59

3.2K 410 73
                                    

Hiruk-pikuk kota jakarta menyambut kedatangn Ana, Jason serta Ferinda. Berbeda dengan kedatangannya beberapa waktu lalu, kali ini Ana datang dengan senyum diwajahnya.

" ma, ayo night drive " ajak Ana
" maaf sayang. Mama capek. Kamu sama Jason aja ya " tolak Ferinda
" ih mama. Ga mau jalan-jalan sama aku ya? Yaudah deh " sungut Ana
" bukan gitu sayang " Ferinda mengelus kepala Ana
" yaudah kalo gitu, aku ke kamar Jason ya. Bye " pamit Ana

Ana menekan bel pintu kamar Jason beberapa kali hingga akhirnya Jason membukakan pintu untuknya.

" masuk " Jason mempersilahkan.

Suara parau khas Jason bangun tidur membuat Ana sedikit salah tingkah. Ana memperhatikan Jason dari atas hingga bawah. Seperti biasa, Jason mengenakkan kaos hitamnya, namun kali ini ia tak memakai celana jeansnya, melainkan celana boxer.

" tidur? " tanya Ana
" udah bangun " jawab Jason
" ih tau. Maksudnya baru bangun? " jelas Ana salah tingkah.
" iya. Kenapa? " tanya Jason
" jalan-jalan yuk? " ajak Ana
" wait for a minute. Gue siap-siap dulu " jawab Jason

Pandangan Ana menyapu seluruh isi ruangan. Kamarnya rapi, seperti belum ada aktifitas yang Jason lakukan disini selain tidur. Bahkan kopernya belum dibuka.

" mau kemana? " tanya Jason
" terserah. Sekalian dinner " jawab Ana
" kenapa ga dinner dihotel aja? " tanya Jason lagi
" pengin jalan-jalan " jawab Ana
" mama lo? " tanya Jason
" kalo mama mau, aku ga akan ajak kakak " jawab Ana polos.

Jason memperhatikan Ana dengan seksama lalu menghampirinya. Tangan Jason menarik pipi Ana dengan gemasnya hingga Ana meringis kesakitan.

" let's go " ucap Jason setelah puas mencubit
" aduh.. woy! Masih sakit " kesal Ana sambil mengelus pipinya.

Sudah sekitar 30 menit mobil yang Jason kendarai menelusuri ramainya jalanan kota jakarta malam ini. Namun mereka tetap belum menemukan tempat yang akan mereka tuju.

" kenapa diem aja? " tanya Ana

Selama perjalanan, Jason memang tak banyak bicara. Ia hanya bicara untuk menjawab pertanyaan Ana.

" pertama, gue ngantuk. Kedua, gue capek " jawab Jason dingin.
" berhenti " perintah Ana
" kenapa? " Jason menoleh ke Ana sekilas
" berhenti " Ana mengulang perintahnya.

Tanpa bertanya lagi Jason menepikan mobilnya, dengan raut wajah bingung ia memperhatikan Ana.

" turun " perintah Ana lagi
" hah?? " kaget Jason
" cepet " paksanya
" ya tapi mau apa? Alana jangan gila ya. Masa gue mau diturunin dijalan yang gue ga tau ini dimana? Ini jakarta Alana, bukan semaramg. Ini bukan tempat main gue. Alana, lo tuh.... " ucap Jason dalam sekali napas.
" ssssttttt.... bawel " Ana memotong ucapan Jason dan meletakkan jari telunjuknya dibibir Jason
" ya tapi.. " lagi-lagi Jason tak menyelesaikan ucapannya
" cepetan turun sekarang. " ucap Ana

Jason memasang tampang yang memelas, namun itu tak membuat Ana merubah perintahnya. Jason turun dari mobil dan berdiri ditepi jalan menatap ke arah mobil.
Setelah duduk dibalik kemudi, Ana membuka jendela dan menatap Jason sambil menahan tawanya.

" cepetan masuk " suruh Ana

Dengan muka kaget dengan cepat Jason membuka pintu kursi penumpang dan duduk disebelah Ana.

" bentar. Lo.. lo bisa? " tanya Jason ragu
" duduk yang bener, pasang seatbelt " ucap Ana
" Alana.. " panggil Jason lembut
" yes daddy? Please. Diem. Katanya capek " jawab Ana
" ya tapi kalo cuma sekedar bawa mobil gue masih sanggup " ucap Jason
" berisik! " sahut Ana

Akhirnya Jason menuruti perintah Ana. Ana mulai mengemudikan mobil dengan santai. Namun tidak dengan Jason, kali ini dia benar-benar merasa tegang. Selama ini ia tak pernah melihat Ana mengendarai mobil. Bahkan Jason sedikit ragu dengan Ana.

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang