END

3.1K 368 74
                                    

Jason menatap Ana yang berdiri tepat disampingnya. Senyum diwajah Ana adalah kebahagiaan tersendiri bagi Jason.

" happy? " tanya Jason
" ini adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidupku " jawab Ana sambil menatap Jason

Gaun berwarna cream membalut tubuh Ana dengan indah. Nampak serasi dengan warna jas yang digunakan oleh Jason.
Ana memperhatikan para tamu undangan yang memenuhi rooftop kantor papa Jason.

" u too good to be true Je " ucap Ana

Semilir angin sore menjadi pelengkap suasana romantis sore itu. Rooftop yang telah didekor dengan sedemikian rupa agar nampak seperti taman dengan view langit senja dan berganti menjadi citylight view saat malam hari.
Ana dan Jason sepakat untuk merayakan resepsi pernikahannya dirooftop usai pemberkatan digereja. Baginya rooftop ini adalah tempat bersejarah. Tempat sederhana dengan berbagai cerita manis disana. Meski terkesan sederhana bagi beberapa orang, namun bagi mereka ini lebih dari sekedar spesial.

" kamu tau ga, kamu adalah wanita paling beruntung dimuka bumi? " tanya Jason
" hm? Masa? Kenapa gitu? " Ana balik bertanya
" karena.. kamu punya suami kayak aku " Jason terkekeh mendengar ucapannya
" ihhh.. jawabannya ga banget " Ana mencubit gemas pinggang Jason hingga Jason sedikit menggeliat.
" aduhhh.. sayang. Ampun. Bercanda aku hahaha " tawa Jason

Disisi lain, sepasang mata menatap nanar kearah Ana dan Jason. Senyum getir terlukis diwajahnya. Tangannya menggenggam erat gelas minuman yang ia genggam. Perlahan namun pasti ia langkahkan kakinya menuju Ana dan Jason.

" hei. Selamat ya " ucapnya

Ucapañ itu membuat Ana dan Jason menghentikan candaannya. Rasa canggung menyelimuti mereka.

" thanks Re " sahut Ana

Regan memang mendapatkan undangan dari Ana dan Jason, namun kehadirannya tetap menjadi dilema bagi mereka.

" selamat bro, u deserve it " ucap Regan
" thanks Re. Cepet ketemu yang pas dihati ya " sahut Jason mencoba mencairkan suasana
" susah deh kayaknya. Yang pas dihati udah diajak pemberkatan soalnya " Regan menepuk-nepuk pundak Jason pelan lalu berjalan menjauh.

Jason menatap Regan yang berjalan menjauhi dirinya dan Ana. Ana yang menyadari tatapan kesal yang keluar dari Jason pun mencoba menetralkannya. Dielusnya pipi Jason dengan lembut.

" udah, ga apa-apa. Biarin aja. Jangan biarin ucapan Regan merusak hari bahagia kita ya " senyum Ana.

Ucapan Ana bagai hembusan angin sejuk bagi Jason. Jason meletakkan tangan kanannya diwajah Ana lalu menariknya lembut untuk mempersingkat jarak hingga Ana dapat merasakan hembusan napas Jason. Perlahan Ana memejamkan matanya.

" hoyyyy.. jangan disini dong. Tahann... " Evan memukul bahu Jason

Jason melepaskan tangannya dari wajah Ana. Ana pun kembali membuka matanya karena sedikit terkejut.

" ganggu! " kesal Jason.
" hahahaha. Tahan kali Je. Bentar lagi " ledek Bryan
" Je, gue grogi nih " Evan menarik napasnya dalam-dalam
" lebay " ejek Jason.
" yeee. Lo mana ngerasain ngelamat cewek didepan banyak orang " Evan berusaha membela dirinya.
" lagian siapa suruh sok-sok mau ngelamar cewek diacara gue. Kalo ditolak gimana? " Jason menaikkan satu alisnya

Pertanyaan Jason bemar-benar membuat mental Evan bergejolak. Pasalnya hal itulah yang sesungguhnya ia takutkan.

" masa gue ga jadi lamar dia malem ini? " tanya Evan dengan nada putus asa
" payah. Masa gitu aja nyerah " ucap Ana sambil meletakkan satu lengannya dibahu Jason
" emang ga ada guna gue datengin lo. Udah lah " Evan berjalan menjauh dari Ana dan Jason.

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang