Alunan lagu dari radio menemani perjalanan Jason menuju apartemen Ana. Jason meraih ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Ana untuk yang kesekian kalinya.
" kemana sih? " kesal Jason
Jason menekan bel unit apartemen Ana berkali-kali, namun tak ada tanda-tamda pintu akan terbuka. Jason membalikkan tubuhmya dan menekan bel di pintu unit Zara. Berharap mendapatkan jawaban.
" lho, kak? " tanya Zara saat pintu terbuka
" Alana kemana ya? " tanya Jason to the point
" ada kayaknya didalem. Tadi dia abis kesini kok " jawab Zara
" oh? Gue telepon ga diangkat. Gue tekan bel berkali-kali juga dia ga buka pintunya " jelas Jason
" kemana ya dia? ... eh iya ma. Bentar ada Jason. Kak, tau kan pin pintunya? Masuk aja. Aku lagi telepon mama nih. Bentar ya. Apa minta bantuan Dalvin " ucap Zara sambil kembali meletakkan ponsel ditelinganya
" sorry. Lanjut. Thanks Ra " Jason mempersilahkan Zara untuk kembali masuk ke apartemennya.Jason mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan saat pintu berhasil ia buka. Kosong. Tak ada siapapun.
" Alana? " panggil Jason saat ia melangkahkan kakinya.
Fokus Jason teralihkan saat ia mendengar suara kloset yang di flush. Dengan cepat ia langkahkan kakinya menuju toilet.
Tok.. tok.. tok..
" Alana? Are u there? Alana! " panggil Jason.
Tok..tok..tok..
" Alana, lo demger gue ga sih? " panggil Jason lagi.
Pintu toilet dibuka perlahan,
" hei.. " sapa Ana sambil menyeka sisa air disudut bibirnya
" kenapa? " tanya Jason
" ga apa-apa. Ayo pergi. Aku udah siap nih " jawab Ana
" jangan bohong. Pipi lo dingin banget " ucap Jason saat memegang pipi Ana
" iya ga apa-apa. Udah ayo " ajak Ana
" ngga. Duduk disofa sana. Gue buatin teh " suruh JasonJason menghampiri Ana dengan secangkir teh hangat ditangannya. Ia duduk disamping Ana dan mengelus pipi Ana lembut.
" kenapa? " tanya Jason dengan suara lembut
" telat makan " jawab Ana dengan mata yang terpejam dan kepala bersandar di sofa
" kok bisa? " tanya Jason
" lupa " jawab Ana
" lo manusia jenis apa sih sampe makan aja lupa. Minum dulu nih " kesal Jason sambil memberikan gelas berisi teh.Usai meminum teh buatan Jason, Ana menyandarkan kepalanya di pundak Jason dan kembali memejamkan matamya. Jason pun mulai mengelus lembut kepala Ana.
" ga usah pergi ya " ucap Jason
" pergi" sahut Ana
" lo kan sakit. Gimana ceritanya mau main badminton? " tanya Jason
" ya kakak yang main. Aku nonton. Kita udah rencanain dari lama lho " jawab Ana
" kayak ga ada wakth lain aja " ujar Jason
" sepuluh menit lagi kita berangkat ya " ucap Ana
" mama pulang jam berapa? " tanya Jason
" bilangmya paling telat jam 9 malam " jawab Ana
" yaudah kalo gitu. Lo nonton gue main. Bentar aja tapi " Jason menyetujui keinginan Ana
" oke " angguk AnaSudah satu babak Ana duduk di bangku tribun. Sesekali bersorak untuk menyemangati Jason dan dibalas dengan lambaian tangan serta senyum manis dari Jason.
" semangaaattt. Kalo menang dapet aku! Hahaha " teriak Ana
" kalo gue yang menang, Alana buat gue ya Jas. Hahaha " sahut lawan Jason
" lo belum pernah ngerasain di tabok raket ya? Mau nyobain? " tanya Jason sambil mengacungkan raketnya ke arah lawan
" canda buset. Galak banget " ucap sang lawan.Ana bangkit dari duduknya dan berjalan menuju lapangan dimana Jason bermain badminton. Jason menatap Ana dengan alis yang terangkat satu.
" ngapain? " tanya Jason
" ayo sama aku " ajak Ana
" ga " tolak Jason cepat
" lho kok gitu sih? " kesal Ana
" lo kan sakit " sahut Jason
" ngga ih ayo bentar aja " paksa Ana
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior ( END )
FanfictionCerita ini dimulai ketika Alana memutuskan untuk berkuliah diluar jakarta dan memulai kehidupan barunya. berharp mampu memperbaiki hidupnya yang kelam semenjak ibunya pergi. fix udah ini cerita ada karna aku kekenyangan ngehalu jadi bubunya Jason 😂