dua sahabatnya itu tertawa.
" An pokoknya lo tuh gaboleh cemberut terus ya. Senyum. Ramah. And be a nice girl" Zara berusaha menasehati Ana
" i'll try " jawab Ana tidak antusias.

Mereka pun sampai dikampus dan memutuskan untuk berjalan-jalan di area kampus. Melihat-lihat fasilitas kampus dan berjumpa dengam beberapa kakak tingkat yang sepertinya adalah panitia untuk acara ini.
Saat mereka sedang duduk dipinggir lapangan kampus, tiba-tiba ada panitia berteriak,

" Jason! Gila lo lama banget. Ketua macam apa sih lo!? Kita kemarin briefing tuh panitia kumpul jam 9 ya. Dan lo baru dateng 15menit sebelum acara!? Gila. " ucap wanita yang memakai almet kampus
" sorry. Gue ada urusan mendadak tadi. Lagian maba juga pasti ngaret. Nih buktinya jam segini masih sepi " jawab kakak tingkat yang ternyata bernama Jason.

Ana, Zara dan Dalvin yang mendengar obrolan katingnya pun saling pandang.

" gila ya. Udah salah masih bisa santai dan ngelak " bisik Zara
" ssstttt ah. Biarin aja " timpal Dalvin
" iya Ra. Bilang maba ngaret. Dia ga liat kita udh berlumut nunggu acara mulai? " ucap Ana
" lah ini mah emang salah lo berdua ya. Dateng kepagian. Kalah tuh security kampus!" Dalvin berusaha menyadarkan dua cewek yang kepagian ini.

Ditengah perdebatan mereka, pelantang suara memberikan berita panggilan kepada seluruh mahasiswa baru agar memasuki aula karena acara akan segera dimulai.
Setelah acara dimulai, kating yang mereka tau bernama Jason pun memberikan sambutan kepada seluruh mahasiswa baru.
Ana yang memperhatikan dengan seksama pun merasa terpesona dengan wibawa Jason.

Dan sampailah diakhir acara.

" saya harap kalian mampu mengikuti kegiatan yang akan dilaksanakan tiga hari kedepan dengan baik. Menghormati para panitia dan menjalankan kegiatan sesuai dengan perintah. Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih. Selamat siang." Jason pun menutup acara dan turun dari panggung.
Mata Ana mengikuti kemana arah pergi Jason, dan tiba-tiba Zara menepuk bahunya dan membuat Ana kaget

" heh. Udah punya inceran nih kayaknya." Ledek Zara
" sinting lo. Ayo pulang. " ajak Ana pada teman-temannya.

Ana dan Zara menunggu Dalvin di lobby. Saat sedang menunggu Dalvin, Jason dan wanita yang tadi memarahinya pun lewat didepan Ana dan Zara.

" Jason. Gue nebeng ya? " ucap wanita itu
" oke. Tunggu sini aja. Gue ambil mobil dulu " jawab Jason lalu pergi.

Ana dan Zara mulai bertukar pandang. Atas inisiatifnya sendiri, Zara menghampiri wanita tersebut. Ana hanya memperhatikan temannya tersebut.

" hai kak. Kenalin, aku Zara. Aku maba disini " sapa Zara ramah.
" oh, hei. Iya. Aku Valeria. Panggil aja Val. Kalian lagi apa disini? Ga langsung pulang? " tanya Val
" ini kak. Lagi nunggu temen aku ambil mobil diparkiran. " jawab Zara " oh iya kak, kenalin. Ini Alana. Temen aku " Zara memperkenalkan Ana yang ntah apa tujuannya.
" panggil aja Ana " senyum Ana
" hei. Salam kenal ya. " Val pun tersenyum
" oiya kak. Kita duluan ya. Itu temen kita udah dateng. See you." Pamit Zara. Ana hanya tersenyum pada Val.

" siapa tu? Kating yang tadi kan? Cantik ya?" Ucap Dalvin
" heh. Aku colok ya mata kamu! " bentak Zara
" namanya Valeria. Katanya panggil aja Val " jelas Ana
" ngapain sih lo Ra kenalan sama kating? " tanya Ana
" niatnya gue mau basa basi. Nanya kak Jason tu pacarnya atau bukan. Eh Dalvin keburu dateng. " jelas Zara
" buat apa? " tanya Ana
" dasar dodol. Ya mastiin lah. Kalo kak Jason bukan pacarnya kan lo bisa deketin. " sewot Zara
" wih dah dapet inceran aja nih. Yang manis lo jadi cewe. Lumayan kan 3 hari besok bisa dijadiin kesempatan deket. Haha " ledek Dalvin. Dan Ana hanya diam tanpa merespon sahabatnya lagi.






Holllaaaaa.. Jason nya udah nongol nic. Dikit dikit aja ya nongolnya. Biar halunya masih bisa dikontrol heheee
(( typo?? Maapkan yhaaa ))

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang