65

2.1K 364 239
                                    

Seorang pria berjalan menyusuri lorong apartemen. Tangan kanannya memegang bunga, serta tangan kirinya membawa papperbag berisi makanan favorite Ana. Nasi goreng.

" hai " ucap Ana seletah membukakan pintu untuk pria tersebut.

Pria itu mengecup puncak kepala Ana dengan singkat.

" pulang kerja langsung kesini? " tanya Ana
" iya nih. Makan yuk by. Aku laper " ajak pria tersebut.

Ana menuju pantry dan menyiapkan peralatan untuk makan malamnya. Sesekali ia menatap pria itu yang sedang memasukkan bunga yang dibawanya kedalam vas diruang tamu.

" mama pulang jam berapa? " tanyanya
" aku belum tau. Tadi waktu pulang kamu ga liat mama? " Ana balik bertanya
" ngga. Katanya mama ga ada dikantor " jawabnya
" oh yaudah kalo gitu. Ayo makan, udah siap " ajak Ana

Ana menyantap makan malamnya bersama sang kekasih yang telah menemaninya satu tahun terakhir. Yang selalu bersamanya menghadapi masa-masa sulitnya setelah berpisah dari Jason.

Regan.

Setelah kepergian Ana selama setahun, ia memutuskan untuk menyusulnya ke new york. Melanjutkan kuliahnya disana dan berkat Ferinda ia mendapatkan pekerjaan dengan mudah di new york.

" kenapa? " tanya Regan saat memperhatikan Ana

Ada banyak hal yang Regan lakukan untuk mengembalikan Ana menjadi sosok yang ceria, seperti dahulu. Namun sayangnya usahanya tak banyak membuahkan hasil.

" ngga, aku capek " jawab Ana

Regan menghela napasnya. Ia bangkit dari duduknya dan berdiri dibelakang Ana, mengelus pundak Ana dengan lembut.

" jangan dipaksain. Istirahat kalo capek. Kalo ada tugas kuliah yang perlu aku bantu, bilang aja. Pasti aku bantu kok " ucap Regan
" iya. Makasih ya " Ana menganggukkan kepalanya.

Regan kembali duduk dan menyantap makan malamnya. Selama ini, Regan berusaha menjadi sosok yang mengerti Ana, memperhatikan Ana. Tak jarang ia mengalah saat mood Ana sedang buruk dan mengabaikannya tanpa sebab. Dan selama itu pula Regan tak pernah mengeluh atas sikap Ana padanya.

" Alana " panggil Regan
" ya? " sahut Ana
" kamu lupa sesuatu? " tanya Regan
" lupa? " Ana balik bertanya.

Regan mengangguk. Ia terdiam sejenak memperhatikan Ana yang sedang berusaha mengingat. Ia menghela napasnya panjang.

" happy first anniversary Alana " senyum Regan
" oh god. Re, sorry " Ana menutup mulutnya karna kaget
" ga apa-apa sayang. Aku tau kamu terlalu sibuk, makanya sampe lupa " ucap Regan lembut.

Regan menghampiri Ana lalu berlutut. Tangannya memegang kotak beludru kecil berwarna biru gelap. Ana hanya diam memperhatikan Regan tanpa ekspresi.

" Alana, aku tau ini terlalu cepat. But, will you marry me? " tanya Regan sambil membuka kotak berisi cincin permata.

Ana masih terdiam menatap Regan. Matanya mulai berkaca-kaca.

" aku beneran serius sama kamu An " lanjutnya.

Bulir-bulir air mata mulai membasahi pipi Ana. Wajah Ana yang tadi tak berekspresi, sekarang mulai menunjukkan ekspresi kesedihan.

" maafin aku Re, aku ga bisa " tolak Ana
" tapi kenapa? " tanya Regan
" aku.. aku masih belum bisa nerima kamu seutuhnya dalam hidup aku " jawab Ana
" aku ga akan maksa An, aku bakal tunggu kamu sampe kamu bisa terima aku " Regan menggenggam tangan Ana
" maafin aku Re, aku ga bisa. Aku terlalu jahat ngebiarin kamu berjuang sendiri " Ana melepaskan genggaman tangan Regan
" tapi, selama ini aku kurang apa An? Aku ga pernah ngeluh soal sikap kamu. Aku ga masalah sama foto yang kamu pajang diruang kerja kamu. Aku juga ga masalah sama hubungan kita yang ga diketahui orang lain. Zara dan Dalvin sekalipun. Aku ga apa-apa An. Aku cuma mau kamu ada dihidupku " jelas Regan

Ana hanya terdiam dalam tangisnya.

" Jason itu luar biasa banget ya dihidup kamu? Sampe-sampe sehebat apapun usahaku, kamu tetap belum bisa terima aku " Regan kembali berdiri dan duduk disebelah Ana
" jawab aku An, apa yang bisa aku lakuin supaya kamu bisa terima aku. Aku akan lakuin apapun. Karna aku emang bener-bener serius sama kanu. " lanjutnya

Ana menghapus air matanya dan menghela napas panjang.

" aku ga tau Re " ucap Ana
" mau sampe kapan kamu tunggu Jason An? Bahkan dia ga pernah cari kamu setelah kamu pergi. Apa lagi yang kamu harapkan dari dia? Kalo kamu butuh lebih banyak waktu buat bisa terima aku, aku akan kasih An " sahut Regan
" maaf Re, aku ga bisa. Aku ga bisa ngelanjuutin ini. Forgive me " Ana bangkit dari duduknya dan meninggalkan Regan.

Regan mengusap wajahnya frustasi. Kali ini ia yakin bahwa ia sudah benar-benar gagal. Dan mungkin saja ia memang sudah tak memliki kesempatan lagi. Regan bangkit dan menyusul Ana.
Berkali-kali ia ketuk pintu kamar Ana namun tak ada jawabnya.

" oke kalo gitu An. Mungkin aku udah ga punya kesempatan lagi buat perjuangin kamu. Aku bakal berhenti kalo itu mau kamu. Secepatnya aku bakal balik ke indonesia, karna tujuan aku kesini adalah kamu. Tapi kalo kamu butuh aku, kamu bisa langsung hubungi aku. Aku akan selalu berusaha ada buat kamu. Aku pamit " ucap Regan.

Jason berdiri didepan papan display lalu beralih ke arlojinya.

" harusnya 15 menit lagi " ucapnya

Bayangan 2 tahun lalu mulai menghinggapi ingatan Jason saat dirinya berjalan menyusuri bandara. Senyum pilu terlukis diwajahnya.

" bodohnya gue saat itu " ucapnya

Jason memilih tempat duduk dekat dengan pintu kedatangan. Jason meraih ponsel dalam sakunya saat ponselnya berdering menandakan adanya panggilan masuk.

Jason : ya?
Bryan : ga dikantor lo ya?
Jason : ngga. Dibandara
Bryan : oh, jadi lo jemput?
Jason : jadi lah
Bryan : butuh gue ucapkan ' good luck ' ?
Jason : good luck buat apa pula
Bryan : hm, ga. Ga jadi. Yaudah bye

Jason kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. Rasa kantuk mulai menyerang Jason siang itu. Jason menyandarkan bahunya ke kursi tunggu dan memejamkan matanya untuk beberapa saat.

" hai " ucap wanita yang berdiri dihadapan Jason

Jason membuka matanya lalu memperbaiki posisi duduknya. Melihat wanita yang ada didepannya merentangkan tangannya, Jason pun berdiri dan memeluk wanita tersebut.

" tampak lebih dewasa. Kantung mata, badan yang keliatan lebih kurus dibanding terakhir kita ketemu. Are u okay? " tanya wanita itu saat melepaskan dekapannya.
" i'm okay " senyum Jason.













Hollllaaaaaaaa... selamat malam minggu. Jason ga live ya? Hmz.

Kalian kebayang ga si posisi Alana tu seenak apa? Alana udah pergi aja Jason masih berusaha ngerawat apartemen Alana dulu, biar kesannya Alana masih disitu. Terus sekaramg Regan yang sampe nyusulin Alana ke new york. Usaha yang dia lakuin buat Alana. Omg. Mo meninggoy estetiq

Terimakasih kepada kalian yang selalu support aku. Komen dan vote kalian semangatku

Mau sering-sering update lah ya walau ceritanya pendek. Kayak dulu gitu. Hhh

Enjoy the story and see you ♡♡♡

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang