26

3.4K 377 27
                                    

Jason terbangun saat mendengar pintu kamarnya diketuk berkali-kali. Ia meraih ponselnya dan jam sudah menunjukan pukul 7.25WIB. Jason langsung terduduk.

" iya ma, aku udah bangun " ucap Jason
Jason menarik napas panjang dan mengusap wajahnya. Rasanya baru sebentar terlelap, pagi sudah datang.

Jason keluar kamarnya dan siap untuk kekampus.

" Nyo. Sini. Sarapan dulu " panggil mamanya
" yang lain udah berangkat ya? " tanya Jason yang langsung menghampiri mamanya
" iya. Kamu telat sih " jawab mamanya

Mama Jason menyiapkan sarapan untuk Jason. Sambil menunggu mamanya, ia mengecek ponselnya dan ada pesan dari Ana

Alana

Pagiii.. udah bangun? Semangat ngampusnya ya pak

Jason tersenyum. Hari ini Ana memang tidak ada kelas. Jadi ia tak perlu kerumah Ana pagi ini

Jason William

Nanti sore mau jalan-jalan lagi ga?

Alana

Mau. Naik motor lagi ya

Setelah berkirim pesan, Jason menatap mamanya yang sedang memperhatikan dirinya

" kenapa? " tanya Jason
" kenapa kamu senyum-senyum? " tanya mamanya balik
" ngga " jawab Jason
" kayaknya akhir-akhir ini Val udah jarang kesini ya. Kamu sakit aja dia ga jenguk. Tumben " ucap mamanya
" kenapa emang? Kangen mama sama dia? " tanya Jason
" ya ngga. Biasanya kan dia kesini. Jadi mama nanya " jelas mamanya " terus kamu juga, kenapa akhir-akhir ini sering pulang telat? Mama tanya Bryan sama Evan, kamu ga di showroom " tanya mamanya
" biasa ma, anak muda " jawab Jason
" jangan main mulu. Inget prestasi dipertahankan " ucap mamanya
" mama tenang aja. Walau aku sering pulang telat, aku kalo belajar tetap fokus kok " Jason menenangkan mamanya
" hm mama curiga " mamanya menatap Jason dengan penuh arti
" apa? " tanya Jason
" kamu ini lagi suka sama cewek ya? " frontal mamanya
" hah? Apa sih ma " Jason mulai salah tingkah
" duh mama gamau ya kalo ini bikin prestasi kamu turun " ucap mamanya
" mama tenang aja, oke? Jason berangkat dulu " pamit Jason lalu mencium pipi mamanya

Jason mengambil helmnya,

" lho naik motor lagi? " tanya mamanya
" iya ma " jawab Jason
" ini udah mulai sering hujan lho " ucap mama Jason.
" gapapa ma. Asik kan ujan-ujanan " cengir Jason
" kalo sakit masih asik? " tanya mamanya
" ga akan. Beneran. Bye mom. Love you " ucap Jason lalu melajukan motornya

Kelasnya sudah ramai saat Jason tiba. Ia melihat Val yang sedang berbincang dengan Rasya. Ada sedikit rasa kesal pada Val jika ingat kejadian kemarin. Namun Jason juga tidak berhak marah pada Val karna sebenarnya Val juga tidak salah.

Jason duduk ditempat yang agak jauh dari Val. Mengeluarkan buku-buku materi untuk kelasnya pagi ini. Saat sedang membaca, bahunya ditepuk. Jason menoleh.

" pulang nanti nonton yuk. Rasya bayarin " ajak Val
" sorry gue gabisa "  tolak Jason
" kenapa? Padahal hari ini Rasya ultah. Dia mau traktir kita " jelas Val
" iya tapi gue gabisa " jawab Jason
" Jas lo udah jadian sama Alana? " tanya Val

Jason tidak menjawab

" Jas jawab dong. Kan gue nanya " paksa Val
" udah " jawab Jason tak ambil pusing
" kapan? " tanya Val kaget
" kemaren " jawab Jason asal

Val hanya terdiam.

" yaudah kalo lo gamau " ucap Val lalu kembali ketempat duduknya.

" gamau kan dia? " tanya Rasya
" Sya dia udah jadian sama Alana " ucap Val
" serius? " tanya Rasya tak percaya
" iya " jawab Val
" ga nyangka akhirnya ada juga cewek yang bisa jadi pacar dia " ucap Rasya
" kok lo ngomong gitu sih? " tanya Val
" ya gue harus respon apa? " Rasya balik bertanya
Val tidak menanggapi Rasya lagi

Jason meraih ponselnya. Ada pesan dari Bryan

Bryan

Je balik kampus sini ya. Ada yang nyari

Jason William

Siapa?

Bryan

Gue juga gatau. Dia nitipin amplop cokelat buat lo

Setelah jam kuliah berakhir, Jason langsung menuju rumah Ana. Ternyata Ana sudah menunggunya diteras rumah.

" ke showroom dulu ya " ucap Jason
" okey " Ana menganggukan kepalanya

Sepanjang perjalanan Ana hanya menanyakan seputar kegiatan kuliah Jason hari ini. Tentu saja Jason tak menceritakan perihal Val yang mengajaknya pergi nonton.

" berarti kakak belum makan? " tanya Ana
" belum " jawab Jason
" kenapa ga bilang? Tadi kan bisa aku buatin apa gitu yang kakak mau " ucap Ana
" udah gapapa. Gampang. Kita bisa beli diluar " sahut Jason
" kita ke showroom ngapain? " tanya Ana
" gatau. Bryan bilang ada yang cari gue " jawab Jason
" oh. Mungkin urusan kerjaan " sahut Ana
" mungkin " angguk Jason

Evan yang melihat kedatangan sang adik dari kantornya  bersama Alana pun langsung memanggil Bryan

" Bry. Jason sama Alana lagi Bry " ucap Evan
" wah kita harus minta traktir ko. Dan minta penjelasan kemana dia belakangan ini " kompor Bryan

Pintu kantor terbuka

" lah Alana lo taro mana? " tanya Bryan
" didepan. Ada apa? " Jason menatap dua saudaranya
" tadi ada yang kesini nyari lo. Terus nitip ini " jawab Evan
" apaan nih? " Jason membolak-balik amplop itu. Tidak ada nama pengirim disana
" buka aja " saran Evan

Raut wajah Jason berubah saat membaca kertas yang ada dalam amplop itu

" siapa yang nerima ini? " tanya Jason
" gue. Kenapa? " Bryan nampak bingung
" lo inget ciri-ciri orangnya? " tanya Jason lagi
" gue gabisa liat wajahnya. Dia pake helm full face. Tapi tingginya hampir sama kayak lo " jawab Bryan
" nomor polisi kendaraan? " tanya Jason lagi
" dia ga parkir diparkiran sini " jawab Bryan
" kenapa sih? " Evan mulai bingung melihat raut wajah Jason yang serius
" ga, gapapa. Lain kali kalo lo terima titipan buat gue, tolong lo tanya dari siapa, kalo perlu minta nomor teleponnya " pesan Jason

Dering ponsel Jason berbunyi

Incoming call from Mom...

Jason : kenapa ma?
....
Jason : aku kesana sekarang

Jason memutus sambungan telepon lalu menatap tajam Bryan

" Bry lo kasih alamat rumah ke orang yang kasi paket ini? " tanya Jason
" iya. Kenapa? " Bryan semakin bingung
" ada yang lempar batu ke jendela rumah. Serpihan kacanya ngelukain cici. Sekaramg cici ada di rumah sakit " jawab Jason
" serius!? " Evan tampak tegang
" buruan kerumah sakit " Bryan langsung mengambil kunci motornya

' who are you? ' bathin Jason lalu memasukkan amplop kedalam tasnya

Evan dan Bryan keluar kantor lebih dulu. Melihat Evan dan Bryan yang tergesa-gesa Ana menjadi bingung. Tak lama Jason keluar.

" Alana, c'mon " Jason setengah berlari
Ana tak menjawab. Ia langsung mengekor dibelakang Jason

Jason mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi. Membuat Ana takut. Bahkan ia mengurungkan niatnya untuk bertanya.

' rumah sakit? ' bathin Ana

Jason sangat terburu-buru hingga ia tak sempat memulangkan Ana. Jangankan memulangkan. Memberi tau kepada Ana ada apa saja pun ia merasa belum sempat.






Ada apa nih ribut-ribut :(((

Holllaaaaaa.. selamat malam.. sedang apa? Sudah makan? Jangan lupa makan yaaa

Maaf baru sempet update :((

Terimakasih kepada kalian yang masih setia membaca cerita ini dan memberikan vote serta komentar yang membuatku semangat melanjutkan cerita ini ♡♡♡

(( mohon maaf jika terjadi ketypoan serta ketidakjelasan dalam cerita. Enjoy the story and see you ))

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang