Setelah dua hari memikirkan keinginannya untuk berkuliah disematang, akhirnya Ana memutuskan untuk membicarakannya dengan keluarganya saat makan malam. Dan berharap akan mendapat izin dan dukungan agar ia mampu menata kembali hidupnya.
Saat makan malam pun tiba. Ana yang gugup mulai membuka pembicaraan.
" pa, Ana udah tau mau kuliah dimana. " ucap Ana.
" oh? Dimana? " jawab papa nya
" Ana udah mutusin buat kuliah disemarang. "
" lho An? Kok jauh banget? Nanti yang jagain kamu siapa? " tanya bunda nya. Bunda adalah ibu tiri Ana. Meskipun Ana bukan anak kandungnya, tapi bunda tetap memperlakukan Ana layaknya ibu memperlakukan anak kandungnya.
" Ana ga sendirian kok bun. Ana kuliah disana sama Zara, Dalvin juga. Ana bisa jaga diri Ana kok. Tenang aja " sahut Ana memberi penjelasan
" yaudah kalo itu mau kamu. Papa setuju aja. Gimana sama tempat tinggal kamu disana? Tanya papa Ana
" nanti Ana bakal bicarain sama Zara dan Dalvin. Yang penting Ana udah dapet izin papa sama bunda. "
" yah.. nanti kalo kak Ana pergi, Reno main sama siapa? " tanya adiknya yang merasa sedih akan ditinggal sang kakak.
" Reno bisa main sama kak Kenzo kok " jawab Ana mencoba menghibur.
" kak Kenzo tuh ga asik. Liat aja nanti. Dia gabakal mau nemenin Reno main " protes Reno
" udah tenang aja. Reno kan bisa main sama bunda. Gapapa ya kak Ana pergi. Kak Ana perginya ga lama kok " bujuk bundanya
" kapan kamu mau berangkat ke semarang? " tanya papa
" minggu depan pa. " jawab Ana
" yaudah kalo gitu. Siapkan semua yang kamu perlukan. Kalo butuh apa-apa kamu bisa bilang sama papa atau bunda." Jelas papa.
Ana sebenarnya memiliki keluarga baru yang cukup menyenangkan. Hanya saja ia tetap merasa kurang nyaman berada bersama mereka. Terutama dengan Kenzo. Kakak tirinya.
Kenzo selalu saja berlaku seenaknya terhadap Ana. Membuat Ana kesal, marah bahkan sedih. Namun Ana tak pernah menceritakannya pada siapapun." lo serius mau kuliah disemarang? " tanya Kenzo yang tiba-tiba masuk ke kamar Ana tanpa permisi
" i..ya " jawab Ana yang kaget " ngapain lo dikamar gue? "
" gue cuma mau mastiin, kalo adek gue yang nyebelin ini beneran mau pergi dari sini. " jawab Kenzo dingin
" gue gatau lo punya masalah apa sama gue. Tapi tenang aja. Gue bakal pergi. Dan semoga saat gue pergi lo bakal ngerasa nyaman. " jawab Ana mulai kesal
Setelah mendengar jawaban Ana, Kenzo langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
' gila ya. Salah apa sih gue sama dia? Sampe segitu gasukanya dia sama gue.' Bathin Ana kesal
Ana meraih ponselnya. Dan membuka roomchat groupnyaAlana
guys, ada waktu ga? Kalo ada besok kita kunpul dirunah Zara yaZara
gue ada dirumah kok. Kesini aja.Dalvin
oke. Gue kabarin besok kalo otwSetelah mengirimkan chat digrup, Ana memutuskan untuk tidur lebih awal. Karena ia merasa kepalanya sedikit pusing. Tak butuh lama Ana pun akhirnya tertidur.
Hollaaaa.. update siang biar yang gabut merasa ditemani ^^
(( typo? Maklumi sadjaaa ))
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior ( END )
FanfictionCerita ini dimulai ketika Alana memutuskan untuk berkuliah diluar jakarta dan memulai kehidupan barunya. berharp mampu memperbaiki hidupnya yang kelam semenjak ibunya pergi. fix udah ini cerita ada karna aku kekenyangan ngehalu jadi bubunya Jason 😂