45

3.4K 418 59
                                    

Hari pertama masuk kuliah disemester baru pun akhirnya tiba. Jason sudah siap untuk menjemput Ana dan berangkat ke kampus bersama.

" Nyo, bentar. Ini ya, mama titip buat Alana " mama memberikan papper bag berwarna ungu pastel
" apaan ni ma? " tanya Jason
" oleh-oleh dari mama " jawab mama
" aku ga dapet? " tanya Jason
" kamu kan udah dapet kemaren dari tante Ferinda " jawab mama
" beda ma. Aku juga kan mau dapet dari mama " rengek Jason
" ah kemaren waktu nemenin papa kamu perjalanan bisnis mama ga kepikiran kamu " sahut mama
" tapi kepikiran anak orang? " iri Jason
" mama tuh ke toko ini mau beliin cici kamu. Eh inget Alana juga. Yang cowok-cowok udah lah ga usah iri. Dari tante Ferinda juga udah banyak " jelas mama
" mama tumben banget ikut papa. Biasanya juga ga mau " ucap Jason
" ini tuh beda. Ada tante Ferinda. Jadi mama sekalian jalan-jalan sama dia. Udah lama juga kan mama tuh ga ketemu sama dia " sahut mama
" ah yaudah. Aku berangkat " pamit Jason
" yaudah. Hati-hati ya nak " mama melambaikan tangannya.

Dalam perjalanan, sesekali Jason menatap papper bag yang ada dikursi penumpang. Sejujurnya ia merasa senang bila sang mama memperhatikan Ana. Ya setidaknya ia tak perlu repot-repot meyakinkan sang mama untuk menyukai Ana.

" tapi Alana emang pantes kok diterima keluarga gue. Baik gitu anaknya. Dan ya, dia pantas bahagia, sama kayak gue " ucap Jason

Jason tersenyum saat melihat Ana duduk diteras rumahnya. ' cantik '

" morning.. " sapa Ana
" udah sarapan? " tanya Jason
" udah dong " jawab Ana

Jason hanya menganggukan kepalanya

" kak " panggil Ana
" kenapa? " tanya Jason
" hm, kakak jangan cuek-cuek dong kalo dikampus. Serem liatnya " pinta Ana
" cuek lah " jawab Jason
" ih kok gitu sih? " tanya Ana
" sama orang lain. Sama lo sih tetap kayak gini " Jason mengacak gemas rambut Ana

" jantung gue.. " bathin Ana senang

" itu dibelakang ada oleh-oleh dari mama " ucap Jason
" apa nih? " tanya Ana saat papper bag sudah ada ditangannya
" ga tau. Buka coba " suruh Jason
" wah.. dress.. lucu banget.. warna pink pastel pula.. aaaa that's my favorite colour.. thanks a lot mama kak Jason " ucap Ana saat melihat isi papper bag tersebut.
" coba kapan-kapan pake dress nya kekampus " pinta Jason
" oke.. kak sampein ke mama kakak ya. Makasih banyak gitu.. Aku suka banget " ucap Ana
" ga mau. Lo bilang sendiri lah " tolak Jason
" gimana? " tanya Ana
" dateng ke rumah " jawab Jason
" kapan? " tanya Ana
" bebas. Bilang aja kalo lo mau kerumah. Nanti gue jemput " jawab Jason
" okey.. aaaa seneng bangettt " Ana masih mempertahankan senyumnya.

' mama emang ga pernah salah pilih deh. Bisa bikin anak orang senemg banget gitu. Makasih ya ma. Mama bikin Alana seneng, aku juga seneng ' bathin Jason

" mau ikut gue parkir atau turun di lobby? " tanya Jason
" ikut parkir dong " jawab Ana

Mobil telah terparkir rapi, Jason langsung keluar dari mobil dan berjalan keluar.

" lho.. lho.. woy. Aku ga dibukain pintu? " ucap Ana sedikit teriak

Jason mengehentikan langkahnya dan menatap Ana dengan raut wajah bingung, lalu kembali melangkahkan kakinya menuju Ana

" sejak kapan manja? " tanya Jason lalu membukakan pintu mobil
" sejak dimanjain lah " jawab Ana tersenyum
" kelakuan... " Jason menarik gemas hidung Ana
" aduuhhh. Lepas ini hidung lama-lama ditarikin mulu " omel Ana
" emang lo mrs.potato head yang hidungnya bisa copot? " kekeh Jason
" ya.. bukan sih " Ana ikut terkekeh

Tingkah Ana dan Jason sudah pasti mengundang perhatian orang sekitar. Bagaimana tidak, keromantisan di area parkir pagi ini diperankan oleh Jason, mahasiswa yang terkenal cuek dan dingin.

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang