12

4.1K 386 24
                                    

Pagi ini masih sama seperti pagi kemarin, mata sembab masih menghiasi wajah Ana. Zara dan Dalvin pun hanya bisa diam karena mereka tau. Saat Ana tidak ingin bercerita. Apapun yang mereka katakan akan sia-sia.
Hari ini jadwal kuliah mereka berbeda. Hanya Ana yang ada kelas pagi.

" ayo An gue anter " ajak Dalvin
" gausah Vin. Gue jalan aja. Lagian masih pagi. Anggap aja olahraga. Gue berangkat ya. Bye " pamit Ana
" take care An. Love you!! " teriak Zara dari ruang makan

Dari kejauhan Ana melihat Jason sedang berjalan ke arah lobby. Ana pun mulai mempercepat langkahnya untuk menyusul Jason. Ia ingin mengembalikan sapu tangan milik Jason.

" Jason!! Tungguin gue. " teriak Val setengah berlari

Ana memperlambat kembali langkahnya. Sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk mengembalikan sapu tangan Jason. Ana melanjutkan langkahnya menuju kelasnya pagi ini.

" tumben gue dateng duluan haha " sapa Regan
" gue jalan kaki tadi " jawab Ana
" kenapa ga telepon gue? Gue bisa jemput lo An " ucap Regan
" gausah. Lagian masih pagi. Anggap aja gue olahraga " jawab Ana
" bentar deh. Semalem lo ga tidur lagi? Mata lo masih sembab gitu " perhatian Regan
" yaelah. Biasa kali kalo cewek ga tidur " sahut Ana santai
" cewek macam apa yang ga tidur tapi dia biasa-biasa aja? " selidik Regan
" ah kepo " sahut Ana

Semalam Ana lagi-lagi menangisi mamanya. Berharap ia memiliki semua jawaban atas pertanyaan dalam hdiupnya. Bila ia rasakan. Rasanya pindah ke semarang membuatnya sangat merindukan mamanya.

Usai mata kuliah hari ini, Regan langsung pamit meninggalkan Ana. Dan Ana tidak memutuskan untuk pulang cepat. Ia kembali menuju perpustakaan kampus dan duduk ditempat kemarin.
Ana memasang airpodsnya dan memilih lagu Yang Da Il - She Didn't Love Me  sebagai temannya.

Tak lama Jason memasuki perpustakaan dan menuju tempat duduk favoritnya. Langkahnya melambat saat melihat Ana. Yang lagi-lagi dengan mata sembab. Namun hari ini tidak ada air mata yang berlinang dipipinya.

Jason menepuk pundak Ana. Membuat Ana refleks melepaskan sebelah airpodsnya.

" boleh gue duduk disini? " tanya Jason
" oh boleh ka " jawab Ana mempersilahkan.
" mau? " Ana menawarkan sebelah airpodsnya pada Jason. Dan Jason memasang airpods disebelah telinganya.

Merasa sangat mengenal lagu itu, Jason hanya terdiam dan mendengarkan. Dan mulai menduga-duga bahwa sepertinya Ana sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Saat lagunya berhenti, Jason menatap mata Ana lekat-lekat. Membuat Ana heran sekaligus gugup.

" lo masih ada mata kuliah? " tanya Jason
" ng...ga kak " jawab Ana gugup
" pulang sama siapa lo? " tanya Jason lagi
" sendiri kak " Ana mulai mampu mengontrol nada bicaranya
" yaudah pulang sama gue aja " ajak Jason
" oke kak " jawab Ana
" yaudah ayo sekarang " ajak Jason

Ana pun merapikan buku-bukunya yang baru saja ia keluarkan.

Saat Ana dan Jason sedang berjalan keparkiran mobil, Val melihatnya dan mengikutinya dari belakang. Jason membukakan pintu mobil untuk Ana. Saat itu juga Val meremas bagian bawah kemejanya. Mencoba menahan bulir-bulir air matanya agar tidak terjatuh.

' dia siapa? Jason bahkan gapernah memperlakukan gue kayak gitu. Apa ini udah waktunya gue buat berhenti? Jason, kenapa lo gabisa bales perasaan gue sedikit aja? Atau minimal berhenti bersikap dingin ke gue. Jason, lo tau ga kalo hati gue sakit lo perlakukan dengan dingin. Gue juga sakit liat lo perlakuin cewek itu dengan spesial ' bathin Val

" lo ada urusan ga habis ini? " tanya Jason saat sudah berada didalam mobil
" ngga ada kak " jawab Ana
" ikut gue dulu ya ke showroom koko gue. Ada urusan bentar. Gue traktir es krim deh " tawar Jason
" boleh tu. Enak juga makan eskrim siang-siang " Ana setuju
" tapi makan es krimnya setelah urusan gue selesai ya. Gapapa kan? " tanya Jason
" santai " ucap Ana singkat

Jason melajukan mobilnya menuju showroom Evan.

Sesampainya di showroom mobil Evan, Ana langsung melepaskan seatbeltnya
" aku bisa buka pintu sendiri kok " ucap Ana. Jujur saja, Jason adalah pria pertama yang mebukakan pintu mobil untuknya. Jelas saja itu membuat Ana merasa spesial dan gugup diwaktu bersamaan.
" hm oke " sahut Jason. Dan mereka keluar mobil secara bersamaan.

Bryan, saudara Jason yang melihat Jason datang dengan cewek yang berbeda pun langsung lari menghampiri Evan.
" ko, ko, ko. Liat si Jason ceweknya beda lagi. Astaga anak ini " ucap Bryan heboh
" lah iya? Ini siapa lagi? " tanya Evan
" mana gue tau ko. Gue aja baru liat cewek itu. Lucu. Tapi kok pucet gitu. Abis diapain dia sama Jason? " Bryan balik nanya

Jason yang melihat dua saudaranya memperhatikannya dengan raut wajah yang aneh, kaget, penasaran dalam satu waktu pun sudah mengerti apa yang sedang mereka pikirkan.

" kenalin. Alana " ucap Jason memperkenalkan Ana
" hai, Alana " Ana menjulurkan tangannya
" hei. Kenalin, Evan " Evan menyambut tangan Ana
" Bryan " sekarang giliran Bryan yang berjabat tangan dengan Ana
" gausah lama-lama Bry " Jason menepis tangan Bryan.
" posesif amat mas nya " ucap Bryan

Ana hanya menundukan kepalanya

" tunggu sini ya. Gue cuma sebentar " ucap Jason lalu meninggalkan Ana

Ana menuruti perintah Jason. Ia duduk di bangku besi lalu membuka ponselnya untuk mengisi waktu.

Ternyata diwaktu yang bersamaan, Rasya datang dengan tujuan menemui Evan  perihal jual beli mobil tempo hari. Saat melihat Ana, Rasya tak langsung keluar dari mobilnya. Ia memperhatikan Ana dari dalam mobilnya. Dan merasa kaget saat Jason menghampiri Ana dan mengajaknya pergi. Saat mobil Jason mulai meninggalkan showroom, Rasya baru keluar dari mobilnya.  Tentu saja saat Rasya melihat Jason bersama Ana ia langsung mengabadikan moment tersebut di ponselnya.

" hai ko " sapa Rasya pada Evan
" eh Rasya. Sendiri? Val kemana? Jason baru aja pergi " ucap Evan
" iya nih sendiri. Tadi Val bilang mau langsung pulang. Ga enak body katanya " jawab Rasya. Evan hanya menganggukan kepalanya.
" btw, Jason kesini sama siapa ko? Sendiri? " Rasya menyelidiki
" ngga. Tadi berdua... " Evan tak melanjutkan kalimatnya
" sama siapa? " tanya Rasya lagi
" wah kurang tau. Gue ga sempet nanya " jawab Evan
Setelah obrolan ringan, Evan dan Rasya pun mulai membicarakan tujuan Rasya kesana

" mau eskrim apa? " tanya Jason
" mcflurry oreo " jawab Ana
" oke. Kita drive thru aja ya " ucap Jason
" lho? Kok drive thru? " tanya Ana
" udah ikut aja. Nanti gue ajak makan ditempat yang lebih asik " ajak Jason. Ana hanya mengangguk tanda setuju

Jason memutar lagu Yang Da Il - She Didn't Love Me.

" kakak tau lagu ini? " tanya Ana
" tau. Ini lagu favorit gue " jawab Jason
" oh.. " Ana menganggukan kepalanya
" kenapa lo dengerin lagu ini? " tanya Jason
" karna lagunya pas kalo lagi sedih " jawab Ana polos
Saat mendengar jawaban Ana. Jason langsung tersenyum simpul. Merasa dugaannya saat diperpustakaan tadi benar.

Jason pun memesan mcflurry oreo, choco lava, 2 french fries, serta 2 lemon tea.

Saat sedang mengambil makanan, Jason menerimanya lalu mengover makanan tersebut pada Ana. Namun saat mengambil eskrimnya, ia tidak memegang cone nya, melainkan eskrimnya. Ana yang melihat itu pun langsung membulatkan matanya, serta menahan tawanya.
Ketika sudah melajukan kembali mobilnya dan Jason membersihkan tangannya, seketika tawa Ana pecah.

" kok bisa salah gitu sih ambilnya. Hahaha " tanya Ana sambil tertawa
Jason mengalihkan pandangannya pada Ana lalu tersenyum. Ini kali pertama ia melihat Jason tersenyum dengan manis.
" sengaja " jawab Jason ringan
" kok sengaja sih? " Ana mulai berhenti tertawa dan menatap Jason heran
" ya biar lo ketawa. Kayaknya gue belum pernah liat lo ketawa " jawab Jason
" oh? Sama. Aku juga baru pertama kali liat kakak senyum " sahut Ana. Dalam hatinya Ana merasa salah tingkah. Ana menundukkan kepalanya. Menyembunyikan pipinya yang mulai blushing.
" haha. Ganteng ya gue kalo senyum " ujar Jason mencoba mencairkan suasana
" yeee pede banget " sahut Ana. ' lo jutek aja udah ganteng kak. Oh my gosh ' bathin Ana
" kita mau kemana sih? " tanya Ana
" udah. Lo ikut aja. Pasti suka " jawab Jason.

Hollaaaa... bayangin.. lagi sedih.. terus digituin Jason.. aaaa moodbooster banget emang Bubu ♡♡♡
Gimana gimana? Udah seneng belum liat Jason berubah jadi sweet? Walau berubahnya cuma sedikitt..
Pelan tapi pasti lah pokoknya jadi uwuuu..

Good night. And have a nice dream Bubu

(( maaf jika typo typo. And enjoy the story ))

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang