42

3.3K 391 51
                                    

Libur panjang akan segera berakhir. Ana sudah mendapat kabar bahwa Zara dan Dalvin akan kembali ke semarang esok pagi.

" Alana, kalo nanti butuh apa-apa, bilang aja sama tante. Jangan sungkan-sungkan ya " ucap mama Jason.
" anggap keluarga sendiri aja " sambung papa Jason
" iya, om, tante. Makasih banyak ya udah nerima aku disini. Aku seneng banget " sahut Ana
" kalo seneng yaudah tinggal disini aja. Kan bukan cuma kamu yang seneng, Jason juga " saran Evan
" berisik ko " ujar Jason
" nah iya bener. Kan kalo mau ngapel tinggal kekamar cici hahaha " ledek Bryan
" eh udah, kalian ini ribut aja " mama Jason menengahi keributan anaknya
" yaudah kalo gitu, aku pamit ya om, tante, koko-koko, ci Helen " pamit Ana
" sering-sering main kesini ya " ucap Helen
" siap ci " angguk Ana

Setelah berpamitan, Ana masuk kedalam mobil. Jason sudah berada didalam sana.

" mau langsung pulang? " tanya Jason
" hm iya deh " jawab Ana
" gue pengin recheese " ucap Jason
" gofood aja deh nanti. Aku belum laper " sahut Ana
" lho kok gitu? Kan gue yang mau " protes Jason
" lah emang sekarang kakak udah laper? " tanya Ana
" ya belum sih " jawab Jason
" nah makanya nanti aja. Protes mulu " ucap Ana
" lho kok ngegas? " Jason mengacak-acak rambut Ana
" aduhhh.. lagian kan barusan kita makan. Yakali laper lagi " Ana memegangi tangan Jason yang masih asik mengacak rambutnya.
" hm yaudah " pasrah Jason

Sesuai perintah Ana, Jason mengemudikan mobilnya kerunah Ana tanpa mampir ke recheese. Sepanjang perjalanan tangan Jason berada dalam genggaman Ana, sesekali terlepas untuk keperluan mengemudi.

" kunci gerbang dimana ya? " tanya Ana pada dirinya sendiri
" gatau " jawab Jason
" serius ih " Ana nampak panik, mengeluarkan semua isi tasnya
" ya kemaren taro dimana? " tanya Jason dengan tenang
" aduh..ga inget aku " jawab Ana makin panik
" yaudah masukin barang-barangnya, jangan diberantakin gitu " suruh Jason
" ya tapi ini kunci belum ketemu " kesal Ana
" ini lho " ucap Jason santai

Tanpa dosa Jason merogoh saku celananya dan memberikan kuncinya. Tentu saja kelakuannya itu dihadiahi pukulan ringan yang mendarat tepat dilengannya.

" aduh. Makasih woy, malah mukul " kesal Jason
" tadi katanya gatau " Ana mengambil kunci dengan kesal
" ya pengin tau aja reaksi lo gimana " ucap Jason santai
" bikin panik aja heran " omel Ana
" haha. Gitu dong kesel " kekeh Jason
" udah ah males banget " Ana keluar dari mobil dan meninggalkan Jason
" nah ngambek. Ini barang-barangnya ditinggal. Belum dirapihin pula " Jason mengusap kesing nya

Setelah memarkirkan mobilnya digarasi, dengan sabar Jason memasukkan barang-barang Ana kedalam tasnya kembali. Setelah selesai ia beralih ke bagasi mobil dan mengeluarkan koper Ana. Gadis itu benar-benar meninggalkannya.
Jason masuk kedalam rumah dengan tangan kanan membawa koper dan satchel bag Ana di bahu kirinya.

" hei jeng.. bisa-bisanya saya ditinggal " ucap Jason

Ana yang sedang membereskan ruang tamu menoleh. Melihat Jason dengan tasnya, ditambah gaya bicara Jason barusan, tawa Ana tak bisa ia tahan.

" dih malah ketawa " Jason melepaskan satchel bag Ana
" heh kok gitu haha. Kayak ibu-ibu mau arisan " kekeh Ana
" iya emang. Ini aku ikutin gaya mama " jujur Jason.

Ana terdiam sejenak

" aku? Aku? Aku.. jadi duta sampoo lain? " ledek Ana
" eh.. gue.. gue maksudnya gue niruin mama hahaha " kilah Jason
" iya deh iya " sahut Ana
" gue ke kamar ya. Simpen koper " ucap Jason

Sepeninggalan Jason, Ana pergi menuju dapur untuk mengambil minum. Perhatian Ana langsung tertuju pada pintu dapur dengan handle yang rusak.

" astaga!? Ini kok rusak? Ada maling dong? " panik Ana

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang