- flashback on -
Mobil mewah milik Feinda mulai memasuki komplek elite yang ditinggali sahabat lamanya, Maria.
Sudah lama ia tak menginjakkan kakinya di Indonesia. Urusan bisnislah yang membawanya ke kota semarang ini. Tak disangka, rekan bisnisnya kali ini adalah suami dari sahabatnya.
Dengan bermodalkan alamat yang diberikan oleh Maria, Ferinda nekat untuk pergi dengan bantuan google maps." anggrek loka nomor 10 " ucapnya
Ferinda menghentikan mobilnya didepan gerbang rumah bercat putih abu-abu dengan nomor 10. Ia meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Maria.
" aku udah didepan rumahmu ni " ucapnya
Tak butuh waktu lama, seorang wanita membuka pintu rumah dan menyuruh sopirnya membukakan gerbang untuk Ferinda. Usai memarkirkan mobilnya, Ferinda turun dengan beberapa papper bag khas New York ditangan kanan dan kirinya.
" tolong dibawa kedalam ya pak. Makasih " ucapnya pada sopir Maria
Maria dan Ferinda berpelukan dengan sangat erat. Melepas semua kerinduan yang ada diantara mereka.
" ya ampun, tujuh tahun ga ketemu, ga ada yang berubah. Masih tetap cantik " puji Maria
" ah bisa aja. Kamu juga masih gini-gini aja " balas Ferinda
" ayo masuk " Maria mempersilahkan.Rumah ini tak banyak berubah. Terakhir kali Ferinda datang kesini tujuh tahun yang lalu untuk berpamitan pada Maria. Rumah ini adalah saksi bisu betapa derasnya air mata Ferinda saat itu. Saat dimana Ferinda harus rela benar-benar pergi jauh dari putri semata wayangnya. Saat dimana ia memberanikan diri untuk mengambil keputusan besar dalam hidupnya untuk bercerai lalu memasrahkan hak asuh anaknya pada mantan suaminya.
Kedatangannya kesini benar-benar mengingatkannya pada penyesalan terbesar dalam hidupnya karna memilih pergi tanpa sang putri.' andai dulu mama perjuangin hak asuh mama buat bawa kamu An. Sabar ya sayang, setelah urusan mama selesai disinu, mama bakal temui Ana. Ana ga benci sama mama kan? '
Tak pernah Ferinda melalui hari-harinya tanpa mengingat dan merindukan putrinya. Putri kecil yang harus ia tinggalkan karna keegoisan orang dewasa.
" ini, sedikit oleh-oleh buat anak-anak " ucap Ferinda
" ya ampun Rin, repot aja kamu ini. Makasih banyak lho ya " sahut Maria
" mana anak-anakmu? " tanya Ferinda
" ada. Tapi Bryan lagi ke showroom. Bentar lagi pulang katanya " jawab MariaEvan dan Helen datang setelah dipanggil sang mama, dibarengi dengan pelayan yang mengantarkan minum untuk mereka. Setelah meletakkan minuman, sang pelayan kembali kedapur.
" halo tante " sapa Evan dan Helen
" hei.. Helen, makin gede makin cantik ya " puji Ferinda
" hehe makasuh tante " senyum Helen
" ini.. ini Evan ya? Ganteng ya. Pangling lho tante " ucap Ferinda
" tante bisa aja. Tante juga tambah cantik kok " puji Evan
" Evan ini, kalo masalah muji paling pinter " ucap Ferinda
" anak papa " bangga Evan
" kayaknya anakmu empat deh Ri. Iya kan? " tanya Ferinda
" ah ya ampun, sampe lupa. Jason, dia lagi ada urusan dijakarta " jelas Maria
" oh begitu. Ini Evan, Helen, tante bawa oleh-oleh buat kalian. Yang ini punya Bryan. Ini Jason. Karna Helen perempuan sendiri, tante istimewain nih, papperbagnya warna pink " ucap Ferinda membagi-bagikan papperbag yang ia bawa
" wah tante repot-repot. Makasih banyak ya tan " ucap Helen
" iya nih. Jadi seneng. Makasih ya tan " timpal Evan.Usai berbincamg ringan, Evan dan Helen pergi meninggalkan sang mama dan Ferinda berdua melepas rindunya.
" gimana kabarmu? " tanya Maria
" ya, baik diluar sakit didalam " jawab Ferinda dengan senyum masam
" apa kamu ga ada niat buat ambil hak asuh anak kamu? " tanya Maria
" ada. Tapi itu semua keputusan anakku. Setelah lama pergi ninggalin dia, mungkin aja dia udah lupain aku dan udah ga mau kenal lagi sama aku " jawab Ferinda miris
" jangan gitu. Ga ada seorang anak yang sanggup hidup tanpa ibunya " ucap Maria
" tapi, aku ninggalin dia tanpa pamit " sahut Ferinda
" terus rencanamu apa? " tanya Maria
" urusan bisnis kelar, aku bakal berangkat buat cari dia. Aku bakal datengin kantor mantan suamiku " jawab Frinda mantap
" yaudah kalo itu keputusanmu. Aku bantu doa " ucap Maria
" gimana kalo kita makan diluar? Sekalian shopping. Udah lama kan kita ga habisin waktu berdua " ajak Ferinda
" boleh juga tuh " sahut Maria
" kamu tourguide ku selama disemaramg ya " ledek Ferinda
" kalo bayarannya oke, gampang lah itu " canda Maria
" yaudah sana siap-siap. Aku tunggu " ucap Ferinda
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior ( END )
FanfictionCerita ini dimulai ketika Alana memutuskan untuk berkuliah diluar jakarta dan memulai kehidupan barunya. berharp mampu memperbaiki hidupnya yang kelam semenjak ibunya pergi. fix udah ini cerita ada karna aku kekenyangan ngehalu jadi bubunya Jason 😂