58

2.9K 428 133
                                    

Byuuurrr....

Air membasahi tubuh Jason yang terbaring dirumput. Berkat air tersebutlah kesadaran Jason kembali. Dengan sigap ia berdiri dan membuka penutup matanya. Rasa pusing mulai menyerang kepalanya, ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia merasa kenal dengan tempat ini.

Tunggu..

Ini kan??

Ini kan taman belakang rumah gue??

Astaga, apa kali ini keluarga gue juga diserang??

Jason mengabaikan rasa pusingnya dan membalikkan tubuhnya cepat.

" HAPPY BIRTHDAY JASON!!! "

Teriakkan yang sontak melukis senyum diwajah Jason. Tanpa ia sadari tubuhnya terkulai ketanah, membuatnya duduk diatas rerunputan yang basah. Efek bius yang belum sepenuhnya hilang membuatnya sedikit kesulitan mengendalikkan tubuhnya.

" happy birthday Jason " Val berjongkok untuk menyamai posisi Jason.

Jason berkali-kali mengerjapkan matanya untuk memastikan bahwa ia tak salah lihat. Benarkah ini Val? Mengapa Val yang memegang kue tart untuknya? Dimana Alana?

" make a wish " senyum Val

Masih dalam kebingungannya, ia meniup lilin yang ada dikue tartnya.

" happy birthday Nyo, mama sama papa selalu doain yang terbaik buat kamu " mama mengecup pipi Jason
" selamat ulang tahun jagoan. Semoga kesuksesan selalu menyertaimu " ucap sang papa sambil menepuk-nepuk pundak Jason.

Jason mengedarkan pandangannya sekali lagi, namun tak ditemuinya sosok Ana disana, hanya ada Val, mama, papa, Evan, Helen serta Bryan disana.
Ulang tahunnya kali ini terasa aneh. Bahkan ia sulit mempercayai bahwa saat ini adalah ulang tahunnya.

" akhirnya sadar juga. Happy birthday brother! " ucap Evan
" Je, happy birthday. Nanti kita ke McD ya " senyum Bryan
" eh kok lo diem aja sih? " tanya Helen
" efek biusnya kali " jawab Bryan.

Jason bangkit dari duduknya dan menghampiri sang mama. Belum sempat Jason bertanya, Maria langsung memintanya untuk berganti pakaian.
Tanpa membantah, Jason menuruti permintaan sang mama.

' where are you, Alana? "

Jason berjalan memasukki rumahnya, pandangannya menyapu seisi ruangan dan masih tetap tak menemukan sosok Ana hingga sampailah ia didepan pintu kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya perlahan. Gelap.

" happy birthday Kak Jason "

Ana memegang kue tart berukuran kecil lengkap dengan lilinnya. Cahaya lembut dari lilin membuat wajah Ana semakin terlihat manis.
Melihat Ana duduk diatas kasurnya, Jason langsung mengunci pintu kamarnya dan segera menuju Ana. Ia meniup lilin lalu mengambil kue tersebut dari Ana. Ia letakkan kue disembarang tempat.

" Alana.. kenapa.. kenapa lo ga ada saat gue sadar? " isakkan Jason terdengar saat ia mendekap tubuh Ana.

Ana sontak terkejut dengan sikap Jason saat ini. Ana memang menyetujui permintaan Val untuk memegang kue yang ia bawa untuk Jason dan berada ditaman belakang, namun Ana tak menyangka bahwa Jason akan bereaksi seperti ini. Ada apa ini?

" lo tau, saat gue mulai kehilangan kesadaran gue, lo adalah orang yang paling gue khawatirkan. "
" gue takut sesuatu yang buruk terjadi sama lo saat gue ga ada disisi lo. "
" saat gue sadar dan gue liat keluarrga gue tapi gue ga liat lo, itu ga bikin rasa khawatir gue berkurang sedikitpun Alana "
" apa yang kita lewatin akhir-akhir ini bener-bener bikin gue takut. "

Ana mengeratkan dekapannya pada Jason.
Mendengar ungkapan Jason, tanpa terasa air matanya mengalir membasahi pipi.

" maafin aku kak, aku ga maksud buat kakak khawatir. Maafin aku " ucap Ana dalam tangisnya

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang