37

3.2K 397 55
                                    

Hari berganti begitu cepat, hari ini adalah hari kelima setelah kepergian papa Ama. Kerabat masih mendatangi kediaman keluarga Ana, namun tak banyak yang berubah dari Ana. Gadis itu masih murung, ia bahkan hanya berkomunikasi dengan Jason.
Suasana dimeja makan malam itu sangat canggung. Hanya suara dentingan sendok dan piring yang terdengar. Reno si kecil pun nampak tak peduli dengan hadirnya Jason diantara mereka.

" besok Ana mau balik semarang " ucap Ana memecah keheningan
" kamu serius? " tanya bunda cepat

Ana hanya mengangguk. Kenzo memperhatikan Ana lekat-lekat.

" mau ngapain lo buru-buru balik? Tanah makam papa aja masih basah " ucap Kenzo
" gue disini mau ngapain? Ga ada yang bisa gue lakuin juga kan!? " kesal Ana

Ya., meski Kenzo sudah berprilaku baik kepada Ana akhir-akhir ini, Ana masih tetap sensitif terhadapnya

Kenzo mengalihkan pandangannya pada Jason. Seolah meminta penjelasan. Jason yang tidak tau apa-apa dan merasa kaget atas keputusan Ana hanya bisa diam.

" ini keputusan gue. Kemauan gue. Tanpa adanya suruhan dari siapapun! " ucap Ana tegas lalu meninggalkan meja makan.

Jason masih duduk dimeja makan. Merasa bingung harus bagaimana.

" nak Jason.. " panggil bunda
" iya bunda " jawabnya
" kamu udah tau Ana mau balik ke semarang lagi? " tanya bunda
" belum bun. Baru tau tadi " jawab Jason jujur.
" yaudah kalo itu keputusan Ana. Bunda ga bisa berbuat apa-apa " ucap bunda
" ga bisa gitu dong bun. Ana di semaramg tinggal sendiri. Siapa yang mau ngawasin dia? Kalo dia berbuat yang aneh-aneh gimana? " protes Kenzo
" kita percayain aja semua sama Ana. Mungkin disana dia bisa lebih tenang " sahut bunda
" kalo sampe Ana kenapa-kenapa, gue bakal nyalahin lo! " ucap Kenzo pada Jason lalu pergi.

Jason hanya diam.

" maaf ya nak. Kenzo ga sopan sama kamu. Ucapannya gausah dijadiin beban buat kamu " ucap bunda
" iya gapapa bun " jawab Jason
" bunda minta tolong sama kamu ya. Pantau Ana selama Zara belum ke semarang. Sekarang kamu boleh istirahat " pesan bunda.

Jason mengetuk pintu kamar Ana beberapa kali. Tak ada jawaban.

" Alana. Gue masuk ya? " tanya nya dari balik pintu

Jason membuka pintu kamar, dilihatnya Ana sedang mengemas barang-barang yang akan ia bawa ke semarang. Jason memilih untuk duduk diam disofa. Menunggu Ana selesai mengemasi barangnya.

" serius mau ke semarang besok? " tanya Jason hati-hati
" iya " jawab Ana
" kenapa? " tanyanya lagi
" karna aku ngerasa asing disini " jawab Ana
" Zara sama Dalvin kayaknya belum mau buru-buru pulang ke semarang lho. Lo gapapa sendiri? " tanya Jason mengingatkan.

Ana menghembuskan napasnya.

" aku lebih baik sendiri dari pada satu rumah sama orang yang gabisa kasuh aku kenyamanan " jelas Ana
" sini duduk sama gue.. " ucap Jason.

Ana menghampiri Jason dan duduk disebelahnya. Jason merentangkan tangannya. Ana menyandarkan kepalanya dibahu Jason dengan nyaman.

" Alana, lo harus renungi ini baik-baik. Rasa nyaman dan bahagia itu adanya dihati kita sendiri. Rasa itu ada kalo kita mau. Kita ga bisa berharap sama orang lain  buat ngasih kebahagiaan serta kenyamanan buat kita. Karna bahagia itu tanggung jawab diri kita sendiri " ucap Jason lembut sambil mengelus kepala Ana.

Ana mendongakkan kepalanya. Menatap muka Jason dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

" terus, kalo itu yang harusnya terjadi, bagaimana sama kehadiran kakak dihidup aku? " tanya Ana.

Jason tersenyum

" Tuhan pasti punya alasan mempertemukan kita. Gue bersyukur kalo gue bisa hadirin rasa nyaman itu buat lo. Tapi, sebaik apapun orang lain dihidup kita, kita gaboleh menggantungkan perasaan serta harapan penuh kita ke dia. Karna ga selamanya kita bisa sama orang itu terus kan? Ntah dia pergi karna siklus kehidupan. Atau karna dia harus pulang ke sisi Tuhan " jelas Jason

Ana mengangguk. Ia memikirkan kata-kata Jason memang ada benarnya.

" tapi kalo lo tetap mau pulang besok, gue bakal nurut " ucap Jason
" iya aku tetap mau balik semarang " sahut Ana
" yaudah kalo gitu. Istirahat ya. Kita jalan besok pagi " Jason bangkit dari duduknya. Namun tangan Ana menahannya cepat
" tidur disini. Sama aku " pinta Ana.

Ana dan Jason sudah siap untuk berangkat. Bunda, Kenzo serta Reno berdiri, menunggu keberangkatan Ana.

" Ana, kalo sempet pulang ya " ucap bunda lalu memeluknya.
" jaga diri lo baik-baik " ucap Kenzo.

Ana menatap Kenzo sekilas. Saat Ana ingin berpamitan dengan Reno, Kenzo menarik lengan Ana yang membuat gadis itu menabrak dada bidang Kenzo. Kenzo memeluknya.

" be nice to me, Alana " ucapnya.

Ana memeluk Reno. Semenjak acara pemakaman papa, Reno menjadi anak yang pendiam.

" kakak pergi dulu ya. Jangan nakal. Jagain bunda, oke? " ucap Ana. Reno hanya mengangguk.

" bunda, Jason pamit pulang. Maaf selama disini ngerepotin. Makasih udah nerima kehadiran Jason disini " pamit Jason
" iya nak. Bunda juga makasih kamu udah jagain Ana. Kamu hati-hati ya. Bunda titip Ana " bunda menepuk bahu Jason
" hati-hati. Kalo capek jangan maksain " ucap Kenzo. Jason hanya mengangguk.

Setelah berpamitan, Jason melajukan mobilnya menuju semarang. Suasana didalam mobil hening. Sesekali hanya terdengar klakson dari pengguna jalan diluar sana.

Jason menghentikan mobilnya di rest area. Ini sudah waktunya makan siang.

" mau makan apa? " tanya Jason
" ga tau. Aku belum laper " jawab Ana
" yaudah drive thru aja ya " saran Jason.

Jason menuju McD rest area, memesan french fries, burger, lemon tea, mcflurry, dan choco lovers..

Saat mengambil pesanan. Lagi-lagi Jason mengulang tingkahnya, mengambil choco lovers dibagian eskrimnya, bukan cone nya. Tentu saja tingkahnya membuat Ana tersenyum.

" makasih ya " ucap Ana
" for? " tanya Jason
" ngulang tingkah konyol kakak. Kakak ngambil eskrim kayak gitu jadi ngingetin aku sama kejadian dulu. "

Jason tersenyum malu. Sejujurnya kali ini ia tak sengaja melakukannya. Pikirannya entah dimana, membuat Jason tidak fokus.

Cup..

Ana mengecup singkat pipi Jason. Jason terdiam. Tentu saja ia kaget dengan kejadian yang tiba-tiba itu.











Selamat malam gaaaiiisssss.... sudah makan kah? Jangan lupa makan yaa.. selamat beristirahat ♡♡♡

Terimakasih kepada kalian yang masih setia dengan cerita ini. Komen dan vote kalian semangatku ♡♡♡

(( maaf jika terjadi ketypoan dan ketidak jelasan cerita. Enjoy the story and see you ))

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang