52

3.3K 429 65
                                    

Jason mendengarkan cerita Ferinda tanpa memotongnya sedikitpun. Ia tak menyangka, wanita yang selama ini ia temani adalah anak dari sahabat sang mama.

" makasih ya Jas.. " ucap Ferinda
" iya tan. Tante yang sabar ya. Alana pasti pulih kok " sahut Jason.
" pasti. Istirahat ya Jas, biar kamu juga cepat pulih " Ferinda bangkit dari duduknya.

Suara pintu kamar yang terbuka menghentikkan langkah Ferinda. Seorang gadis berdiri disana, Ferinda dan gadis itu bertemu tatap. Namun gadis itu tak menghiraukan Ferinda, ia langsung menghambur kearah Jason.

" Astaga Jas, lo kenapa? Kok bisa kayak gini sih? " tanya Val dengan wajah panik.

Jason tak langsung menjawab. Ia singkirkan tangan Val dari lengannya. Ia merasa sedikit kesal oleh tingkah Val yang seperti ini, ditambah semua ini dilihat oleh Ferinda.

' duh diliat calon mama mertua lagi. Kalo gini bisa beneran ga direstuin gue '

" lebay Val. Gue ga kenapa-kenapa " sahut Jason dingin
" Jas, tante keluar dulu ya. Kalo ada apa-apa bisa bilang tante " ucap Ferinda
" iya tante. Makasih " Jason tersenyum

Val memperhatikan Ferinda hingga tak lagi terlihat karna ia sudah keluar ruangan, lalu beralih kearah Jason seolah meminta penjelasan.

" siapa? " tanya Val
" mama mertua " jawab Jason santai
" gue serius! " kesal Val
" menurut lo gue bercanda? " tanya Jason
" siapa Jas? " tanya Val lagi
" mamanya Alana " jawab Jason
" Alana? Alana yang biasa sama lo? " tanya Val
" iya " angguk Jason
" dia siapa lo sih? Kok bisa deket banget, sama keluarga lo juga " Val mulai menginterogasi
" calon istri gue " Jason tersenyum.
" gue serius Jas " Val mulai emosi
" lo ngapain kesini? " tanya Jason
" ya mau jenguk lo lah, kok bisa kayak gini sih? " tanya Val
" tau dari mana lo? " Jason balik bertanya
" mama lo. Mama lo telpon pak Harto, dan pak Harto bilang di grup kelas. Terus gue langsing telepon ko Evan buat nanyain lo " jelas Val

Jason hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

" lo tuh kenapa? " tanya Val lagi
" sedikit bersenang-senang " jawab Jason
" senang-senang macam apa yang buat lo kayak gini? Sampe pake selang oksigen. Apaan nih? " kesal Val
" Val lo berisik banget. Gue ga tenang jadinya! " Jason pun mulai kesal

Val terdiam sejenak. Siapa yang akan menjelaskan semua ini padanya agar ia mengerti?

" lo udah sarapan? " tanya Val
" belum. Tuh buburnya masih disitu " jawab Jason dan menunjuk kearah nakas menggunakan dagunya

Val berdiri lalu menghampiri nakas, diambilnya sarapan Jason dan duduk ditepi ranjang Jason

" buka mulutnya " ucap Val menyodorkan sesendok bubur
" gue bisa sendiri " jawab Jason
" buruan buka, ga usah banyak protes " paksa Val

Jason pun menurut. Bubur yang ada ditangan Val sudah hampir habis. Selama makan, Jason dan Val hanya diam.
Pintu kamar terbuka, masuklah Bryan dan Evan.

" cici mana? " tanya Jason
" sama tante Ferinda " jawab Bryan
" eh Val. Udah sampe sini aja " sapa Evan
" hehe iya ko " sahut Val

Evan dan Bryan saling bertukar pandang. Jason yang menyadari hal itu langsung paham dengan apa yang ada didalam pikiran kedua saudaranya ini.

" keadaan Alana gimana? " tanya Jason
" belum ada perubahan " jawab Evan
" ko gue mau kesana please " mohon Jason
" ribet ah Je. Tar aja kalo lo udah ga pake selang oksigen " ucap Bryan
" yaudah panggil dokternya sekarang " sahut Jason.
" ogah " tolak Bryan dan Evan bersamaan
" yaudah kalo gitu gue lepas sendiri " ancam Jason

Val, Evan dan Bryan teriak secara bersamaan " JASOOONN!!! "

Teriakkan itu sontak membuat Jason menghentikan aksinya.

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang