30

3.4K 376 36
                                    

Ana berlari menuju kamarnya. Tak memperdulikan air yang menetes dari bajunya akan membasahi lantai rumah. Ia bahkan tak peduli dengan panggilan Zara dan Dalvin yang berada diruang tamu. Dengan sigap Zara menghampiri Jason.

" ada apa kak? " tanya Zara.
" gue ga tau. Tadi Alana terima telpon dari bundanya. Terus nangis minta pulang. " jelas Jason

Zara tak menanggapi Jason lagi. Ia menyusul Ana ke kamarnya.
Sudah pasti Jason dan Dalvin mengekor.

" ada apa An? " tanya Zara
" gue harus pulang ke jakarta Ra. Sekarang juga. " jawab Ana sambil mengemasi barang-barangnya

" bro, gue gabisa anter Ana pulang ke jakarta. Gue masih UAS " ucap Dalvin pada Jason
" lo tahan Alana, gue pulang sekarang buat ambil baju dan mobil " Jason menepuk bahu Dalvin lalu pergi.

Jason langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Sesampainya dirumah, ia melakukan hal yang sama dengan Ana. Masuk ke kamar tanpa memedulikan air yang menetes dari tubuhnya.
Jason memasukkan beberapa bajunya kedalam koper. Setelah semua barang yang ia perlukan sudah siap. Ia bergegas untuk ke kamar mandi.

Jason sudah siap dengan semua barangnya. Diruang tamu ada mama dan papanya yang menatap Jason dengan wajah heran.

" mau kemana Nyo? " tanya  mama
" ma, maaf mendadak. Tapi tolong izinin Jason buat pergi ke jakarta " pamit Jason
" jakarta? Kamu mau ngapain? " tanya mama
" Alana, cewek yang kemaren ngobrol sama mama butuh bantuan Jason " jelas Jason
" ga, mama ga izinin kamu pergi " larang mamanya
" ma please. Cuma Jason yang dia punya disini. Jason ga mungkin biarin dia pergi sendiri saat dia rapuh " mohon Jason
" untuk alasan apapun. Mama ga akan izinin kamu " larang mama nya tegas
" Jason.. " sang papa angkat bicara
" papa izinin kamu pergi " ucap papa
" papa! " kesal mama
" udah lah ma, Jason udah gede. Dan niat dia ke jakarta itu baik. Kita percayain aja semua sama Jason " papa memberi pengertian kepada mama Jason
" ga. Mama bilang ngga " mama tetap berkeras hati
" Jason, silahkan pergi. Kalo ada apa-apa atau butuh bantuan, kabarin kita ya " ucap papa
" makasih pa. Ma, pa, Jason berangkat dulu " Jason bergegas menuju mobilnya.
" Jason! " teriak mamanya.

Jason tak menghiraukan panggilan mamanya dan langsung masuk ke dalam mobil. Sebenarnya ia juga bingung atas apa yang terjadi. Ana bahkan tak menjelaskan apapun padanya.

Ana, Zara dan Dalvin sudah menunggu didepan rumah. Ana masih menangis. Jason tau ini akan menjadi perjalanan yang tak menyenangkan.

" An, kabarin gue kalo udah dijakarta. Tenang ya. Kelar UAS gue langsung balik jakarta " ucap Zara lalu memeluk Ana
" kak, gue titip Ana ya. Tolong jagain. Gue makasih banget lo mau temenin Ana ke jakarta. Maaf ngerepotin " sambung Zara pada Jason
" hati-hati bro. Kalo capek istirahat, berhenti dulu. Jangan maksain buat buru-buru sampe jakarta " pesan Dalvin

Jason hanya mengangguk.

Setelah berpamitan Jason dan Ana langsung berangkat menuju jakarta. Ana masih diam. Bahkan ia tak memberi tau kemana tujuannya.

Jason fokus mengendarai mobilnya. Sedangkan Ana sibuk dengan pikirannya sendiri. Ini bagai deja vu baginya.

- flashback on -

" Ana tenang ya. Mama sama Ana. Ana ga boleh nangis " ucap wanita yang sedang memeluk Ana
" papa ma. Papa kenapa? " tangisan Ana kecil pecah saat melihat papa nya dibawa ke ruang UGD
" papa gapapa, Ana tenang. Ana ga boleh nangis. Kalo Ana nangis nanti papa marah. Ana gamau kan papa marah? " wanita itu masih mendekap Ana dalam peluknya

Wanita itu adalah sosok yang dipanggil mama oleh Ana. Wanita yang selalu menemani Ana. Wanita yang selalu membuat Ana merasa nyaman dan aman. Sosok yang sangat Ana sayangi dan butuhkan.

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang