Dering ponsel menghentikan langkah Jason. Ia meraih ponselnya dari saku. Menatap layar sebentar lalu mengubahnya menjadi mode getar.
" kenapa ga diangkat telponnya? " tanya bunda Ana
" ah ngga bun.. tante.. " jawab Jason
" panggil bunda juga gapapa " senyum wanita tersebut.Jason mengangguk
" sebelumnya bunda ucapin makasih udah mau repot-repot temenin Ana kesini " ucap bunda
" kamu, teman Ana disana? " tanya bundaJason terdiam. Bingung harus menjawab apa?
" bunda gatau Ana udah cerita apa aja sama kamu. Bahkan bunda gatau gimana kehidupan Ana disana kalo bukan karna bunda mantau Ana lewat Zara. Ana ga terbuka sama bunda " jelasnya.
" pasti kamu bingung waktu denger Ana bicara sama papanya. Bunda emang bukan ibu kandung Ana. Mamanya pergi ninggalin Ama saat Ana masih kecil. Tapi bunda sayang sama Ana kayak bunda sayang sama anak bunda sendiri " lanjutnya
" kamu cowok pertama yang bunda tau deket sama Ana. Karna selama ini bunda cuma tau Dalvin karna dia pacar Zara. Bunda juga tau kamu sering nemenin Ana disemarang. Bunda cuma mau pesen. Bunda titip Ana ya. Tolong jagain Ana. Ana anak yang baik. Bunda percayain Ana sama kamu ya, Nak... " ucap bundanya terhenti karna ia memang belum mengenal Jason
" nama saya Jason bun " sahut Jason
" nak Jason... kamu bisa kan jaga kepercayaan bunda? " tanya bunda
" Jason gabisa kasih jawaban pasti. Tapi Jason bakal berusaha " jawab Jason
" yaudah. Sekali lagi makasih ya nak. Bunda tinggal dulu " bunda menepuk bahu Jason lalu pergi.Jason meraih ponselnya dan kembali menghubungi sang mama.
Jason : halo ma?
Mama : Jason! Kamu ini kemana aja telpon mama ga diangkat-angkat!!?
Jason : maaf ma
Mama : kamu udah dijakarta?
Jason : udah ma
Mama : terus sekarang kamu dimana?
Jason : aku lagi dirumah sakit
Mama : rumah sakit?
Jason : iya ma. Papa Alana kritis. Ini alasan aku pergi kesini ma. Maafin aku ya.
Mama : hm yaudah kalo gitu. Titip salam buat Alana. Semoga papa nya cepet sembuh
Jason : iya ma. Nanti aku sampein
Mama : kabarin mama kalo ada apa-apa
Jason : iya ma. Yaudah udah dulu ya ma. Love u.Jason memutuskan sambungan teleponnya. Ia duduk diruang tunggu sendirian. Ia menyandarkan bahunya ke bangku ruang tunggu.
Jason mengusap wajahnya. Rasa lelah dan kantuk mulai menghinggapinya.Suara pintu terbuka membuat Jason kembali membuka matanya. Ana keluar dengan bundanya.
" kalian pulang dulu ya. Istirahat, nanti kesini lagi. Biar disini bunda sam Kenzo yang jagain papa " ucap sang bunda
" iya bunda. Ana pulang dulu " pamit Ana
" Jason. Jangn sungkan-sungkan ya. Anggap aja rumah sendiri biar istirahatnya nyaman " pesan bunda
"Iya bunda " Jason menganggukJason mengemudikan mobilnya sesuai dengan instruksi Ana.
Mobil Jason mulai memasukki komplek perumahan Ana. Dari komplek ini Jason sudah bisa menyimpulkan bahwa Ana adalah anak dari keluarga berada. Namun Ana tak menunjukkan itu. Ana adalah gadis sederhama. Ini membuat Jason kagum padanya." itu ka rumahku. Klakson aja nanti ada yang bukain gerbang " ucap Ana.
Mobil Jason sudah terparkir digarasi rumah Ana. Jason dibantu oleh ART Ana untuk menurunkan barang bawaan mereka.
Ana dan Jason berpisah. Jason mengikuti sang ART yang akan menunjukkan dimana kamarmya untuk sementara ini.
" saya tinggal ya mas. Nanti kalo butuh apa-apa bisa panggil saya " ucap ART
Jason merebahkan dirinya diatas kasur. Perjalanan yang melelahkan.
Jason memperhatikan kamar tersebut. Ada beberapa foto Ana dan.. wanita itu. Foto Ana kecil bersama wanita dewasa.
Jason bangun dan menghampiri salah satu figura dan mengambilnya.
Ada secarik kertas yang jatuh dari balik figura tersebut. Jason mengambilnya dan membacanya.
' happy sweet seventeen Alana.
Ma. Hari ini aku udah 17tahun nih. Papa bilang aku boleh adain pesta ulang tahun. Tapi aku gamau. Mama tau ga kenapa aku gamau? Ya karena ga ada mama disisi Ana.
Ma, Ana udah 17tahun. Berarti Ana udah boleh punya temen cowok yang spesial kan ma? Ana ga banyak berharap sih ma. Tapi ya Ana berandai-andai aja.
Andai Ana punya pacar dan Ana kenalin ke mama. Terus mama bilang pacar Ana ganteng hehe. Pasti mama bakal pesen ke pacar Ana buat jagain Ana. Iya kan ma?
Sayangnya mama ga ada sama Ana. Semoga dihari ulang tahun Ana nanti, Ana udah punya pacar. Dan Ana bisa sama mama lagi.
Ma. Ana selalu berdoa supaya mama baik-baik aja disana. Dan semoga mama selalu inget Ana dan doain Ana juga. I miss you ma.Jason kembali melipat surat itu. Dan melihat tanggal yang tertera disana
" hari ini? Hari ini Ana ulang tahun? " tanya Jason pada dirinya sendiri.
Tok.. tok..
Ketukan pintu membuat Jason kaget. Dengan cepat ia kembalikan surat tersebut." kak? Aku boleh masuk? " tanya Ana dari balik pintu
" masuk aja " jawab Jason.Pintu terbuka. Ana langsung menutupnya kembali lalu berlari kearah Jason.
Ana memeluk Jason dengan sangat erat. Tangisnya pecah.
" aku takut kak " ucap Ana
" aku takut papa pergi. Aku ga punya siapa-siapa lagi "
" mama udah tinggalin aku. Aku gamau papa pergi juga "Jason memeluk Ana. Membelai lembut rambutnya mencoba menenangkan
" Alana.. lo ga sendiri. Masih ada bunda. Ada Zara dan Dalvin. Dan ada gue " ucap Jason mengingatkan
" bukan itu maksud aku kak. Aku tau bunda baik. Tapi aku maunya mama " tangis Ana
" sshhh.. ga boleh gitu. Kita harus bisa terima orang yang berusaha berlaku baik sama kita. Dan relain orang yang pergi dari hidup kita. Tuhan kirim orang ke hidup kita pasti dengan alasan terbaikNya " ucap JasonAna hanya terdiam. Larut dalam tamgisnya. Sedangkan Jason masih setia memeluknya dan membelai rambut Ana. Berharap itu akan membuatnya tenang.
" sekarang jangan nangis lagi ya. Ada gue. Gue bakal selalu berusaha ada buat lo " Jason melepaslan pelukannya dan menghapus air mata Ana
" yaudah. Kakak bersih-bersih dulu ya. Habis itu kita sarapan " ucap AnaAna keluar dari kamar Jason. Jason memutuskan untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah usai dengan kegiatan bersih-bersih. Ana dan Jason sarapan bersama. Karena mereka kurang tidur dan cukup lelah. Memakan roti dan meminum susu saja rasanya sudah cukup.
Saat Jason beranjak untuk kekamar. Tangannya ditahan oleh Ana.
" kak, temenin aku tidur " ucap Ana
Jason kaget mendengar permintaan Ana. Pasalnya ini dirumah Ana. Ia takut jika orang berpikiran macam-macam. Namun akhirnya Jason mengalah dan menuruti kemauan Ana.
Ana dan Jason memasuki kamar bercat abu-abu. Kamar yang cukup luas dan rapi.
Aneh. Dikamar ini tidak ada satupun foto yang terpajang. Tak seperti kamarmya disemaramg dan kamar tamunya." kakak kalo ngantuk, boleh tidur disini juga kok " ucap Ana
" iya. Yaudah sekarang lo istirahat ya "Jason merebahkan tubuhnya disamping Ana. Merentangkan tangannya dan langsung menjadi bantal oleh Ana.
" aku boleh peluk kakak kan? " tanya Ana
" for sure " jawab JasonAna terlelap dalam pelukan Jason. Setidaknya ini lah yang mampu membuatnya tenang dan nyaman.
Hollaaaaaaa.... gimana gimana? Udah siap-siap buat malmingan? Huehuee
Ga kebayang bisa tidur sambil dipeluk Jason :(( huhu
Terimakasih kepada kalian yang masih setia dengan ceeita ini. Komen dan vote kalian semangatku ♡♡♡
(( mohon maaf jika terjadi ketypoan dan ketidak jelasan cerita. Enjoy the story and see you ))
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior ( END )
FanfictionCerita ini dimulai ketika Alana memutuskan untuk berkuliah diluar jakarta dan memulai kehidupan barunya. berharp mampu memperbaiki hidupnya yang kelam semenjak ibunya pergi. fix udah ini cerita ada karna aku kekenyangan ngehalu jadi bubunya Jason 😂