18

3.9K 417 33
                                    

Ana sudah duduk manis diteras depan rumahnya. Menunggu Jason datang untuk menjemput. Ana merasa lucu dengan perasaannya sendiri. Bagaimana tidak? Saat rasa sedih menghampiri, hanya butuh mengingat kata-kata Jason untuk membuatnya kembali tersenyum.
Mobil Jason pun akhirnya datang dan membunyikan klakson untuk memberi tanda pada Ana. Ana bangkit dari duduknya lalu menghampiri mobil tersebut.

" hai kak " ucap Ana sambil tersenyum
" mau beli snack ga buat makan didanau nanti? " tanya Jason
" boleh. Biar kayak piknik " jawab Ana
" oke " Jason menganggukkan kepalanya dan kembali melajukan mobilnya

Setelah berjalan lima menit, mereka berhenti disupermarket untuk membeli makanan ringan.
Jason memperhatikan Ana yang mengambil chiki dari raknya. 'lucu ya ' bathin Jason.

" kak mau apa? " tanya Ana
" hm? Apa aja yang lo ambil gue pasti suka " ucap Jason
" yaudah kita ke tempat minuman yuk " tanpa sadar Ana meraih tangan Jason dan menariknya agar Jason mengikuti langkahnya.
Jason merasa kaget akan tingkah Ana. Ia tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Kecuali saat ia pergi bersama anak kecil.

Mereka mengambil beberapa kaleng soda dan dua botol air mineral. Saat sudah dikasir Ana kembali mengambil dua buah coklat batang. Jason hanya memperhatikannya.

" udah? " tanya Jason
" udah " jawab Ana
" lo tunggu dimobil aja. Biar ini gue yang bayar " ucap Jason
" beneran kak? Jajan aku banyak banget nih " Ana merasa tidak enak
" iya. Sekarang gue yang bayar. Nanti gantian " ucap Jason. Ana hanya menganggukan kepalanya dan kembali ke mobil.

Jason kembali kemobil dengan membawa banyak snack ditangannya. Ana tersenyum saat melihatnya. Cewek mana yang ga seneng liat pemandangan begini?

Jason kembali melajukan mobilnya ketempat tujuan mereka. Jason menatap Ana sekilas yang sedang asik menikmati pemandangan diluar sana.

" gimana semarang? " tanya Jason
" hm? Ga gimana-gimana " jawab Ana. Ana menatap Jason sekilas
" mau dijakarta atau di semarang sama aja. Aku sama-sama bareng Zara dan Dalvin " lanjut Ana
" tapi masa ga ada bedanya? " tanya Jason
" hmm.. ada sih. Bedanya dijakarta kalo sedih aku ga punya tempat buat dituju. Tapi disini berkat kakak aku jadi tau kemana aku mau pergi kalo sedih" jawab Ana
" berarti sekarang lo lagi sedih? " tanya Jason lagi
" sedikit " jawab Ana

Jason hanya menghela napasnya. Tak tau harus bicara apa.

" kak, makasih ya udah tunjukkin tempat yang bisa buat aku tenang. Dan mau temenin aku " ucap Ana sambil menatap Jason.

Jason hanya menganggukkan kepalanya. Rasa gemas Jason terhadap Ana tak bisa ia tahan lagi. Lalu Jason mengacak-acak rambut Ana.
Ana tentu saja dibuat blushing dengan tingkah Jason. Ia mengalihkan pandangannya keluar jendela lagi. Setelah itu mereka berdua kembali berdiam diri.

Ntah sudah berapa lama mereka saling diam. Dan ntah sudah berapa lama Ana tertidur dibangku penumpang. Jason hanya tersenyum. Mereka hanpir sampai ditujuan mereka. Namun Ana belum juga bangun.

Jason menghentikan mobilnya ditepi danau. Ia menatap Ana dengan senyum tipis dibibirnya.

" Alana. Udah sampe " ucap Jason lembut
"..."
" Alana.. " panggil Jason

Namun Ana tetap diam. Ada rasa takut dalam hati Jason saat ia teringat bagaimana Ana pingsan dalam pelukannya.

" Alana " panggil Jason sekali lagi lalu memegang tangan Ana.

Tangan yang terasa hangat. Setidaknya itu sudah cukup untuk membuat Jason sedikit lebih tenang.
Jason mengambil minuman kaleng dari kursi belakang, lalu keluar dari mobil dan duduk dikap mobil sendirian

Jason menatap lurus kedepan. Memikirkan apa yang sebenarnya ia rasakan pada Ana. Ia tak pernah memperlakukan wanita lain seperti ia memperlakukan Ana. Atau mungkin ini yang dinamakan dengan rasa suka?

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang